Sukses

Bangun Ekosistem Kripto, Perusahaan Modal Ventura Ini Kucurkan Rp 31,79 Triliun

Uang kripto secara global telah kehilangan setengah nilainya sejak nilai tertinggi mendekati USD 60.000 pada April.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan modal ventura, Andreessen Horowitz resmi meluncurkan dana miliaran dolar untuk diinvestasikan dalam ekosistem cryptocurrency atau uang kripto. Hal ini terbilang berani karena harga yang bergejolak menjadi taruhan terbesar.

Seperti dilansir CNBC, ditulis Sabtu (26/6/2021), perusahaan modal ventura yang didirikan Marc Andreessen dan Ben Horowitz, mengumumkan dana yang akan digelontorkan mencapai USD 2,2 miliar atau sekitar Rp 31,79 triliun (asumsi kurs Rp 14.452 per dolar AS) pada Kamis, 24 Juni 2021. 

Dalam pernyatannya, perusahaan menegaskan bila pihaknya berencana untuk menyebarkan modal di blockchain dan start-up aset digital.

"Ukuran dana ini berbicara dengan ukuran peluang di hadapan kita. Kripto bukan hanya masa depan keuangan tetapi, seperti halnya internet di masa-masa awal, siap untuk mengubah semua aspek kehidupan kita," kata Katie Haun dan Chris Dixon, mitra grup cryptocurrency Andreessen.

Perusahaan sebelumnya sudah meluncurkan dana yang berfokus pada kripto tiga tahun lalu. Modal tersebut dikenal sebagai 'musim dingin kripto.' Padahal saat itu, nilai bitcoin turun sekitar 80 persen dari nilai tertingginya pada 2017.

Uang kripto secara global telah kehilangan setengah nilainya sejak nilai tertinggi mendekati USD 60.000 pada April. Minggu ini saja, penurunan yang terjadi mencapai 20 persen.

Haun dan Dixon mencatat volatilitas kelas aset, dan mengatakan bila harga dapat berfluktuasi tetapi inovasi terus meningkat melalui setiap siklus.

Andreessen Horowitz dikenal sebagai perusahaan yang siap mengambil risiko. Salah satu perusahaan yang pernah bekerjasama ialah Facebook, Instagram, Lyft ,  dan   Pinterest. Langkah pertama perusahaan ke ruang aset digital dilakukan melalu Coinbase pada 2013.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Investor Awal di Libra

Andreessen Horowitz juga merupakan investor awal dalam proyek mata uang digital libra yang didukung Facebook, sekarang dikenal sebagai diem, yang telah melalui serangkaian rebranding dan menghadapi tentangan dari regulator global.

Perusahaan tersebut memiliki saham di perusahaan seperti OpeanSea dan Dapper Labs, yang mendorong ledakan NFT baru-baru ini. Pihaknya juga mengatakan rencana fokus pada keuangan terdesentralisasi.

Dikenal juga sebagai defi atau istilah yang digunakan untuk menggambarkan aplikasi keuangan tradisional, seperti pinjaman atau perbankan, hal ini dibangun di atas teknologi yang sama seperti bitcoin.  Perusahaan juga mengatakan, rencana untuk menahan investasi crypto selama satu dekade atau lebih.

Investasi aset digital ini didorong oleh mitra Haun. Haun membantu meluncurkan satuan tugas pemerintah pertama Departemen Kehakiman untuk crypto dan mengerjakan kasus terkait cryptocurrency pertama, Silk Road.

Andreessen Horowitz juga mengumumkan gelombang perekrutan baru untuk dana tersebut, termasuk mantan Direktur Sekuritas dan Bursa Bill Hinman, yang akan bergabung dengan perusahaan sebagai mitra penasihat.  Rachael Horwitz, yang memimpin komunikasi di Twitter, Google dan Facebook juga bergabung sebagai mitra operasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.