Sukses

3 Saham Emiten Indonesia Masuk Indeks MSCI

Morgan Stanley Capital Internasional atau MSCI Inc menambah saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Bank Jago Tbk (ARTO), dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) di indeks MSCI.

Liputan6.com, Jakarta - Morgan Stanley Capital Internasional atau MSCI Inc merilis hasil peninjauan saham terbaru pada November 2023  yang masuk ke sejumlah indeks saham.

MSCI menambah satu saham dari Indonesia di indeks MSCI Global Standard. Namun, ada satu saham juga yang dihapus dari MSCI Global Standard.

MSCI menambah saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dalam indeks MSCI Global Standard. Sedangkan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dihapus dari jajaran indeks MSCI Global Standard.

Selain itu, MSCI menambah dua emiten dari Indonesia masuk jajaran indeks saham global kapitalisasi kecil atau MSCI global small cap indexes. Sedangkan lima saham emiten dari Indonesia dihapus dari jajaran indeks MSCI global small cap.

Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) masuk di indeks MSCI global small cap.

Sedangkan saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT PP Tbk (PTPP), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dihapus dari indeks MSCI global small cap.

Adapun segala perubahan dalam indeks itu terhitung sejak 30 November 2023, dan efektif pada 1 Desember 2023.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 14 November 2023, saham AMMN naik 0,70 persen ke posisi Rp 7.150 per saham. Saham AMMAN mencatatkan total frekuensi perdagangan 10.806 kali dengan nilai transaksi Rp 456,31 miliar. Total volume perdagangan 63,77 juta saham.

Sedangkan saham ARTO melonjak 5,13 persen ke posisi Rp 2.050 per saham. Nilai transaksi saham ARTO mencapai Rp 39,61 miliar dan volume perdagangan 19,84 juta saham. Total frekuensi perdagangan 5.548 kali.

Sementara itu, saham EMTK melemah 2,7 persen ke posisi Rp 540 per saham. Nilai transaksi Rp 11,14 miliar dan volume perdagangan 20,73 juta saham. Total frekuensi perdagangan 2.724 kali.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saham GOTO Masuk Indeks Global MSCI

Sebelumnya, Morgan Stanley Capital Internasional atau MSCI Inc merilis rebalancing portofolionya pada 11 Mei 2023.  Perubahan konstituten indeks MSCI Global Standard berlaku pada penutupan 31 Mei 2023.

MSCI menambah saham dari Indonesia untuk daftar indeks MSCI Global Standard. MSCI juga tidak menghapus saham dari Indonesia di indeks MSCI Global Standard.

MSCI menambah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dalam indeks MSCI Asia Pasifik. Hal ini sesuai prediksi pasar kalau GOTO akan masuk indeks MSCI.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 11 Mei 2023, saham GOTO melemah 1,69 persen ke posisi Rp 116 per saham. Saham GOTO bergerak di kisaran Rp 120-Rp 112 per saham. Kapitalisasi pasar tercatat Rp 137,39 triliun.

Dalam pengumuman MSCI menyebutkan, di indeks MSCI Global Standard 86 securities akan ditambahkan dan 39 securities akan dihapus dari indeks MSCI ACWI. Tiga tambahan besar di indeks MSCI World adalah Builders Firstsources (USA), Lattice Semiconductor (USA) dan Deckers Outdoor Corp (USA).

 

 

3 dari 4 halaman

GOTO Jadi Sasaran Investor Saham Asing

Sebelumnya, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ditutup naik 0,88 persen ke posisi 115 pada perdagangan Selasa, 23 Mei 2023. Saham GOTO dibuka pada posisi 115 dan bergerak pada rentang 113-115.

Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham GOTO tercatat sebanyak 16.061 kali. volume saham yang diperdagangkan yakni 4,10 miliar lembar, menjadi saham yang paling banyak ditransaksikan di Bursa pada hari ini. Nilai total perdagangan saham GOTO mencapai Rp 469,39 miliar.

Dalam sepekan, harga saham GOTO turun 1,71 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham GOTO terkoreksi 64,94 persen. Meski begitu, saham GOTO rupanya masih menjadi buruan investor asing. Pada perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik 0,10 persen ke posisi 6.736,68.

Investor asing tercatat melakukan aksi beli senilai Rp 4,5 triliun. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi yang paling diburu dengan net buy senilai Rp 284,6 miliar. Disusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) senilai Rp 204,9 miliar, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 193,4 miliar.

Selanjutnya ada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP dengan total ney but 119,4 miliar dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) senilai Rp 67,2 miliar.

Sementara asing melakukan penjualan atau net sell senilai Rp 3,7 triliun. Aing paling banyak melakukan net sell pada saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senilai Rp 224,2 miliar, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) Rp 89,8 miliar, dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Rp 31,2 miliar. Investor asing juga melakukan net sell pada saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) senilai Rp 29 miliar, dan saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) 24,4 miliar.

 

 

4 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 14 November 2023

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat hingga penutupan perdagangan saham Selasa, 14 November 2023. Penguatan IHSG terjadi seiring mayoritas sektor saham menghijau.

Dikutip dari data RTI, IHSG bertambah 0,35 persen ke posisi 6.862,05. Indeks LQ45 menguat 0,30 persen ke posisi 903,91. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan saham Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.886,81 dan terendah 6.829,94.

Sebanyak 285 saham menguat dan 233 saham melemah. Sedangkan 234 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.032.030 kali dengan volume perdagangan 17,6 miliar saham.

Nilai transaksi harian Rp 7,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.711. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 113,18 miliar. Pada 2023, investor asing melepas saham Rp 16,4 triliun.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham nonsiklikal turun 0,15 persen. Sektor saham energi menguat 0,61 persen, sektor saham basic mendaki 0,53 persen, dan sektor saham industri bertambah 0,03 persen. Sektor saham siklikal naik 0,10 persen, sektor saham kesehatan menanjak 1,21 persen. Selanjutnya sektor saham keuangan bertambah 0,41 persen, sektor saham properti melesat 0,07 persen.

Kemudian sektor saham teknologi naik 0,65 persen, sektor saham infrastruktur melejit 0,43 persen dan sektor saham transportasi melambung 1,36 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini