Sukses

Bursa Saham Asia Ceria Imbas Kenaikan Suku Bunga The Fed Bakal Melambat

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 1 Desember 2022. Penguatan bursa saham Asia Pasifik mengikuti wall street seiring bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) beri sinyal memperlembat kenaikan suku bunga yang dimulai pada Desember 2022.

Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 1,13 persen, dan indeks Topix mendaki 0,25 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi bertambah 0,77 persen dan indeks ASX 200 di Australia mendaki 0,82 persen pada perdagangan Kamis pagi di Asia.

Indeks Hong Kong Hang Seng memimpin kenaikan di Asia Pasifik dengan menguat 1,9 persen. Indeks Hang Seng teknologi melonjak 4 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai bertambah 1,29 persen, dan indeks Shenzhen naik 2,11 persen. Demikian mengutip laman CNBC, Kamis (1/12/2022).

Di China, analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan Indeks Manajer Pembelian Manufaktur Caixin/markit berada di 48,9 pada November yang akan menandai kontraksi bulan ketiga berturut-turut. Semalam di Amerika Serikat (AS), indeks utama mengakhir perdagangan lebih tinggi. Indeks S&P 500 mencatat penurunan tiga hari berturut-turut dan indeks Dow Jones melonjak 700 poin setelah pernyataan ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell.

Produk Domestik Bruto (PDB) Korea Selatan direvisi untuk kuartal III 2022 sehingga konfirmasi pertumbuhan 3,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. PDB tersebut lebih tinggi dari 2,9 persen yang terlihat pada kuartal II 2022.

Ekonomi Korea Selatan alami pertumbuhan kuartalan yang melambat 0,3 persen pada kuartal III 2022, dari periode sebelumnya 0,7 persen.

Secara terpisah, Korea Selatan melaporkan defisit perdagangan sebesar USD 7,01 miliar pada November 2022, melebihi harapan sebesar USD 4,42 miliar, menandai bulan ketiga berturut-turut peningkatan defisit perdagangan seiring ekspor yang lesu. Ekspor susut 14 persen lebih rendah dari perkiraan yang susut 11 persen. Sedangkan impor tumbuh 2,7 persen, berdasarkan data awal dari badan Bea Cukai.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia pada 30 November 2022

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu, 30 November 2022. Sebagian besar bursa saham Asia Pasifik menguat di tengah rilis data aktivitas pabrik China pada November 2022 turun ke level terendah sejak April 2022.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 2 persen. Indeks Hang Seng teknologi menguat 2,66 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai sedikit berubah ke posisi 3.151,34. Indeks Shenzhen bertambah 0,17 persen ke posisi 11.108.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,43 persen setelah rilis data menunjukkan inflasi Oktober 2022 melambat. Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,21 persen ke posisi 27.968,99 dan indeks Topix melemah 0,37 persen ke posisi 1.985,57.

Indeks Korea Selatan Kospi berbalik arah menguat 1,61 persen e posisi 2.472,53. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang bertambah 1,18 persen.

 

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 30 November 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 30 November 2022 setelah ketua the Federal Reserve (the Fed) mengkonfirmasi bank sentral AS akan memperlambat laju kampanye kenaikan suku bunga agresif yang telah bebani pasar.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melambung 737,24 poin atau 2,18 persen ke posisi 34.589,77. Indeks Nasdaq naik 4,41 persen ke posisi 11.468. Indeks S&P 500 melambung 3,09 persen ke posisi 4.080,11.

“Masuk akal memoderasi laju kenaikan suku bunga saat mendekati tingkat pengekangan yang akan cukup untuk menurunkan inflasi. Waku untuk memoderasi laju kenaikan suku bunga mungkin akan datang segera setelah pertemuan Desember,” ujar dia seperti dikutip dari CNBC, Kamis (1/12/2022).

 

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Powell memperingatkan, the Federal Reserve mungkin tetap dengan kebijakan restriktif untuk waktu lama sebelum akhir inflasi. “Meskipun ada beberapa perkembangan yang menjanjikan, jalan kita masih panjang untuk memulihkan stabilitas harga,” tutur dia.

Komentar Powell memperkuat optimisme yang tumbuh di antara beberapa investor kalau the Fed akan memberikan kenaikan suku bunga yang lebih kecil, 50 basis poin pada pertemuan berikutnya 14 Desember. Sebelumnya suku bunga naik 75 basis poin selama empat kali berturut-turut untuk meredam inflasi.

“Investor mencari kepastian itu, sesuatu untuk digantungkan pada Anda untuk prediksi yang lebih besar di mana the Fed akan melaju dengan suku bunga. Pesan laju kenaikan suku bunga dapat mulai melambat pada awal Desember,” ujar CEO AXS Investments Greg Bassuk, dikutip dari CNBC, Kamis (1/12/2022).

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun tipis. Sepanjang November 2022, indeks Dow Jones naik 5,7 persen dan indeks S&P 500 bertambah 5,4 persen. Indeks Nasdaq bertambah 4,4 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.