Sukses

Peniru Elon Musk Gondol Rp 28,57 Miliar dari Penipuan Uang Kripto

Menurut data yang diterbitkan Senin oleh FTC, penipuan kripto telah melonjak sejak Oktober, mencapai level tertinggi dalam rekor pada kuartal I-2021.

Liputan6.com, Jakarta - Impersonator atau peniru CEO Tesla Elon Musk telah mencuri setidaknya USD 2 juta atau sekitar Rp 28,56 miliar (asumsi kurs Rp 14.284 per dolar Amerika Serikat) dari investor mata uang kripto berkedok ‘giveaway’. Hal ini diungkapkan oleh Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commission/FTC).

Dilansir dari CNBC, Selasa (18/5/2021), dalam aksi tersebut, penipu berperan sebagai selebritas atau tokoh terkenal di dunia kripto. Mereka berjanji untuk ‘melipatgandakan’ mata uang kripto yang ditempatkan investor. Namun, penipu ini malah mengantonginya sendiri.

Menurut data yang diterbitkan Senin oleh FTC, penipuan kripto telah melonjak sejak Oktober, mencapai level tertinggi dalam rekor pada kuartal I-2021. 

Musk, CEO Tesla, telah menjadi pendukung besar mata uang kripto. Dalam pengajuan SEC (Securities and Exchange Commission) pada Februari 2021, Tesla mengungkapkan mereka membeli bitcoin senilai USD 1,5 miliar. Pada Maret, Musk mengatakan Tesla akan menerima bitcoin untuk pembelian kendaraan. Hingga kemudian Musk meralatnya karena masalah lingkungan.

Perusahaan Elon Musk, SpaceX, juga baru-baru ini mengatakan akan menerima dogecoin sebagai pembayaran penuh untuk penerbangan ke bulan pada kuartal pertama tahun depan. Dia juga menyebut dirinya sendiri sebagai ‘dogefather’.

Kenaikan Bitcoin mungkin telah menarik investor baru. Namun, alih alih untung, investor baru justru buntung lantaran tergiur dengan tawaran ‘penipu’. Menurut data FTC, hampir 7 ribu orang melaporkan investasi kripto palsu dari Oktober hingga Maret dan kehilangan total lebih dari USD 80 juta.

Ini bukan pertama kalinya nama Musk dieksploitasi oleh penipu. Pada 2020, penipu kripto menargetkan Twitter dan mengambil alih akun tokoh terkenal di situs jejaring sosial, termasuk akun Musk. Seperti yang dilaporkan sebelumnya, para scammer menghasilkan setidaknya USD 121.000 dalam bitcoin dari upaya peretasan itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sering Tiru Otoritas Pemerintah

Bukan hanya Musk, bahkan penipu ini diketahui sering meniru otoritas pemerintah atau bisnis terkenal. Investor juga telah diarahkan pada situs web palsu yang terlihat seperti peluang untuk berinvestasi atau menambang mata uang kripto.

Mereka biasanya menawarkan beberapa tingkatan investasi, menjanjikan pengembalian yang lebih besar dengan lebih banyak uang yang dimasukkan. Situs semacam itu umumnya menggunakan testimonial palsu dan jargon cryptocurrency agar terlihat kredibel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.