Sukses

Adhi Karya Garap Training Center PSSI di IKN, Nilai Kontrak Rp 630 Miliar

Manajemen PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menyatakan kawasan training center di IKN akan melengkapi land development 1B dengan diisi dua gedung asrama.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) bakal menggarap proyek pusat pelatihan (training center di Ibu Kota Nusantara (IKN).Saat ini, Adhi Karya tengah menyiapkan lahan lokasi Training Center (TC) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). 

Adapun proyek tersebut berada di area Pekerjaan Land Development atau Pengembangan Lahan Sub-WP 1B di Ibu Kota Nusantara – IKN. TC PSSI direncanakan memiliki luas sebesar 2,8 hektar yang berada di dalam area Sub-WP 1B. 

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto menuturkan, kawasan TC ini akan melengkapi Land Development 1B dengan diisi oleh dua gedung asrama, satu lapangan natural dan satu lapangan sintetis di IKN Nusantara.

"ADHI telah ditetapkan sebagai pelaksana proyek Pekerjaan Land Development atau Pengembangan Lahan untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan – KIPP Sub Wilayah Pengembangan – Sub-WP 1B di Ibukota Baru, IKN Nusantara sejak awal 2023,” kata Farid dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (25/9/2023).

Dengan nilai kontrak sebesar Rp 630 miliar, ADHI mengerjakan persiapan lahan dan prasarana IKN di atas lahan seluas 1.143 hektar. Proyek ini direncanakan akan selesai pada akhir 2023.

Menurut ia, pekerjaan pengembangan lahan ini menjadi penting, mengingat lahan yang digunakan IKN merupakan pengembangan area baru. 

Oleh karena itu, Adhi Karya hadir untuk mempersiapkan lahan yang ada menjadi lahan yang siap untuk dikembangkan. Pekerjaan ADHI meliputi mempersiapkan lahan berupa pembersihan dan pemilihan pepohonan, pekerjaan galian dan timbunan, perkuatan dan perkerasan struktur tanah, pembuatan badan jalan dan kerangka kavling, hingga pekerjaan drainase di jalan, kavling dan lereng dalam kawasan. 

"Dalam proses pembangunannya, ADHI tetap menjaga agar lingkungan yang ada tetap aman dan nyaman, baik untuk keberlangsungan bisnis investor, maupun untuk keberlanjutan keadaan lingkungan,” tandasnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp 24,5 Triliun hingga Agustus 2023

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) meraih kontrak baru sebesar Rp 24,5 triliun hingga Agustus 2023. Kontrak baru tersebut meningkat 150 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp16,3 triliun.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto mengatakan, perolehan kontrak baru Perseroan tumbuh sebesar 150 persen dibandingkan Agustus 2022. 

"Kontribusi per lini bisnis perolehan kontrak baru hingga Agustus 2023 didominasi oleh lini engineering & construction sebesar 94 persen, properti sebesar 3 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya," kata Farid dalam keterbukaan informasi, Selasa (12/9/2023).

Beberapa kontrak baru yang didapatkan Adhi Karya pada Agustus 2023 terdiri dari Proyek Tol Jakarta – Cikampek II, dan infrastruktur di Kawasan IKN antara lain Tol Akses IKN Seksi 6A, Rumah Susun Pegawai ASN, dan Pembangunan Pengendalian Banjir Daerah Aliran Sungai Sanggai. 

Deretan proyek IKN tersebut pun menambah capaian perolehan kontrak pekerjaan Kawasan IKN yang didapatkan ADHI menjadi 11 proyek.

"Dengan meningkatnya capaian perolehan kontrak baru ini, akan mendukung peningkatan kinerja Perseroan tetap tumbuh dan diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap target revenue di tahun 2023," ujar dia.

Proyek Baru

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) terus menggeber sejumlah proyek baru selepas pengoperasian LRT Jabodebek.

Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi M mengatakan, salah satu proyek yang digarap ADHI setelah LRT Jabodebek adalah proyek konstruksi struktur bawah tanah untuk MRT Jakarta CP 201 dan CP 202. Dalam proyek ini, Adhi Karya berkolaborasi dengan JV Shimizu dengan membentuk perusahaan patungan.

 

3 dari 3 halaman

Proyek Perseroan

Adapun nilai kedua proyek tersebut mencapai Rp 6,8 triliun dengan rincian MRT Jakarta CP 201 senilai Rp 4,0 triliun dan CP 202 senilai Rp 2,8 triliun.

"Di awal bulan (Agustus) ini kami menyelesaikan Gedung IMS di kawasan GBK, menyelesaikan LRT dan ke depan kami sedang menyelesaikan beberapa ruas tol seperti Yogya-Solo, Yogya-Bawen, pekerjaan MRT, pekerjaan LRT di Manila dan proyek di IKN," kata Entus kepada Liputan6.com, Rabu (30/8/2023).

Dalam skala regional, Adhi Karya telah dipercaya membangun sarana kereta Kota Manila, Filipina dengan total nilai kontrak sebesar Rp3,7 triliun

Di samping itu, Adhi Karya juga tengah mengincar kontrak proyek baru, yakni kontrak konstruksi proyek tol di sekitar Jabodebek.

"Untuk proyek yang sedang diincar sebagai target kontrak konstruksi proyek tol di sekitar Jabodebek," kata Sekretaris Perusahaan ADHI, Farid Budiyanto.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini