Sukses

Rights Issue, Bank Syariah Indonesia Patok Harga Rp 1.000 per Saham

Bank Syariah Indonesia (BRIS) akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4.999.952.795 lembar saham dalam rangka rights issue.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) melakukan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Bank Syariah Indonesia berencana menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4.999.952.795 lembar saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Rabu (7/12/2022), Bank Syariah Indonesia akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4.999.952.795 lembar saham dengan nilai nominal saham baru Rp 500 per saham. Kemudian, harga pelaksanaan rights issue BRIS senilai Rp 1.000 per saham. 

Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam rangka rights issue akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi sebesar 10,84 persen.

Dana hasil rights issue akan digunakan perseroan untuk penyaluran pembiayaan sehingga mendukung pertumbuhan bisnis perseroan. Diperkirakan perseroan memperoleh dana sebesar Rp 4,99 triliun dari rights issue.

Rasio rights issue tersebut 90.000 : 10.941. Setiap pemegang 90.000 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan pada 15 Desember 2022 pukul 16.00 WIB.

Jadwal HMETD:

Tanggal Efektif: 5 Desember 2022

Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas HMETD:15 Desember 2022 Waktu 16:00 

Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 13 Desember 2022 

Tanggal Ex HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 14 Desember 2022 

Tanggal Cum HMETD di Pasar Tunai: 15 Desember 2022 

Tanggal Ex HMETD di Pasar Tunai: 16 Desember 2022 

Tanggal Distribusi HMETD: 16 Desember 2022 

Tanggal Pencatatan Efek di BEI: 19 Desember 2022 

Periode Perdagangan HMETD: 19 Desember 2022 s.d 23 Desember 2022 

Periode Pelaksanaan HMETD: 19 Desember 2022 s.d 23 Desember 2022 

Periode Penyerahan Efek: 21 Desember 2022 s.d 27 Desember 2022 

Tanggal Akhir Pembayaran Pesanan Efek Tambahan: 27 Desember 2022 

Tanggal Penjatahan: 28 Desember 2022 

Tanggal Pengembalian Kelebihan Uang Pesanan: 29 Desember 2022

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rights Issue Perseroan

Sebelumnya, Bank Syariah Indonesia (BSI) kembali menegaskan rencana penerbitan saham baru (rights issue) akan dilakukan pada akhir tahun ini. Perusahaan membidik dana sekitar Rp 5 triliun dari aksi korporasi itu.

Direktur Finance dan Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho, mengungkapkan hingga saat ini BSI tengah dalam tahap administrasi ke OJK. Sejumlah syarat juga diakui telah selesai dan didapatkan, termasuk persetujuan pemegang saham beberapa bulan lalu.

"Kita rencanakan rights issue akhir tahun ini dengan membidik dana Rp 5 triliun yang kita percaya bisa me-manage Capital Adequacy Ratio (CAR) di level 20-21 persen dan bisa mendukung pertumbuhan di tahun-tahun berjalan," kata dia dalam panel diskusi SOE International Conference, Selasa (18/10/2022).

Dia menuturkan, melalui aksi korporasi ini tak akan mengubah banyak porsi pemegang saham. Namun, secara jelas akan memberikan dampak terhadap porsi kepemilikan nantinya.

Menurut catatan Liputan6.com, Bank Mandiri memegang porsi saham mayoritas dengan 50,83 persen. Saham BSI saat ini juga dimiliki oleh BNI sebesar 24,85 persen, BRI sebesar 17,25 persen, serta pemegang saham lainnya dan publik sebesar 7,07 persen. Pemerintah, terhitung sejak Mei 2022, telah menempatkan satu lembar saham merah putih di BSI.

"Sekarang mungkin floating shares dibawah requirement, regulasi minta 7,5 persen, sementara saham publik masih 7 persen. Ada kemungkinan Bank (BSI) bisa meningkatkan floating kepemilikan bank," ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

Dukungan Bank Mandiri

Sebetulnya disamping aksi korporasi rights issue, BSI juga disebut-sebut akan ditransformasikan menjadi bank syariah BUMN. Namun prosesnya masih membutuhkan waktu yang panjang.

Dalam waktu dekat Bank Syariah Indonesia (BSI) akan melaksanakan penerbitan saham baru (rights issue). Berkaitan dengan hal tersebut, Bank Mandiri pun berkomitmen memberikan dukungan.

Itu karena selaku induk usaha sekaligus pemegang saham mayoritas dengan porsi kepemilikan sebesar 50,83 persen di BSI, Bank Mandiri akan melaksanakan haknya dengan membeli dan menyerap saham baru yang diterbitkan BSI.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menjelaskan pihaknya tengah berkoordinasi dengan stakeholder dan pemegang saham BSI lainnya, dalam menentukan besaran penyerapan saham baru BSI yang akan dieksekusi Mandiri. Yang bisa dipastikan, Bank Mandiri akan mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham mayoritas di BSI.

"Komitmen kami sebagai induk usaha dan pemegang saham mayoritas di BSI, adalah mendukung penguatan rasio kecukupan modal BSI, agar mampu menjadi bank syariah terbesar di regional, sesuai amanat pemerintah," tegas Rudi dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 30 September 2022. 

 

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Selain Bank Mandiri, saham BSI saat ini juga dimiliki oleh BNI sebesar 24,85 persen, BRI sebesar 17,25 persen, serta pemegang saham lainnya dan publik sebesar 7,07 persen. Pemerintah, terhitung sejak Mei 2022, telah menempatkan satu lembar saham merah putih di BSI.

Dengan keberadaan saham dwiwarna tersebut, BSI secara resmi sudah menjadi milik negara. Hal itu mengingat adanya keistimewaan hak selaku pemegang saham dwiwarna yang di atas dari pemegang saham lainnya, bahkan termasuk memiliki kewenangan lebih besar ketimbang Bank Mandiri, selaku pemegang saham mayoritas di BSI.

Rudi menambahkan, melalui penguatan kecukupan modal, Bank Mandiri selaku induk usaha berkomitmen menjadikan BSI sebagai bank syariah rujukan utama bagi nasabah dan pelaku usaha yang membutuhkan jasa keuangan dengan berprinsip syariah.

Hal itu makin melengkapi ragam jasa keuangan yang dimiliki Bank Mandiri Group, sebagai wujud nyata perusahaan dalam mendukung perekonomian bangsa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.