Sukses

Wall Street Merosot Tersengat Aksi Jual Saham Teknologi

Wall street melemah pada Kamis, 6 Januari 2022 seiring aksi jual saham teknologi.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Kamis, 6 Januari 2022 seiring perdagangan yang bergejolak dan aksi jual masif di sektor saham teknologi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 170,64 poin atau 0,4 persen menjadi 36.236,47. Indeks S&P 500 tergelincir 0,1 persen menjadi 4.696,05. Indeks Nasdaq susut 0,1 persen menjadi 15.080,86. Indeks Nasdaq anjlok 4 persen.

Sejumlah saham teknologi alami koreksi setelah investor keluar dari saham memiliki valuasi tinggi. Saham Tesla dan Netflix merosot lebih dari dua persen. Saham teknologi kapitalisasi besar, Apple merosot 1,6 persen, Amazon tergelincir 0,6 persen dan Alphabet turun kurang dari 0,1 persen. Saham Meta naik 2,5 persen.

“Investor mencoba untuk menyelesaikan dengan cara berbeda. Kita mengkondisikan teknologi menjadi pemenang setiap, dan hal itu tidak akan terjadi pada 2022,” ujar Head of Invesment Strategy SoFi Liz Young dilansir dari CNBC, Jumat (7/1/2022).

Ia menambahkan, mengakhir 2021, masih banyak investor yang overweight saham teknologi. Young menilai, ini kesempatan untuk benar-benar mastikan portofolio Anda diatur agar tidak terlalu terbuka terhadap hambatan yang dilihat oleh teknologi tinggi.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gerak Saham di Wall Street

Di sisi lain, saham yang sensitif terhadap suku bunga menguat setelah risalah dari pertemuan the Federal Reserve atau bank sentral AS pada Desember mengungkapkan bank sentral bersiap-siap untuk mengurangi stimulus lebih cepat dari yang diantisipasi.

Para pejabat membahas pengurangan neraca the Fed untuk hapus pelonggaran kebijakan moneter era pandemi COVID-19.

Saat investor mencerna risalah pada Kamis pekan ini, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik di atas 1,75 persen setelah berada di posisi 1,51 persne. Bank regional lima dan tiga naik lebih dari empat persen. Saham Citi menguat 3,2 persen. Wells Fargo dan Bank of America bertambah lebih dari dua persen.

Saham energi mendorong pasar seiring harga minyak mentah yang menguat. Saham Diamondback Energy naik 4,6 persen. Saham Devon Energy bertambah 3,7 persen dan Occidental naik hampir tiga persen.

Rencana the Fed untuk kurangi treasury dan sekuritas berbasis hipotek yang dimilikinya muncul karena bank sentral sudah mengurangi pembelian obligasinya dan akan menaikkan suku bunga setelah tapering berakhir.

“Ada banyak investor baru di pasar yang belum pernah melihat siklus kenaikan suku bunga,” tutur dia.

Ia menuturkan, secara historis, kenaikan suku bunga pertama yang menurut orang ditakuti juga tidak terlalu merugikan saham.

Sementara itu, saham Allbirds melonjak 12,2 persen setelah Morgan Stanley mendongkrak harga saham merek sepatu itu. Saham Allbirds telah berjuang sejak go public pada November 2021.

Saham Walgreens Boots Alliance membalikkan kenaikan sebelumnya menjadi turun 2,8 persen. Saham Bed Bath and Beyond melonjak 7,9 persen setelah perseroan laporkan kerugian pada kuartal ketiga tahun fiskal.

3 dari 3 halaman

Data Ekonomi

Klaim awal untuk asurangsi pengangguran naik menjadi 207.000 pada pekan yang berakhir 1 Januari, demikian dari laporan Departemen Tenaga Kerja AS. Ekonom yang disurvei Dow Jones perkirakan klaim berjumlah 195.000.

Data tersebut muncul sehari jelang laporan nonfarm payrolls utama oleh Departeman Tenaga Kerja yang diperkirakan menunjukkan ekonomi akan menambahkan 422.000 pekerjaan pada Desember.

Namun, ADP melaporkan pada Rabu pekan ini kalau perusahaan menambahkan posisi 807.000 yang jauh lebih tinggi dari perkiraan untuk bulan ini. Hal tersebut menunjukkan kejutan kenaikan dari Biro Statistik Departemen Tenaga Kerja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.