Sukses

Mitratel Bakal Tebar Dividen 70 Persen dari Laba Bersih 2022

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel akan membagikan dividen 70 persen dari laba bersih 2022. Perseroan akan putuskan pembagian dividen pada RUPST April 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau disebut Mitratel akan membagikan dividen sekitar 70 persen dari laba bersih 2022. Bahkan kemungkinan ada potensi bonus dividen yang berarti tambahan persentase pembagian dividen.

Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, pihaknya berkomitmen membagikan dividen sesuai prospektus. "Prospektus sekurang-kurangnya 70 persen dividen akan dibagikan,” ujar Theodorus, saat media gathering di Bali, Kamis (16/3/2023).

Selain itu, Mitratel juga akan mempertimbangkan membagikan bonus dividen, yang artinya tambahan persentase pembagian dividen. Pembagian dividen tersebut akan diumumkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diprediksi digelar pada 14 April 2023.

“Di prospektus kita sampaikan itu dividen payout ratio kita maksimal 70 persen. Tapi memang dengan performance baik tahun 2022, kami dari management terpikirkan memberikan bonus dividen. Bonus ini akan on top dari 70 persen itu, nanti akan sampaikan proposal kita pada rapat umum pemegang saham tahunan tanggal 14,” tutur Direktur Investasi Mitratel, Hendra Purnama.

Sebelumnya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) membukukan kinerja positif hingga akhir 2022. Mitratel mencatat pendapatan Rp 7,72 triliun pada 2022, meningkat 12,53 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,86 triliun. 

Mengutip laporan keuangan Dayamitra Telekomunikasi, Senin, 6 Maret 2023, beban pokok pendapatan hingga akhir 2022 mencapai Rp 4,07 triliun atau meningkat 11,50 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 3,65 triliun.

Dengan demikian, laba bruto Dayamitra Telekomunikasi naik 13,70 persen menjadi Rp 3,65 triliun pada 2022 dari Rp 3,21 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan peningkatan laba usaha 14,96 persen menjadi Rp 3,15 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 2,74 triliun.

Hingga akhir 2022, Dayamitra Telekomunikasi mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,78 triliun. Laba perseroan melonjak 28,98 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,38 triliun.

Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 56,07 triliun hingga akhir 2022 turun dari akhir tahun lalu sebesar Rp 57,72 triliun. Kemudian, liabilitas Dayamitra TelekomunikasiRp 22,26 triliun hingga akhir 2022 turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 24,08 triliun.

Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 33,80 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 33,64 triliun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mitratel Rampungkan Proses Akuisisi 997 Menara Rp 1,6 Triliun

Sebelumnya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengakuisisi menara telekomunikasi milik PT Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). Pembelian menara ini akan semakin memperkuat fundamental bisnis Mitratel serta meningkatkan potensi pertumbuhan dalam jangka panjang.  

Mitratel telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli (Sales and Purchase Agreement/SPA) dengan PT Indosat Ooredoo Hutchison pada 1 Maret 2023 untuk pembelian 997 menara dengan total nilai sebesar Rp 1,64 triliun.

Direktur Utama Mitratel Teddy Hartoko mengatakan, aksi korporasi ini merupakan salah satu bentuk strategi dan komitmen Mitratel  untuk memperkuat fundamental sekaligus memberikan nilai tambah bagi seluruh Mobile Network Operator (MNO) dan usaha untuk menjadi end to end Digital Infrastructure Company.

Menurut dia, aksi ini merupakan kesempatan bagi Mitratel untuk mendapatkan aset menara telekomunikasi dengan spesifikasi dan lokasi yang strategis dalam rentang waktu yang singkat. Dengan demikian potensi kolokasi untuk seluruh MNO akan terbuka semakin luas.

"Ditambah dengan solusi end to end yang kami tawarkan seperti fiber to the tower dan energy as a service, kami yakin Mitratel dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan MNO,” kata Teddy dalam keterangan resmi, Kamis (2/3/2023).

 

3 dari 4 halaman

Mitratel Fokus Monetisasi Aset

Teddy menuturkan, tahun ini Mitratel akan fokus untuk monetisasi aset melalui peningkatan kolokasi. Mitratel sebagai Tower Provider Independen akan terus agresif memonetisasi aset melalui order dari seluruh MNO seiring ekspansi jaringan MNO termasuk di luar Jawa.

Peningkatan permintaan kolokasi dari MNO tentunya akan berdampak pada tumbuhnya Tenancy Ratio yang pada gilirannya meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Per September 2022 Mitratel memiliki lebih dari 35 ribu menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia dengan komposisi 42 persen yang berada di Pulau Jawa, dan 58 persen berada di luar pulau Jawa dan menjadikan Mitratel sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara.

"Ke depannya, Mitratel dan IOH berkomitmen untuk terus saling mendukung pengembangan bisnis dan layanan melalui beberapa kerjasama yang mengikuti perjanjian jual beli menara ini,” ujar Teddy.

 

4 dari 4 halaman

Mitratel Borong Jaringan Optik Rp 603 Miliar

Sebelumnya, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel melakukan penandatanganan akta jual beli (AJB) aset jaringan kabel optik dengan PT Trans Indonesia Superkoridor dan PT Sumber Cemerlang Kencana Permai. Aset dimaksud berupa kabel optik dengan panjang fisik kurang lebih 2.012 kilometer.

PGS Direktur Investasi merangkap Sekretaris PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk, Ian Sigit Kurniawan mengungkapkan, transaksi ini berlangsung pada 19 Desember 2022. Nilai penandatanganan AJB yakni sebesar Rp 603 miliar.

“Kepemilikan aset jaringan kabel optik ini akan memperkuat ekosistem di bisnis tower yang akan meningkatkan keragaman produk dan layanan kepada pelanggan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk,” kata Ian dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (22/12/2022).

Transaksi ini tidak termasuk transaksi afiliasi maupun benturan kepentingan sebagaimana dimaksud pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan benturan kepentingan.

Mitratel terus menjaga pertumbuhan dan berkembang menjadi perusahaan tower (towerco) terbesar di regional yang adaptif terhadap perubahan. Mitratel kini menjadi perusahaan menara telekomunikasi independent terbesar di Asia Tenggara dengan 28 persen saham kepemilikan publik yang memiliki layanan terlengkap.

Perseroan juga berhasil mencatatkan kinerja cemerlang dan di atas rata-rata industri pada periode Januari – September 2022. Pendapatan Perseroan selama periode sembilan bulan pertama 2022 naik 11,5 persen secara tahunan menjadi Rp 5,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 5,02 triliun.

Lonjakan pendapatan itu mendongkrak laba bersih perusahaan melesat 18,1 persen menjadi Rp 1,22 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,03 triliun. Begitu juga dengan EBITDA yang mengalami kenaikan sebesar 15,7 persen menjadi Rp 4,4 triliun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.