Sukses

Kebijakan DP Nol Persen Diperpanjang, Ini Respons Adira Finance

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) menyampaikan tanggapan mengenai kebijakan BI terkait DP Nol persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) menanggapi terkait kebijakan Bank Indonesia (BI) yang kembali memperpanjang aturan uang muka alias Down Payment (DP) kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor dan properti menjadi paling sedikit nol persen.

Direktur Adira Finance Niko Kurniawan Bonggowarsito menuturkan, pihaknya mendukung kebijakan DP nol persen tersebut. 

“Intinya dari kami Adira Finance sangat berterima kasih mensupport kebijakan BI untuk memperlonggar kebijakan DP nol persen, kami berterima kasih dan mensupport,” kata Niko kepada awak media, Rabu (2/11/2022).

Namun, untuk praktik di lapangannya, Adira Finance akan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi, salah satunya kemampuan pelanggan dalam melakukan pembayaran. 

“Untuk praktek di lapangan kami menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi, seperti kemampuan membayar customer dan usaha-usaha customer. Kami menyesuaikan kondisi dan situasi,” kata dia.

Menurut ia, kebijakan DP nol persen ini menjadi salah satu alat bagi pemerintah dalam meningkatkan daya konsumsi masyarakat. Meski demikian, tetap saja membutuhkan kebijakan lain untuk menahan resesi. 

"Ancaman resesi, kebijakan DP nol persen jadi tools saja dari pemerintah untuk bisa membuat daya konsumsi masyarakat meningkat. Policy ini berdampak tapi butuh serangkaian policy lain dari pemerintah agar ekonomi terus tumbuh, nilai tukar Rupiah Indonesia lebih baik, dalam menahan resesi,” imbuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Perseroan

Sebelumnya, sejalan dengan pemulihan ekonomi domestik yang terus berlanjut, industri otomotif mencatatkan pertumbuhan penjualan ritel mobil baru domestik sebesar 22 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari 600 ribu unit menjadi 732 ribu unit. 

Sementara penjualan ritel motor baru domestik meningkat 2 persen yoy menjadi 3,8 juta unit pada sembilan bulan pertama 2022. Penjualan industri otomotif diperkirakan dapat terus bertumbuh didukung faktor ekonomi domestik yang solid, dan membaiknya daya beli konsumen, serta meningkatnya pasokan produksi otomotif.

Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), I Dewa Made Susila mengatakan, pencapaian kinerja industri otomotif yang cukup baik hingga September 2022 memberikan dampak positif terhadap kinerja bisnis Adira Finance. Pembiayaan baru perusahaan tercatat tumbuh sebesar 21 persen yoy menjadi Rp 21,9 triliun. 

"Pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor masing-masing meningkat sebesar 37 persen yoy dan 2 persen yoy. Sejalan dengan peningkatan pembiayaan baru, per September 2022 total piutang yang dikelola (termasuk porsi pembiayaan bersama) berhasil tumbuh sebesar 5 persen yoy menjadi sebesar Rp 41,8 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.” Kata I Dewa Made Susila dalam keterangan resminya, Rabu (2/11/2022)

 

 

3 dari 4 halaman

Pertumbuhan Laba

Dari sisi keuangan, pendapatan bunga Adira Finance meningkat sebesar 2 persen yoy menjadi Rp 6,7 triliun, sementara beban bunga turun 5 persen yoy menjadi Rp 2,3 triliun yang sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga. 

Sehingga, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 6 persen yoy menjadi Rp4,4 triliun dan margin bunga bersih meningkat dari 13,1 persen menjadi 18,1 persen di hingga kuartal III 2022.

Kemudian, beban operasional relatif stabil menjadi Rp 2,7 triliun, sementara cost of credit terus mengalami penurunan sebesar 39 persen yoy menjadi Rp 683 miliar hingga September 2022. 

Dengan demikian, Adira Finance berhasil membukukan peningkatan laba bersih sebesar 52 persen yoy menjadi Rp 1,1 triliun. Sehingga Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) perusahaan masing-masing meningkat menjadi 6,3 persen dan 17,3 persen dari sebelumnya sebesar 3,7 persen dan 12,6 persen hingga kuartal III 2021.

Per posisi September 2022, rasio gross NPL konsolidasi menunjukkan tren yang membaik dan dikelola di level 1,9 persen, turun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3,2 persen. Penurunan ini didukung aktivitas ekonomi yang berangsur pulih sehingga mempengaruhi kapasitas pembayaran konsumen. 

 

4 dari 4 halaman

Pendanaan

Dari sisi pendanaan, perseroan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan perusahaan induknya, Bank Danamon dan memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi. Per posisi September 2022, pembiayaan bersama mewakili 47 persen dari piutang yang dikelola. 

Sementara itu, total pinjaman eksternal perusahaan pada September 2022 tercatat turun 9 persen yoy menjadi Rp 10,8 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi, masing-masing memberikan kontribusi 42 persen:58 persen. 

Maka sebab itu, gearing ratio turun menjadi 1,1 kali dari sebelumnya 1,4 kali hingga kuartal III 2022, sehingga perusahaan masih memiliki ruang gerak yang cukup besar untuk melakukan ekspansi bisnis ke depannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.