Sukses

Harga BBM hingga Suku Bunga Naik Bebani Sektor Saham Ini

Di tengah sentimen kenaikan harga BBM bersubsidi hingga suku bunga, Chief Analyst Sahamology Bro Jack menuturkan, ada sektor saham yang perlu dihindari.

Liputan6.com, Jakarta - Sentimen harga bahan bakar minyak (BBM) hingga suku bunga akan mempengaruhi sejumlah sektor saham. Apa sajakah itu?

Di tengah sentimen kenaikan harga BBM bersubsidi hingga suku bunga, Chief Analyst Sahamology Muhammad Hamzah atau Bro Jack menuturkan, ada sektor saham yang perlu dihindari. Sektor saham itu antara lain perawatan kesehatan, properti, teknologi, transportasi, dan cyclicals.

"Secara teknikal itu (sektor healthcare) turunnya sudah terlalu dalam. Untuk dia kembali lagi cukup berat,” ujar dia saat acara webinar Investment Talk D'Origin and IGICO, ditulis Senin (5/9/2022).

Ia menuturkan, sektor properti juga harus dihindari karena sentimen suku bunga dan sektor teknologi masih dalam tren penurunan.

"Properti masih ada sentimen suku bunga, jadi kita tunggu dulu. Teknologi GOTO dan BUKA nya masih downtrend," ujar dia.

Selain itu, sektor transportasi pun dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM dan cyclicals nampak belum menarik.

"Transportasi ada BBM, cyclicals trennya masih belum menarik,” ujar Bro.

Kemudian, untuk sektor yang cukup menarik, Bro menyebutkan ada sektor industri, non cyclicals, dan bahan baku. Sedangkan sektor yang bisa dicermati antara lain, keuangan, energi dan infrastruktur.

"Finance cukup menarik. Kalau korelasi foreign flow, asing banyak main di sektor finance, 30 persen market cap Indonesia ada di finance. Infrastruktur ada sentimen baru IKN,” kata Bro.

Bro Jack menyebutkan sejumlah saham pilihan antara lain BBRI, BBCA, BRPT, INKP, MEDC, DOID, PGAS, WIKA, dan PTPP.

Sedangkan untuk IHSG, Bro Jack mengatakan, IHSG sudah berada di area transisi tetapi masih membutuhankan tambahan konfirmasi.

"Dia (IHSG) bisa break 7.258 atau break ke bawah dengan harapan untuk gap di area 6.700 an. Optimisme untuk break 7.258 sangat mungkin, harusnya berpotensi akan break pertengahan bulan ini atau pekan ini,” kata Bro Jack.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

IHSG Melonjak 0,59 Persen pada 29 Agustus-2 September 2022

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat selama sepekan tepatnya pada 29 Agustus-2 September 2022. Analis menilai, sentimen global seperti kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) bayangi IHSG.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (3/9/2022), IHSG naik 0,59 persen ke posisi 7.177,17 selama sepekan dari posisi pekan lalu di 7.135,24. Penguatan IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar bursa. Kapitalisasi pasar bursa naik 0,68 persen menjadi Rp 9.378,89 triliun. Kapitalisasi pasar bursa bertambah Rp 63 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.315,73 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG di tengah sentimen yang cenderung kurang baik dari global seperti ada pengetatatn kebijakan moneter the Fed yang masih cenderung agresif untuk menurunkan inflasi Amerika Serikat (AS) di angka dua persen.

Sedangkan dari dalam negeri, menurut Herditya ada berita baik seiring terjadi deflasi pada Agustus sebesar 0,21 persen MoM dan penurunan inflasi menjadi 4,69 persen YoY. Akan tetapi, pemerinta masih dimungkinkan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). “Di sisi lain masih terdapat inflow asing Rp 1,5 triliun dalam waktu sepekan ini,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Selain itu, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa sebesar 9,32 persen menjadi 29,49 miliar saham dari 26,96 miliar saham pada pekan lalu.

Selanjutnya rata-rata nilai transaksi harian bursa naik 6,99 persen terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa menjadi Rp 14,50 triliun dari Rp 13,55 triliun pada pekan lalu.

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

Rata-rata frekuensi harian bursa meningkat 1,8 persen menjadi 1.258.658 transaksi  dari 1.236.386 transaksi pada pekan sebelumnya.

Investor asing membukukan nilai beli bersih Rp 927,95 miliar pada Jumat, 2 September 2022. Pada pekan ini, investor asing membukukan aksi beli saham Rp 2,43 triliun. Sepanjang 2022, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 67,73 triliun.

Untuk pekan depan, Herditya perkirakan pergerakan IHSG masih cenderung konsolidasi dengan rentang 7.100-7.200 terlebih dahulu.

Namun, ia mengingatkan untuk tetap waspadai koreksi IHSG apabila break support 7.015 secara agresif.

“Untuk sentimen sendiri nampaknya masih dipengaruhi oleh harga komoditas dunia, terutama dari energi, karena dalam sepekan ini diperkirakan disokong oleh emiten-emiten dari IDX Energy, kemudian ada rilis data cadev dan IKK,” kata dia.

4 dari 4 halaman

Harga BBM Naik, Pertalite Jadi Rp 10.000, Solar Rp 6.800 dan Pertamax Rp 14.500 per Liter

Sebelumnya,  Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi. Hal tersebut disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif di Istana Negara.

"Pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM subsidi," kata Menteri ESDM Arifi Tasrif.

Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter 

"Harga BBM naik dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian solar dari Rp 5.000 menjadi Rp 6.800 dan Pertamax Dari Rp 12.500 menjadi Rp.14.500 per liter," tutur dia.

Kenaikan harga baru ini berlaku mulai hari ini 3 September 2022 pukul 14.30 WIB. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.