Sukses

Kapitalisasi Pasar Saham Indonesia Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Tembus Rp 10.078 Triliun

Nilai kapitalisasi pasar saham di Indonesia juga menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN.

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis kapitalisasi pasar (market cap) bakal tumbuh seiring dengan kenaikan harga saham di pasar modal. 
 
Bahkan, pada awal kuartal III 2023, pertumbuhan kapitalisasi pasar saham telah menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni sebesar Rp 10.078 triliun pada 26 Juli 2023. Alhasil, nilai kapitalisasi pasar di Indonesia juga menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN.
 
Direktur BEI Iman Rachman menuturkan, kapitalisasi pasar itu terdiri dari dua hal, yakni harga dan jumlah saham. 
 
"Kami optimistis harga saham di BEI akan naik, hal tersebut terlihat dari indeks kita yang sudah tembus 6.900," kata Iman dalam konferensi pers, Kamis (10/8/2023).
 
Selain itu, faktor lain yang akan mendorong kapitalisasi pasar adalah tambahan suplai. Misalnya, ketika ada penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) baru maka jumlah sahamnya akan semakin bertambah. 
 
"Bisa saja indeks enggak bergerak tetapi IPO nya nambah, jadi market cap yang Rp 10.000 triliun ini bisa jadi terus meningkat," kata dia.
 
Di sisi lain, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menjelaskan kinerja pasar modal Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan yang positif.
 
Hal itu tercermin dari beberapa indikator seperti IHSG yang berada di posisi 6.875,11 poin per 9 Agustus 2023 atau tumbuh sebesar 0,36 persen secara year to date (ytd), dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp10.040 triliun atau secara ytd juga meningkat 5,70 persen. 
 
Adapun aktivitas penghimpunan dana di sepanjang 2023 juga terus meningkat. Hingga 9 Agustus 2023, OJK telah mengeluarkan pernyataan efektif atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka penawaran umum sebanyak 141 dengan total emisi sebesar Rp165,22 triliun, 57 diantaranya adalah emiten baru. 
 
"Saat ini jumlah Emiten kita merupakan yang terbanyak di kawasan ASEAN dan menjadi 4 terbesar di kawasan Global," kata dia.
 
Kemudian, pertumbuhan jumlah investor juga meningkat lebih dari 4 kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Saat ini, jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 11,46 juta atau meningkat 11,15 persen ytd.
 
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Reksa Dana Tertinggi

Pertumbuhan investor tertinggi dicatatkan oleh investor Reksa Dana dan mayoritas masih didominasi oleh kaum milenial dan generasi Z yang berumur di bawah 30 tahun mencapai sekitar 57,26 persen.
 
Kinerja reksa dana juga bertumbuh cukup positif, sampai dengan 8 Agustus 2023, total NAB Reksa Dana meningkat sebesar 3,36 persen dari Rp 504,86 triliun per 30 Desember 2022 menjadi Rp 521,83 triliun.
 
Sementara jumlah dana kelolaan Industri Pengelolaan Investasi (termasuk KIK EBA-SP dan dana Tapera) juga meningkat sebesar 2,58 persen dari sebelumnya sebesar Rp 827,94 triliun per 30 Desember 2022 menjadi Rp848,87 triliun.
 
Pertumbuhan industri SCF saat ini juga cukup menggembirakan. Saat ini total penghimpunan dana melalui SCF telah berhasil dimanfaatkan oleh 433 pelaku UMKM dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp 931,88 miliar dari 157.970 investor melalui 16 platform penyelenggara SCF.
 
Di bidang pengaturan, sampai 9 Agustus 2023, OJK telah menerbitkan sembilan regulasi terkait Pasar Modal, yakni enam POJK dan tiga SEOJK yang menjadi legal basis dalam upaya peningkatan integritas dan menjaga stabilitas pasar, peningkatan tata kelola perusahaan, pengembangan pasar, serta meningkatkan pengawasan dan perlindungan investor.
 
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini