Sukses

Nusantara Sawit Sejahtera Bakal Gelar IPO pada November 2021

PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) akan gelar IPO pada November 2021 dan membidik dana Rp 1,6 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) berencana melakukan Initial Public Offering atau penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal keempat 2021.

Komisaris PT NSS, Robiyanto mengatakan perusahaan menjadwalkan akan IPO pada November 2021. Tak tanggung-tanggung, pada langkah tersebut, ia menargetkan meraih dana sebesar RP 1,6 triliun.

"IPO kuartal keempat 2021, adanya ini nanti akan memampukan NSS berkembang dan kontribusi lebih besar lagi,” katanya saat berbincang dengan awak media, Jumat (8/10/2021).

Sementara itu, terkait harga per lembar saham-nya, ia menaksir harganya berkisar antara Rp 120-150 per saham. Kendati begitu, ia mengatakan perkiraan harga penawaran saham tersebut masih tentatif.

"Begitu juga dengan jumlah saham yang akan dilepas, tapi kami perkirakan free float-nya sebesar 40 persen,” papar Robi.

Dengan langkah IPO tersebut, dana yang nanti diperoleh NSS, kata Robi, akan digunakan untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit atau CPO dan pengembangan lainnya. Selain itu, juga langkah ini mengacu pada momentum harga komoditas kelapa sawit yang sedang berada di puncak.

"Ekspansi ini kami harap membuat perusahaan mamup memberikan manfaat bagi pemegang saham dan stakeholder,” katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Target 2027

Robiyanto menuturkan ada sejumlah target produksi yang ingin dicapainya pada 2027. Diketahui, hingga saat ini, PT NSS telah memiliki 26.597 hektar lahan inti, dengan 760 hektar lahan plasma.

Dengan rata-rata usia tanaman sawit tujuh tahun serta kapasitas pabrik kelapa sawit yakni 60 ton perjam. Sementara produksi Tandan Buah Segar (TBS) per tahun adalah 18 ton per hektar. Sementara CPO 94.116 ton per tahun, dengan rendemen OER sebesar 22 persen.

"Kami juga mencatatkan laba bersih RP 217 miliar per tahun," ujar dia.

Selama enam tahun ke depan, Robi mengatakan ingin memperluas lahan plasma menjadi 10 ribu hektar. Kemudian, penambahan Pabrik Kelapa sawit sebanyak 5 pabrik.

"Tiga pabrik kapasitas 10 ton per jam dan dua pabrik dengan kapasitas 90 ton per jam,” katanya.

Sementara itu, peningkatan produksi tahunan menjadi di atas 23 ton per hektar. Lalu CPO sebanyak 224.000 ton, Rendemen OER sebesar 24 persen, serta target laba bersih senilai Rp 937 miliar.

 

Reporter: Arief Rahman

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.