Sukses

Jual Merchandise K-Pop, Multi Medika Internasional Targetkan Buka 2 Flagship Store

Multi Medika Internasional berencana menerbitkan sebanyak- banyaknya 600.000.000 saham baru dalam rangka IPO.

Liputan6.com, Jakarta - Calon emiten baru PT Multi Medika Internasional (MMI) menargetkan pembukaan flagship store sebagai lokasi distribusi baru untuk produk-produk IP lisensi perusahaan pada kuartal III 2023 di Bumi Serpong Damai (BSD) dan PIK 2 pada kuartal II 2024. 

"Flagship store di BSD kuartal III 2023, PIK 2 kuartal II 2024, dengan total dana Rp 90 miliar dari waran seri I,” kata Direktur Utama Multi Medika Internasional Mengky Mangarek kepada awak media, Rabu (16/11/2022).

Lantas, mengapa Multi Media Internasional memilih membuka flagship store di BSD dan PIK? 

Mengky menuturkan, pemilihan lokasi tersebut karena BSD dan PIK sama-sama terkenal dengan antriannya yang panjang. 

"Kenapa kita pilih PIK dan BSD? karena terkenal antri, kita persis di depan ICE BSD. Jadi orang habis konser belanja,” kata dia. 

Selain itu, setelah flagship store masuk pada 2023, Mengky memperkirakan angka penjualan akan bertambah 50 persen.

“(Flagship store) bisa menambah 50 persen untuk penjualan, karena gini seluruh kategori masker salesnya Rp 45 miliar di Alfamart contohnya, kita sendiri kontribusi ke Alfamart nambah Rp 55 miliar,” kata dia.

Dengan demikian, MMI mampu menarik pelanggan dengan produk kekayaan intelektual atau intellectual property (IP). Salah satu contoh IP milik MMI, yakni BT21 alias karakter kartun dari Line bersama boyband BTS. Karakter kartun ini dibuat sendiri oleh member-membernya.

"Jadi kita ngalahin yang sudah regular 40 brand, dengan kita punya itu (flagship store) ordernya Rp 55 miliar. Jadi kita menarik customer yang non Alfamart, non Indomaret, ke Alfamart dan ke Indomaret dan non ngerti IP jadi IP itu beda,” ujar dia.

Sementara itu, barang-barang yang dijual di flagship store antara lain, t-shirt, alat tulis kantor (ATK), ada wearable dan juga merchandise lainnya, fashion, boneka, hoodie, tas, goodie bag.

"Yang dijual di flagship store, ada t-shirt, ada ATK, ada wearable juga merchandise lain, fashion, banyak ada boneka, ada hoodie ada tas, goodie bag,” ujar dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perusahaan Pemegang Lisensi K-Pop Bidik Dana IPO Rp 126 Miliar, Buat Apa?

Sebelumnya, Korea Selatan saat ini menjadi negara yang gencar memasarkan berbagai produk mulai dari kecantikan, musik, serial televisi serta makanan. Fenomena yang disebut Korean Wave ini, kini telah menjadi kekuatan bagi Korea Selatan untuk memperoleh keuntungan ekonomi.

Sebagai contoh Korean Wave yang telah berkembang adalah K-Beauty. Produk kecantikan dari Korea Selatan telah menjadi trend setter paling terpercaya dan telah menjadi pilihan utama bagi Wanita Indonesia dan mencapai angka 57,6 persen dalam penguasaan pasar produk kecantikan di Indonesia.

Diikuti produk kecantikan dari Indonesia pada posisi nomor dua dengan pangsa pasar 37,4 persen dan selanjutnya berturut-turut produk dari Jepang sebesar 22,7 persen, USA sebesar 20,1 persen, Eropa 13 persen dan Thailand 2,8 persen.

Selain itu, K-POP juga telah berkembang menjadi genre yang tersebar luas tidak hanya secara regional, tetapi juga di seluruh dunia. Khusus di Asia Tenggara, Indonesia menunjukkan minat terbesar diantara negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Berbagai produk Korea Selatan itu telah menjadi peluang bisnis dengan prospek yang sangat menjanjikan. Dalam upaya menangkap peluang itu, PT Multi Medika Internasional (MMI) yang merupakan perusahaan distribusi ritel produk yang sedang berkembang dan pemegang lisensi Intellectual Property (IP) artis Korea Selatan terkemuka di Indonesia, akan meluaskan usahanya dengan berencana menghimpun dana dari pasar modal dengan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). 

Multi Medika Internasional berencana menerbitkan sebanyak- banyaknya 600.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 25. Jumlah saham tersebut mewakili 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah pelaksanaan IPO.

Harga saham akan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp160-Rp210. Sehingga nilai IPO ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp 126 miliar.

3 dari 4 halaman

Dana IPO

Direktur Utama MMI Mengky Mangarek menuturkan, perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk modal kerja dan perluasan pusat distribusi dan sarana logistik.

"Sekitar 65 persen akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perusahaan," kata Mengky dalam keterangan resminya, Rabu (16/11/2022).

Dana 65 persen tersebut, sekitar 30 persen untuk biaya operasional, biaya pengiriman, biaya kantor, biaya penjualan, penambahan karyawan dan lainnya. Sekitar 70 persen untuk pembelian barang dagangan, antara lain berupa masker, patch aromaterapi, dan tissue dari PT Multi One Plus dan PT Tirta Dewi Jaya.

"Sekitar 35 persen akan digunakan untuk perluasan pusat distribusi dan sarana logistik. Lokasi pusat distribusi baru untuk produk-produk IP Lisensi Perseroan diperkirakan akan berada di daerah Bumi Serpong Damai pada 2023 dan PIK2 2024," kata dia.

Pada saat yang bersamaan, MMI juga akan menerbitkan sebanyak 300.000.000 waran seri I yang menyertai saham baru atau sebesar 16,67 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. 

4 dari 4 halaman

Penerbitan Waran

Waran seri I diberikan sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan.

Setiap pemegang 2 saham baru berhak memperoleh 1 waran seri I di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel, dengan nilai nominal Rp25 dan hargabpelaksanaan Rp300.

Dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan waran seri I, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan yang antara lain digunakan untuk pembukaan flagship store dan K-pop mini booth.

Kepemilikan mayoritas saham PT Multi Medika Internasional sebelum penawaran umum adalah PT Multi Inti Usaha sebesar 80 persen dan akan menjadi 60 persen setelah penawaran umum.

MMI menjadwalkan akan melaksanakan penawaran awal pada 10-18 November 2022 dan jadwal indikasi penawaran umum pada 25-29 November 2022, perkiraaan tanggal penjatahan pada 29 November 2022 dan perkiraaan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 1 Desember 2022.

PT Mirae Aset Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi saham PT Multi Medika International.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.