Sukses

Bursa Saham Asia Semringah, Indeks Nikkei Melonjak Imbas Sentimen Bank Sentral

Bursa saham Asia Pasifik melejit pada perdagangan Rabu, 20 Desember 2023, mengikuti wall street. Indeks Nikkei di Jepang melesat pada awal sesi perdagangan.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Rabu (20/12/2023). Saham-saham di Jepang melanjutkan kenaikan pada sesi berikutnya setelah bank sentral Jepang mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgarna pada pertemuan terakhir 2023.

Dikutip dari laman CNBC, Bank of Japan mempertahankan suku bunga di -0,1 persen, dan tetap berpegang pada kebijakan pengendalian kurva imbal hasil yang menjadikan batas atas imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun sebesar 1 persen sebagai acuan.

Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda juga memberikan nada dovish pada konferensi pers setelah keputusan tersebut.Yen melemah lebih lanjut terhadap dolar Amerika Serikat. Harganya turun sekitar 0,13 persen pada posisi 144,02.

Optimisme juga muncul dari reli di wall street seiring indeks S&P 500 mendekati rekor tertinggi dan indeks Dow Jones mencatat kenaikan dalam sembilan hari berturut-turut.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,63 persen. Indeks Hang Seng berjangka di bursa saham Hong Kong berada di posisi 16.806, menunjukkan pembukaan jauh lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya di kisaran 16.505.

Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 1,32 persen. Indeks Topix menguat 0,91 persen. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,73 persen pada pembukaan perdagangan. Indeks Kosdaq mendaki 0,65 persen.

Di wall street, indeks S&P 500 menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini, dan dekati rekor tertinggi. Hal ini seiring nada dovish dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) sehingga angkat saham.

Indeks S&P 500 menguat 0,59 persen ke posisi 4.768,37. Indeks S&P 500 berjarak sekitar 0,6 persen dari rekor penutupan perdagangannya dan 1 persen dari menyamai rekor intraday.

Indeks Dow Jones 251,90 poin atau 0,68 persen ke posisi 37.557,92. Indeks Nasdaq bertambah 0,66 persen ke posisi 15.003,22. Ini adalah pertama kalinya indeks tersebut ditutup di atas level 15.000 sejak Januari 2022.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 19 Desember 2023

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak melesat pada perdagangan saham Selasa, 19 Desember 2023. Indeks S&P 500 menguat pada perdagangan Selasa pekan ini, dan mendekati rekor tertingginya hal ini seiring perubahan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) yang dovish baru-baru ini mengangkat saham.

Mengutip CNBC, Rabu (20/12/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,59 persen ke posisi 4.768,37. Dengan kenaikan pada perdagangan saham Selasa pekan ini, indeks S&P 500 berjarak sekitar 0,6 persen dari rekor penutupannya dan 1 persen dari rekor intraday. Keduanya dicapai pada Januari 2022.

Indeks Dow Jones melonjak 251,90 poin atau 0,68 persen menjadi 37.557,92. Indeks Nasdaq naik 0,66 persen menjadi 15.003,22. Ini pertama kalinya indeks Nasdaq ditutup di atas level 15.000 sejak Januari 2022.

Indeks Nasdaq bertambah 0,49 persen menjadi 16.811,85, dan mencapai level intraday sepanjang masa dan penutupan tertinggi.

Saham Walgreen Boots Alliance mencatat kinerja terbaik. Saham Walgreens menguat 4,2 persen. Sedangkan saham Enphase Energy dan First Solar termasuk di antara saham-saham yang catat penguatan terbesar di indeks S&P 500. Saham tersebut masing-masing naik 9 persen dan 4 persen.

3 dari 4 halaman

Penguatan Saham Energi

Saham energi membukukan kinerja lebih baik dengan indeks S&P 500 mendaki 1,2 persen seiring kenaikan harga minyak. Saham Occidental Petroleum mendaki 2,3 persen, sementara itum saham Halliburton dan Exxon Mobil naik lebih dari 1 persen.

Wall street juga mencatat reli seiring pekan lalu ada indikasi mengenai kemungkinan penurunan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) sebanyak tiga kali pada 2024 dan memberikan katalis bagi pasar.

Tanda-tanda menurunnya inflasi dan imbal hasil obligasi juga membantu aset berisiko selama musim yang kuat bagi saham.

"Bias membeli saham ini mulai terjadi. Dan kecuali berita mengubahnya, kita mungkin akan naik lebih tinggi setiap hari karenanya,” ujar Pendiri Bokeh Capital Partners, Kim Forest.

Rata-rata tiga indeks saham acuan bersiap mencatat kenaikan pada Desember 2023. Pada Desember 2023, indeks S&P 500 menguat 4,4 persen, dan keluarga dari kenaikan mingguan terpanjang sejak 2017. Indeks Dow Jones dan Nasdaq masing-masing naik 4,5 persen dan 5,5 persen.

 

4 dari 4 halaman

Indeks Dow Jones Melambung

Setelah catat rekor tertinggi pada pekan lalu, indeks Dow Jones bersiap untuk menguat dalam sembilan sesi berturut-turut. Ini akan menandai kenaikan terpanjang indeks sejak Juli 2023, dan hanya 10 kali kenaikan beruntun dari 9 sesi atau lebih sejak 1990.

Selama rekor kenaikan saat ini, indeks Dow Jones melambung lebih dari 1.400 poin atau sekitar 4 persen. Enam dari 30 saham indeks telah naik lebih dari 10 persen secara berturut-turut, sementara hanya empat saham yang turun.

Saham Goldman Sachs dan Caterpillar masing-masing naik 11,5 persen dan 13,6 persen telah memimpin Dow Jones. Dua saham tersebut menyumbang lebih dari sepertiga kenaikan indeks saham.

Di sisi lain, saham UnitedHealth merosot 4,5 persen, berkontribusi terhadap penurunan terbesar indeks.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.