Sukses

Harga CPO Naik Bakal Angkat Kinerja LSIP pada 2021

PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) fokus untuk efisiensi dan replanting atau penanaman kembali tanaman yang sudah tua.

Liputan6.com, Jakarta - PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) memperkirakan kinerja produksi sawit tumbuh sekitar lima persen pada 2021.

Presiden Direktur PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), Benny Tjoeng menuturkan, perseroan fokus untuk efisiensi dan replanting atau penanaman kembali tanaman yang sudah tua. Usia tanaman tersebut di atas 25 tahun. Perseroan juga sudah melakukan replating sekitar 1.000-1.500 hektar.

Perseroan juga memiliki lahan yang belum dibuka sehingga akan tanam baru. Benny menuturkan, untuk penanaman baru  pada 2021 hampir 1.000 hektar.

"Produksi estimasi kami untuk London Sumatra seluruh tahun 2021 kita perkirakan akan tumbuh kurang lebih sampai 5 persen dibandingkan kinerja kita tahun 2020, ujar dia saat paparan publik virtual, Jumat (8/10/2021).

Untuk mendukung operasional, perseroan menyiapkan belanja modal sekitar Rp 450 miliar pada 2021.

Perseroan sudah mulai uji coba pabrik kelapa sawit (PKS) di Kalimantan Timur pada semester I 2021. Kapasitas pabrik sekitar 45 ton TBS/jam. Pembiayaan pembangunan sekitar Rp 151 miliar.

"Pabrik kita bisa mengolah TBS yang dihasilkan dan TBS dihasilkan petani yang bekerja di sekitar perkebunan. Kemitraan dilakukan bisa menampung buah dari petani dan buah inti yang kita kelola sendiri,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dampak Harga CPO

Terkait kenaikan harga crude palm oil (CPO), Benny menuturkan hal itu memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan perseroan.

"Dampak tentu sangat positif. Harga baik, kinerja keuangan lebih baik,” kata dia.

Berdasarkan materi paparan publik perseroan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), LSIP mencatat pertumbuhan penjualan 39 persen menjadi Rp 2,17 triliun hingga semester I 2021. Pada periode sama tahun sebelumnya Rp 1,56 triliun. Laba bruto tercatat melonjak 173 persen dari Rp 276 miliar menjadi Rp 755 miliar hingga semester I 2021.

Perseroan membukukan laba usaha melambung 692 persen dari Rp 77 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 610 miliar pada semester I 2021.

Selain itu, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 445 persen menjadi Rp 501 miliar hingga semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 92 miliar.

 

3 dari 3 halaman

Gerak Saham LSIP

Pada penutupan perdagangan Jumat, 8 Oktober 2021, saham LSIP naik 2,88 persen ke posisi Rp 1.430 per saham. Saham LSIP dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.400 per saham.

Saham LSIP berada di level tertinggi Rp 1.440 dan terendah Rp 1.370 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.146 kali dan volume perdagangan 486.405. Nilai transaksi harian Rp 68,6 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.