Sukses

Tiga Gubernur di Sulawesi Tolak Perpanjangan Kontrak Vale, Ada Apa?

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman menuturkan, keberadaan PT Vale masih minim kontribusinya di Sulawesi Selatan

Liputan6.com, Jakarta - Tiga gubernur dari wilayah Sulawesi  meminta konsensi lahan Vale dikembalikan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) provinsi dan kabupaten/kota masing-masing.

Selain itu, tiga gubernur juga menyatakan sikap sepakat tidak akan memperpanjang izin kontrak karya PT Vale Indonesia Tbk. Hal itu  disampaikan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura dalam Rapat Dengar Pendapatan (RDP) dengan Sekjen dan Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM RI dan RDPU oleh Panja Vale Komisi VII di Ruang Rapat Komisi VII DPR RI pada Kamis, 8 September 2022.

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman menuturkan, keberadaan PT Vale masih minim kontribusinya di Sulawesi Selatan termasuk dalam lingkungan hidup, pendapatan daerah dan lainnya.

"Yang dilakukan PT Vale kurang optimal dalam memberikan kontribusi 1,98 persen pendapatan ke Pemprov sehingga kami memandang tidak ada opsi untuk perpanjangan kontrak karya bagi mereka,” tutur dia seperti dikutip dari Antara, Kamis (8/9/2022).

Ia menilai, jika konsesi lahan Vale dapat dikelola oleh BUMD, akan siap untuk mengontrol kesejahteraan masyarakat. Ia mengatakan, pihaknya mempertahankan bukan karena gubernur. “Atau punya kepentingan, tidak, tetapi ini bisa dikontrol oleh seluruh rakyat,” kata dia.

Ia menegaskan, Sulawesi Selatan memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) yang seharusnya dapat dinikmati oleh masyarakat langsung. “Kita tidak boleh menjadi penonton di wilayah sendiri, kita harus berdaulat di wilayah sendiri, bagaimana memperjuangkan hak-hak masyarakat,” kata dia.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi juga ingin tidak memberikan perpanjangan kontrak karya PT Vale. Ia mengatakan, konsensi bisa diberikan kepada perusahaan daerah jadi ini sudah tidak panjang. “Sehingga (masyarakat) menikmati hasil kekayaan kita yang diberikan dari Allah,” ujar dia.

Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura pun menyampaikan hal serupa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Vale Indonesia Bersama Taiyuan dan Shandong Resmi Garap Proyek Blok Bahodopi

Sebelumnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menandatangani perjanjian investasi proyek blok Bahodopi senilai USD 2,1 miliar atau sekitar Rp 31,3 triliun (kurs Rp 14.903 per USD).

Penandatanganan perjanjian dilakukan perseroan bersama Taiyuan Iron & Steel (Group) Co., Ltd (TISCO) dan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai) pada Selasa, 6 September 2022.

Nantinya tiga entitas itu akan membentuk usaha patungan (joint venture) untuk mengembangkan fasilitas pengolahan nikel di Xinhai Industrial Park, Morowali, Sulawesi Tengah. Rencananya, perusahaan patungan disiapkan membangun fasilitas dengan delapan lini kapasitas pemrosesan feronikel tanur putar-listrik dan perkiraan produksi tahunan 73.000 metrik ton nikel, bersama dengan fasilitas pendukung.

“Estimasi biaya capex untuk investasi sekitar USD 2,1 miliar untuk pembangunan pabrik di mana di dalamnya termasuk USD 300 juta tambahan fasilitas LNG untuk kurangi emisi karbon,” ungkap CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy di Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan PT Vale Indonesia Tbk (INCO), Bernardus Irmanto menargetkan 70 persen pembiayaan berasal dari pinjaman bank, sisanya 30 persen dari ekuitas masing-masing perusahaan. Adapun semua pihak setuju perseroan akan memiliki 49 persen dari ekuitas perusahaan patungan, sementara TISCO dan Xinhai melalui JV yang lain, akan genggam sisanya yakni 51 persen.

“Secara kepemilikan saham, Vale akan pegang 49 persen sementara partner kami 51 persen… Proses financing sekarang berjalan tapi kami targetkan 70:30. Di mana 70 persen dari pinjaman bank dan 30 persen dari masing-masing shareholder,” kata Bernard.

3 dari 4 halaman

Kinerja Semester I 2022

Sebelumnya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat kinerja positif sepanjang semester I 2022. Perseroan mencatat pertumbuhan penjualan dan laba selama enam bulan pertama 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (31/7/2022), PT Vale Indonesia Tbk meraup pendapatan USD 564,53 juta atau sekitar Rp 8,42 triliun (asumsi kurs Rp 14.931 per dolar AS)pada semester I 2022. Pendapatan perseroan naik 36,05 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 414,94 juta atau sekitar Rp 6,19 triliun.

Beban pokok pendapatan naik 8,25 persen menjadi USD 356,31 juta pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 329,13 juta. Dengan demikian, laba bruto bertambah 142,65 persen menjadi USD 208,22 juta pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 85,80 juta.

Beban usaha naik menjadi USD 8,77 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,05 juta. Pendapatan lainnya turun menjadi USD 1,19 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,97 juta. Beban lainnya susut menjadi USD 5,12 juta  pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 5,25 juta.

Perseroan mencatat laba usaha USD 195,51 juta pada semester I 2022. Laba usaha tersebut naik 142,98 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 80,46 juta. Dengan melihat kondisi itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 150,45 juta atau sekitar Rp 2,24 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Perseroan

Laba tersebut naik 155,93 persen jika dibandingkan periode semester I 2021 sebesar USD 58,78 juta atau sekitar Rp 877,74 miliar.

Melihat kondisi itu, laba per saham dan dilusi naik menjadi USD 0,0151 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,0059.

Total ekuitas naik menjadi USD 2,30 miliar pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 2,15 miliar. Total liabilitas perseroan susut menjadi USD 312,29 juta hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 318,36 juta.

Perseroan mencatat aset naik menjadi USD 2,61 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 2,47 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 585,92 juta hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 508,32 juta.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.