Sukses

Waskita Karya Beli Saham Kresna Kusuma Dyandra Marga Rp 58,42 Miliar

Direktur Utama Waskita Karya (WSKT) Mursyid mengatakan, WTR telah melaksanakan call option Tahun III sehubungan dengan pembelian kembali saham KKDM sebanyak 53.785.872 lembar saham.

Liputan6.com, Jakarta - Emiten BUMN Karya PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membeli saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) pada 15 November 2023. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (20/11/2023), Kresna Kusuma Dyandra Margamerupakan anak perusahaan PT Waskita Toll Road (WTR) dengan kepemilikan saham 73,90 persen. Sedangkan, WTR merupakan anak perusahaan Perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 92,53 persen. 

Direktur Utama Waskita Karya Mursyid menuturkan, WTR telah melaksanakan call option Tahun III sehubungan dengan pembelian kembali saham KKDM sebanyak 53.785.872 lembar saham atau setara dengan 2,1 persen dari kepemilikan Reksa Dana Penyertaan terbatas (RDPT) Ekuitas Danareksa Tol Road-01. 

"Nilai transaksi sebesar Rp 58,42 miliar berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Nomor 22 Tanggal 15 November 2023," tulis Mursyid. 

Dengan adanya transaksi tersebut, Waskita Toll Road memiliki saham sebanyak 76 persen atau setara dengan 1.946.570.016 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1,94 triliun. RDPT memiliki saham sebanyak 23,7 persen atau setara dengan 607.011.984 lembar saham dengan nilai nominal Rp 607,01 miliar.

Sementara itu, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) memiliki saham sebanyak 0,30 persen atau setara dengan 7.650.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 7,65 miliar. 

"Dengan adanya transaksi tersebut, meskipun kepemilikan WTR pada KKDM bertambah, namun KKDM selaku anak perusahaan WTR tetap tidak akan terkonsolidasi pada laporan keuangan WTR maupun Perseroan," katanya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Waskita Karya Kantongi Kontrak Baru dari Proyek Jalan Tol Akses Patimban Paket 2 Rp 873 Miliar

Sebelumnya diberitakan, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) memperoleh kontrak baru untuk pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni Proyek Konstruksi Jalan Tol Akses Patimban Paket 2 senilai Rp 873 miliar. Hal ini sebagai bentuk dukungan konektivitas arus logistik menuju Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.

Jalan tol tersebut diharapkan dapat menjadi penghubung kawasan industri dan juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan kota metropolitan baru dalam pengembangan segitiga emas Rebana, serta diharapkan dapat menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru. 

Pelabuhan Patimban akan terkoneksi dengan jalan tol sehingga dapat mengangkat potensi pembangunan 10 kawasan industri prioritas di sepanjang Koridor Utara Jawa. Pemerintah pun telah menetapkan tujuan utama pembangunan Pelabuhan Patimban untuk memperbesar pasar ekspor dan mengurangi trafik peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. 

Sebagai dukungan pembangunan konektivitas infrastruktur ini, telah dilakukannya seremoni penandatanganan kontrak kerja Patimban Access Toll Road Construction Project Package 1, 2, dan 3 yang dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Gedung Utama PUPR, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 November 2023. 

Penandatanganan kontrak kerja Patimban Access Toll Road Construction Project Package 2 yang diraih oleh Waskita Karya dilakukan antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4 Jawa Barat Tomy Anitianata dengan SVP Infrastructure II Division Waskita Karya Fatkhur Rozaq.

Seremoni penandatanganan juga disaksikan oleh Direktur Jendral Bina Marga Hedy Rahadian, Direktur Utama Waskita Karya Mursyid, Direktur Operasi II Dhetik Ariyanto, serta para Direktur Utama BUMN Karya lainnya.

 

3 dari 4 halaman

Tingkatkan Konektivitas

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, akses Tol Patimban ini sangat ditunggu dan sangat menentukan keberhasilan Pelabuhan Patimban dalam kegiatan ekspor impornya. Pemerintah berpesan kepada para kontraktor untuk bisa melaksanakan proyek tersebut tepat waktu dan dengan kualitas yang baik. 

"Peran kontribusi dari seluruh penyedia jasa saya harapkan dapat berkompetisi positif, tidak hanya kualitas dan kecepatan tapi juga memperhatikan nilai estetika jalan tol sehingga kita bisa menunjukkan kualitas jalan tol yang dibangun lebih baik,” kata Basuki dalam keterangan resminya, Selasa (14/11/2023).

Direktur Operasi II Waskita Karya Dhetik Ariyanto menjelaskan, jalan tol ini akan menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan Jalan Tol Trans Jawa ruas Cikopo-Palimanan, Jawa Barat dan juga sebagai dukungan pengembangan untuk wilayah-wilayah di sekitarnya. 

"Tujuan dibangunnya Jalan Tol Akses Patimban untuk meningkatkan konektivitas di Jawa Barat dan memperlancar arus logistik maupun aktivitas ekspor impor yang bersumber dari kawasan industri Cikarang-Cibitung-Karawang hingga Cikampek menuju Pelabuhan Patimban," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Jalan Tol Akses Patimban

Jalan Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 km di mana sepanjang 14,11 km akan dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan sepanjang 22,94 km akan dibangun oleh Pemerintah, sedangkan Waskita Karya akan mengerjakan sepanjang 6,2 Km.

Waskita Karya akan mengerahkan seluruh sumber daya dan menerapkan teknologi digitalisasi yang saat ini menjadi keunggulan perusahaan dalam pekerjaan konstruksi. "Harapannya proyek ini dapat berjalan dengan lancar dengan memperhatikan kualitas terbaik serta selesai dengan tepat waktu,” tambah Dhetik.

Pekerjaan joint operation ini dilakukan Waskita Karya bersama Brantas Abipraya dengan porsi Waskita sebesar 60% sementara Abipraya 40%. Proyek dengan sumber pendanaan dari Japan International Coorperation Agency (JICA) ini membutuhkan waktu pengerjaan konstruksi selama 700 hari atau 23 bulan dengan skup pekerjaan meliputi konstruksi jalan, jembatan, overpass, box pedestrian dan box culvert.

Sebelumnya, Waskita telah mengerjakan pekerjaan Paket 5 Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban pada Desember 2022 lalu dengan nilai kontrak Rp 3,7 triliun.

Proyek ini dikerjakan dengan joint venture (TWWHA), yaitu TOA 60% (Jepang), Waskita 16%, Wakachiku 10% (Jepang), Hutama Karta 8%, dan Abipraya 6%, di mana Waskita sebagai pemimpin kontraktor Indonesia dan TOA sebagai pemimpin kontraktor Jepang.

Pelabuhan Patimban digadang-gadang oleh pemerintah akan menjadi pelabuhan strategis untuk masa depan. Pasalnya, pelabuhan tersebut akan menjadi salah satu pelabuhan yang mengedepankan penggunaan  teknologi dan sistem digital dalam pengoperasiannya.

Semua sistem nantinya akan terintegrasi secara digital dan dapat diakses secara real time sehingga proses logistik bisa lebih efisien dan tidak terjadi penumpukan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini