Sukses

BTPN Syariah Bakal Alihkan Saham Treasuri Rp 1,63 Miliar

Penetapan penerima saham treasuri BTPN Syariah (BTPS) akan memperhatikan rekomendasi Komite Nasional dan Remunerasi

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) bakal mengalihkan kembali saham treasuri perusahaan. Aksi korporasi ini akan dilaksanakan pada 25 Januari 2023.

Melansir keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 10 Januari 2023, pengalihan sebagian saham sejumlah 651.900 lembar saham atau senilai Rp1,63 miliar akan dialokasikan sebagai remunerasi yang bersifat variabel ditangguhkan (deferred bonus) atas kinerja BTPN Syariah pada tahun buku 2019 dan 2020. 

"Saham treasuri yang akan dialokasikan dan didistribusikan kepada pihak penerima merupakan komponen renumerasi yang bersifat variabel yang ditangguhkan (deffered bonus), dengan demikian pada saat didistribusikan pada 25 Januari 2023, saham dimaksud tidak akan dikenakan lock up period," tulis Manajemen Perseroan.

Sementara itu, pihak-pihak yang akan menerima bonus saham treasuri ini, yaitu anggota direksi dengan periode masa jabatan 6 Maret 2017-16 April 2020 dan anggota direksi perseroan dengan masa jabatan 2020-2023.

Penetapan penerima saham treasuri BTPS akan memperhatikan rekomendasi Komite Nasional dan Remunerasi dan merujuk kepada persetujuan dewan komisaris melalui risalah rapat dewan komisaris perseroan nomor MOM.012/KOM/CSGC/XI/2022 tanggal 11 November 2022.

Sebelumnya, PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) tengah berupaya mewujudkan sharia digital ecosystem for unbanked, termasuk untuk masyarakat pra dan cukup sejahtera. Upaya itu berbuah manis, mendorong kinerja bank yang positif dan tumbuh berkelanjutan di tengah kondisi yang cukup menantang.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Perseroan

Hingga kuartal ketiga 2022, BTPN Syariah telah mencapai total aset yaitu Rp 20,57 triliun. Pembiayaan pada periode yang sama mencapai Rp 11,35 triliun, tumbuh 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 10,21 triliun.

"Pertumbuhan pembiayaan ini disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat tercermin dari Non Performing Financing (NPF) dibawah ketentuan regulator," kata Direktur BTPN Syariah, Fachmy Achmad, Jumat, 21 Oktober 2022.

Bank juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 50,4%, jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) dijaga di level yang efisien pada Rp 11,87 triliun.

"Kinerja keuangan yang tumbuh berkesinambungan ini memberikan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 1,33 triliun," beber Fahmy.

 

3 dari 4 halaman

BTPN Syariah Prioritaskan Nasabah Mikro Bikin Dampak Inflasi Minim

Sebelumnya, hingga kuartal ketiga 2022, BTPN Syariah telah mencapai total aset yaitu Rp 20,57 triliun. Pembiayaan pada periode yang sama mencapai Rp 11,35 triliun, tumbuh 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 10,21 triliun.

"Pertumbuhan pembiayaan ini disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat tercermin dari Non Performing Financing (NPF) dibawah ketentuan regulator," kata Direktur BTPN Syariah, Fachmy Achmad, Jumat, 21 Oktober 2022.

Bank juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 50,4%, jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) dijaga di level yang efisien pada Rp 11,87 triliun.

"Kinerja keuangan yang tumbuh berkesinambungan ini memberikan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 1,33 triliun," beber Fahmy.

"Inflasi kita melayani segmen yang pintar. Ibu-ibu di desa-desa itu giat dan pintar. Misalnya saat ada harga naik, mereka akan merubah ukuran produk menyesuaikan biaya produksi. Jadi segmen ultra mikro bisa dibilang resilien,” kata Fachmy kepada awak media di Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2022.

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Namun, Fachmy mengakui, segmen ini sempat ikut anjlok saat pandemi covid-19. Menurut dia, hal itu disebabkan mandeknya aktivitas ekonomi secara keseluruhan akibat pembatasan sosial. Namun, saat mobilitas mulai dibuka dan ekonomi kembali normal, segmen ini kembali naik.

"Jadi berdasarkan pengalaman kita, dampak (inflasi) tidak signifikan dan sifatnya juga lag. Tidak langsung. Butuh waktu enam bulan baru kelihatan dampaknya," tutur Fahmy.

Profil nasabah BTPN Syariah sebagian besar adalah ibu rumah tangga dan perempuan di mana mereka rata-rata menjalankan home industri di rumah sambil menjaga anak mengurus rumah dan lainnya. Tujuan mereka kebanyakan untuk membantu suami memenuhi kebutuhan sehari-hari.

BTPN Syariah merupakan bank umum syariah pertama yang fokus mengumpulkan dana dari keluarga sejahtera dan menyalurkan kepada keluarga prasejahtera produktif. BTPN Syariah telah membuka akses di sejumlah wilayah untuk membantu keluarga prasejahtera produktif pada sektor UMKM Ultra Mikro.

BTPN Syariah memberikan pembiayaan pra sejahtera produktif yang diberikan berkelompok. BTPN Syariah memberikan pembiayaan tanpa jaminan kepada masyarakat prasejahtera produktif untuk modal. Pembiayaan berkelompok ini memiliki tujuan untuk membangun 4 karakter pada diri nasabah, berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.