Sukses

Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 17 Oktober 2022 dari BNI Sekuritas

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar menuturkan, IHSG berada dalam trend bearish selama di bawah 7.148.

Liputan6.com, Jakarta - Peluang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk mengalami koreksi relatif terbatas Senin (17/10/2022). Kondisi ini kemungkinan terjadi di tengah kondisi oversold & candle lower low.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar menuturkan, IHSG berada dalam trend bearish selama di bawah 7.148. Sementara itu, IHSG ditutup di bawah 5 day MA (6.907). Secara teknikal, indikator MACD bearish, stochastic oversold, break support line, dan candle lower low.

Andri menilai, Jika  IHSG bisa di break di atas 6.850, IHSG masih berpeluang rebound dengan target 6.907, 6.943. Namun jika gagal, indeks rawan menuju level 6.740, 6.678.

"Resistance pada perdagangan hari ini di level 6.850, 6.902, 6.943, 6.978 dengan support 6.798, 6.740, 6.700, 6.659. Adapun perkiraan range di level 6.760 - 6.880,” tulis Andri dalam riset, Senin, 17 Oktober 2022.

Sebagai gambaran, IHSG ditutup melemah 0,96 persen ke level 6.814,53 pada perdagangan Jumat, 14 Oktober 2022. Dalam sepekan, IHSG melemah 2,52 persen.

Hal ini berkebalikan dengan sejumlah bursa di regional Asia. Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, pada Jumat 14 Oktober 2022, hampir semua indeks bursa regional Asia Pasifik naik mengikuti pergerakan bursa AS pada malam sebelumnya.

Investor tidak mengindahkan laporan inflasi AS untuk September 2022 yang melebihi ekspektasi. Beberapa bursa yang mencatat penguatan signifikan di antaranya adalah Nikkei yang naik 3,25 persen serta Shenzen Index yang menguat 2,81 persen.

Indonesia akan mengumumkan neraca perdagangan untuk September 2022 yang diperkirakan mencatat surplus USD 4,84 miliar pada hari ini, 17 Oktober 2022.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 1,34 persen, begitu juga dengan indeks S&P 500 yang terkoreksi 2,37 persen. Sementara indeks Nasdaq terkoreksi lebih dalam sebesar 3,08 persen.

Bursa Amerika Serikat (AS) mengalami koreksi setelah mencatat penguatan yang signifikan pada hari sebelumnya saat pengumuman inflasi yang di atas ekspektasi. Yield (imbal hasil) treasury AS 10 tahun melampaui 4 persen untuk kedua kalinya dalam dua hari karena investor bereaksi terhadap ekspektasi inflasi yang lebih tinggi.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut merupakan saham rekomendasi dari BNI Sekuritas untuk Senin, 17 Oktober 2022:

1.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Resistance : Rp 9.500, Rp 9.650, Rp 9.775, Rp 9.900.

Support: Rp 9.300, Rp 9.225, Rp 9.100, Rp 8.950.

Rekomendasi: Buy Rp 9.200 - Rp 9.300, target Rp 9.500, Rp 9.650. Stop loss di bawah Rp 9.000.

 

2.PT United Tractors Tbk (UNTR)

Resistance : Rp 34.100, Rp 34.400, Rp 35.050, Rp 35.500.

Support: Rp 33.200, Rp 32.550, Rp 31.400, Rp 30.250.

Rekomendasi: Speculative buy target Rp 34.400, Rp 35.500.Stop loss di bawah Rp 32.300.

 

3.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

Resistance Rp 1.825, Rp 1.850, Rp 1.880, Rp 1.910.

Support: Rp 1.770, Rp 1.740, Rp 1.700, Rp 1.680.

Rekomendasi: Buy Rp 1.750 - Rp 1.780,target Rp 1.830, Rp 1.850. Stop loss di bawah Rp 1.700.

 

4.PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

Resistance : Rp  6.800, Rp 6.900, Rp 7.000, Rp 7.175.

Support: Rp 6.625, Rp 6.550, Rp 6.475, Rp 6.350.

Rekomendasi: Buy if break Rp 6.700 target Rp 6.900, Rp 7.100. Stop loss di bawah Rp 6.450.

3 dari 5 halaman

Kinerja IHSG pada 10-14 Oktober 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 10-14 Oktober 2022 masih bergerak lesu. Koreksi IHSG selama sepekan ini didominasi sentimen global terutama dari data inflasi Amerika Serikat (AS) hingga kebijakan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG anjlok 3,02 persen ke posisi 6.814,53 pada pekan ini. Sedangkan posisi pekan lalu, IHSG masih berkutat di kisaran 7.000 tepatnya di 7.026,78. Kapitalisasi pasar bursa susut 2,43 persen menjadi Rp 9.009,95 triliun.  Kapitalisasi pasar bursa anjlok Rp 225 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.234,68 triliun.

Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa terpangkas 4,82 persen menjadi 1.165.599 kali transaksi dari 1.224.595 kali transaksi pada pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian bursa terpangkas 7,09 persen menjadi Rp 12 triliun dari Rp 12,92 triliun.

Pada Jumat, 14 Oktober 2022, investor asing membukukan aksi jual Rp 426,29 miliar.  Selama sepekan, investor asing melakukan aksi jual senilai Rp 1,2 triliun. Sepanjang 2022, investor asing mencatatkan aksi beli Rp 71,72 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG sepekan ini masih didominasi oleh sentimen global. Pelaku pasar cenderung wait and see kebijakan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

"Kemudian ada rilis data inflasi AS yang masih berada di level 8 persen,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia mengatakan, pada pekan depan, ada rilis data neraca perdagangan yang bayangi IHSG. Pada pekan depan, IHSG diprediksi bergerak masih dalam fase bearish 6.800 dan resistance 7.000.

4 dari 5 halaman

Penutupan IHSG pada 14 Oktober 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu mempertahankan laju di zona hijau pada Jumat, (14/10/2022). IHSG berbalik arah ke zona merah dan terbenam di antara bursa saham Asia yang menguat.

Mengutip data RTI, IHSG anjlok 0,96 persen ke posisi 6.814,53. Indeks LQ45 merosot 1,2 persen ke posisi 966,73. Mayoritas indeks saham acuan tertekan. Menjelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.943,85 dan terendah 6.814,53. Sebanyak 353 saham tertekan sehingga menekan IHSG. 179 saham menguat dan 155 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.157.370 kali dengan volume perdagangan 23,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 11,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.272.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXindustry menanjak 0,89 persen dan indeks sektor saham IDXproperty mendaki 0,05 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno terpangkas 2,06 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur susut 1,2 persen, indeks sektor saham IDXenergy merosot 1,08 persen, indeks sektor saham IDXhealth melemah 1 persen, dan indeks sektor saham IDXfinance terpangkas 0,96 persen.

 

5 dari 5 halaman

Sektor Saham

Selain itu, indeks sektor saham IDXbasic melemah 0,57 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,39 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal susut 0,33 persen, dan indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 0,25 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG cenderung berlawanan dari pergerakan indeks global yang cenderung menguat.

“Hal ini masih inline dengan analisis teknikal yang kami berikan pada report tadi pagi, penguatan IHSG mencapai area penguatan minimal yang kami berikan di area 6.940 dan IHSG masih rawan koreksi untuk uji supportnya, dan bahkan penutupan cenderung overshoot,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Herditya mengatakan, meskipun terdapat sentimen yang cenderung positif, seperti inflasi AS yang cenderung turun tetapi para pelaku pasar nampaknya masih khawatir dengan ancaman resesi dan cenderung menghindari investasi berisiko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.