Sukses

Wika Beton Cetak Pendapatan Tumbuh Jadi Rp 6 Triliun, Saham WTON Melambung

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) catat pendapatan tumbuh 34,83 persen menjadi Rp 6 triliun pada 2022. Laba melambung 96,51 persen menjadi Rp 162,9 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau Wika Beton mengumumkan kinerja keuangan hingga akhir 2022. Perseroan membukukan pendapatan usaha Rp 6 triliun atau naik 34,83 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,45 triliun.

Mengutip laporan keuangan Wijaya Karya Beton, Jumat (10/3/023),  beban pokok pendapatan hingga akhir 2022 mencapai Rp 5,48 triliun atau meningkat 29,85 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 4,22 triliun. Dengan demikian, laba bruto Wijaya Karya Beton meningkat 118,14 persen menjadi Rp 517,15 miliar pada 2022 dari Rp 237,07 miliar pada 2021.

Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba usaha 234,61 persen menjadi Rp 399,86 miliar pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 119,50 miliar. Hingga akhir 2022, perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp 162,91 miliar. Laba perseroan meningkat 96,51 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 82,90 miliar.

Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 9,44 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 9,08 triliun. Kemudian, liabilitas Wika Beton Rp 5,80 triliun hingga akhir 2022 naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,59 triliun. Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 3,63 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 3,48 triliun.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat, 10 Maret 2023, saham WTON melonjak 2,34 persen ke posisi Rp 175 per saham. Saham WTON dibuka stagnan Rp 171 per saham. Saham WTON berada di level tertinggi Rp 181 dan terendah Rp 171 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.269 kali dengan volume perdagangan 115.443 lot saham. Nilai transaksi Rp 2 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Beli Saham WPG, Wijaya Karya Beton Siap Garap Pasar Pracetak Gedung

Sebelumnya, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) baru saja mengambil alih 2 persen saham PT Wijaya Karya Pracetak Gedung (WPG). Ini setara sejumlah 10 juta lembar saham yang semula dimiliki PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE).

Proses penandatanganan pembelian saham WPG ini dilakukan langsung oleh Direktur Utama Wijaya Karya Beton Kuntjara dan Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita pada Senin (25/7/2022) lalu di Jakarta.

Dengan begitu, komposisi pemegang saham WPG pun berubah, yang semula dimiliki WTON sebesar 49 persen atau sebanyak 245.000.000 lembar saham menjadi sebesar 51 persen atau sebanyak 255.000.000 lembar saham. Dengan demikian, dari yang semula WPG merupakan Perusahaan Asosiasi WTON berubah menjadi Anak Perusahaan WTON.

Sekretaris Perusahaan Wika Beton Yuherni Sisdwi R, dalam keterangannya menyebut dengan semangat sinergi, aksi korporasi ini ditempuh sebagai tindak lanjut keputusan perusahaan induk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Yakni untuk melakukan klasifikasi dan fokus bisnis anak perusahaan yang ada di lingkungan WIKA Group serta afiliasinya.

"Seiring berjalannya waktu kegiatan usaha WPG menjadi lebih sejalan dengan bisnis WTON. Diharapkan ke depannya WPG mampu lebih optimal menggarap pasar pracetak gedung dan perumahan," seperti dikutip, Rabu (27/7/2022).

Informasi, WPG merupakan perusahaan patungan antara WTON dan WEGE yang didirikan sejak 2016.

 

 

3 dari 3 halaman

Fokus Beton Pracetak

Sesuai namanya, kegiatan bisnis WPG pada saat ini lebih difokuskan pada bidang beton pracetak khusus gedung. Misalnua produksi kolom balok slab precast, facade, dinding beton pracetak, komponen pracetak lainnya, dan komponen rumah pracetak (RWB & RISHA).

WPG juga mengerjakan proyek konstruksi gedung seperti rumah pracetak, rusun, hotel, rumah sakit, bangunan pasar, industrial plant, bangunan kantor, pipe rack, dan lainnya.

Terdapat banyak kelebihan penggunaan komponen beton pracetak dalam proses pembangunan suatu gedung. Selain kualitas struktur yang lebih terjamin karena adanya kontrol mutu beton di pabrik, waktu pengerjaan pun menjadi lebih cepat.

Proses pembangunan gedung pun menjadi lebih ramah lingkungan karena minim limbah dan polusi di lokasi proyek.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.