Sukses

Gerak Rupiah Bayangi IHSG, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 18 Oktober 2022

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.789-6.945 pada Selasa, 18 Oktober 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Selasa, (18/10/2022). Pergerakan nilai tukar rupiah akan bayangi laju IHSG.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG hingga kini terlihat masih bersifat konsolidasi sehingga risiko terjadinya koreksi wajar masih perlu diwaspadai. Akan tetapi, selama level support terdekat masih mampu dipertahankan, IHSG berpeluang cukup besar untuk kembali ke dalam jalur uptren jangka pendek.

“Fluktuasi nilai tukar rupiah juga memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi menguat di kisaran 6.789-6.945,” ujar dia dalam catatannya.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG ditutup menguat 0,2 persen ke 6.831 pada perdagangan 17 Oktober 2022 dan disertai oleh munculnya tekanan beli, pergerakan IHSG pun tertahan oleh Lower Band.

“Posisi IHSG kami perkirakan sudah berada di akhir wave a dari wave (y) dari wave [y] dari wave B, sehingga IHSG berpeluang menguat terlebih dahulu untuk membentuk wave b dan menguji rentang area 6.840-6.900. Hal tersebut dengan catatan, apabila IHSG tidak kembali terkoreksi ke bawah 6.747,” ujar dia.

Herditya menuturkan, level support IHSG berada di kisaran 6.680-6.747 dan resistance 6.850-6.930 pada Selasa pekan ini.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Sedangkan William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Selain itu, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikalnya:

1.PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) - Buy on Weakness (1.735)

Saham ADMR ditutup menguat 1,5 persen ke 1.735 pada perdagangan 17 Oktober 2022 dan disertai dengan munculnya volume pembelian.

“Kami perkirakan, posisi ADMR sudah berada di akhir wave y dari wave (y) dari wave [b], sehingga pergerakan ADMR berpeluang melanjutkan penguatannya untuk membentuk wave [c],” tutur dia.

Buy on Weakness: 1.685-1.710

Target Price: 1.800, 2.100

Stoploss: below 1.455

 

2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Buy on Weakness (8.250)

Saham BBCA ditutup flat di 8.250 pada perdagangan 17 Oktober 2022 dan masih tertahan oleh Lower Band. Posisi BBCA diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [c] dari wave B, sehingga BBCA berpeluang menguat terlebih dahulu.

Buy on Weakness: 8.200-8.250

Target Price: 8.375, 8.425

Stoploss: below 8.125

 

3.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) - Buy on Weakness (176)

Saham BRMS ditutup menguat signifikan 13,5 persen ke 176 pada perdagangan 17 Oktober 2022 penguatan BRMS pun telah break resistancenya dan diiringi dengan peningkatan tekanan beli.

“Posisi BRMS diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [c] dari wave A dari wave (B), sehingga BRMS berpeluang melanjutkan penguatannya,” tutur dia.

Buy on Weakness: 163-173

Target Price: 200, 220

Stoploss: below 150

 

4.PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) - Buy on Weakness (2.360)

Saham SRTG ditutup terkoreksi 3,3 persen ke level 2.360 pada perdagangan 17 Oktober 2022.

“Posisi SRTG kami perkirakan sedang berada di akhir wave [y] dari wave B, sehingga koreksi SRTG akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali,” ujar dia.

Buy on Weakness: 2.250-2.330

Target Price: 2.550, 2.840

Stoploss: below 2.140

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 17 Oktober 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada penutupan perdagangan saham Senin, 17 Oktober 2022. Penguatan IHSG tersebut terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan saham, IHSG naik tipis 0,24 persen ke posisi 6.831,11. Indeks LQ45 menanjak 0,61 persen ke posisi 972,67. Sebagian besar indeks acuan menghijau.  Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.836,97 dan terendah 6.747,38. Sebanyak 411 saham melemah sehingga menekan IHSG. 153 saham menguat dan 120 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.107.053 saham dengan volume perdagangan 28,7 miliar saham.  Nilai transaksi harian Rp 14,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.479.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXhealth naik 0,95 persen, indeks sektor saham IDXbasic menguat 0,80 persen, indeks sektor saham IDXenergy bertambah 0,10 persen dan indeks sektor saham IDXtechno menanjak 0,06 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 1,91 persen, dan pimpin koreksi. Diikuti indeks sektor saham IDXproperty tergelincir 1,31 persen, indeks sektor saham IDXindustry susut 1,23 persen, indeks sektor saham IDXfinance tergelincir 1,06 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,85 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur merosot 0,46 persen.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Bervariasi pada 17 Oktober 2022

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Senin, 17 Oktober 2022. Hal ini seiring kekhawatiran terhadap resesi seiring kebijakan pengetatan moneter yang berlanjut. Indeks Nikkei turun 1,16 persen ke posisi 26.775,79. Indeks Topix melemah 0,98 persen ke posisi 1.879,56. Dolar Amerika Serikat terhadap yen di posisi 148,65.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 1,4 persen ke posisi 6.664,40. Indeks Hang Seng menguat. Sedangkan indeks Hang Seng teknologi merosot 0,67 persen. Indeks Shanghai menguat 0,42 persen ke posisi 3.084,94.

Indeks Shenzhen bertambah 0,36 persen ke posisi 11.162,26. Indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,32 persen ke posisi 2.219,71. Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,57 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.