Sukses

Manajer Investasi Terbesar BlackRock Catat Dana Kelolaan Rp 143.253 Triliun

BlackRock Inc, manajer investasi terbesar di dunia meraup kenaikan dana kelolaan dari kenaikan indeks acuan di wall street dan arus dana investor.

Liputan6.com, Jakarta - BlackRock Inc menjadi manajer investasi pertama yang mencapai aset USD 10 triliun atau setara Rp 143,2 kuadriliun (asumsi kurs Rp 14.322 per dolar AS). Hal ini didorong lonjakan arus dana kelolaan pada kuartal IV 2021.

Investor menggelontorkan USD 104 miliar atau setara Rp 1,4 kuadriliun ke aset ETF dalam tiga bulan yang berakhir 31 Desember. Perusahaan menyebut hal itu sebagai rekor sepanjang sejarah. Demikian pengumuman perusahaan pada Jumat, 14 Januari 2022.

Manajer investasi terbesar di dunia ini juga diuntungkan dari reli di pasar. Indeks S&P 500 melonjak 11 persen pada kuartal terakhir sementara secara keseluruhan kenaikan sepanjang 2021 mencapai 27 persen.

Investor pun mengalokasikan dana USD 169 miliar ke aset investasi jangka panjang BlackRock. Meliputi  ETF dan reksa dana sepanjang tiga bulan terakhir tahun ini.

"Bisnis kami lebih beragam dari sebelumnya. Strategi aktif, termasuk alternatif, berkontribusi lebih dari 60 persen dari pertumbuhan biaya dasar organik 2021," ujar Chief Executive Officer (CEO) BlackRock Larry Fink dalam pernyataannya, dikutip dari laman Aljazeera, Senin (17/1/2022).

Hasil tersebut memperkuat posisi BlackRock di puncak industri. Jumlah aset yang dikelola pulih dari penurunan pada akhir kuartal III. Penghasilan datang sebelum surat tahunan yang Fink kirimkan kepada para pemimpin perusahaan yang mana memberikan prioritas pada segala hal mulai dari keragaman ruang rapat hingga perubahan iklim.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kinerja Keuangan

Dana yang dikelola secara aktif (mencakup ETF dan reksa dana) menghasilkan laba bersih senilai USD 101 miliar. BlackRock sekarang mengelola aset sebesar USD 2,6 triliun.

Bisnis alternatif perusahaan berupa hedge fund melihat arus masuk sebesar USD 5,5 miliar. Alhasil total aset di perusahaan sebesar USD 265 miliar.

BlackRock yang berbasis di New York mencatat laba per saham yang disesuaikan sebesar USD 10,42. Nominal ini mengalahkan perkiraan rata-rata sebesar USD 10,15 dari analis yang disurvei oleh Bloomberg.

3 dari 3 halaman

Dongkrak Insentif kepada Karyawan

Kompensasi dan tunjangan karyawan meningkat menjadi USD 218 juta dari kuartal IV tahun 2020. Kondisi ini mencerminkan langkah perusahaan untuk meningkatkan gaji staf usai inflasi melonjak di AS pada September.

Selain itu BlackRock pun menaikkan gaji pokok 8 persen untuk semua staf di tingkat direktur dan di bawahnya.

Sayangnya pendapatan BlackRock pada kuartal IV meleset yakni USD 5,11 miliar sementara analisi memproyeksikan sebesat USD 5,16 miliar. Menurut Analis Edward Jonesm Kyle Sanders penurunan pendapatan BlackRock imbas penurunan biaya kinerja.

 

Reporter: Ayesha Puri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.