Sukses

Semen Indonesia Raup Pendapatan Rp 30,68 Triliun pada 2018

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) merilis kinerja keuangan pada 2018.

Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) merilis kinerja keuangan positif pada 2018. Ini ditunjukkan dari pertumbuhan laba dan pendapatan.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Rabu (3/4/2019), PT Semen Indonesia Tbk catatkan laba bersih tahun berjalan melonjak 87,01 persen pada 2018.

Perseroan meraup laba bersih tahun berjalan Rp 3,08 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,65 triliun.

Kenaikan laba bersih itu ditopang pendapatan tumbuh 10,33 persen dari Rp 27,81 triliun pada 2017 menjadi Rp 30,68 triliun pada 2018.

Beban pokok pendapatan naik 7,57 persen menjadi Rp 21,35 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 19,85 triliun.

Perseroan mencatatkan beban penjualan turun menjadi Rp 2,23 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,41 triliun. Beban umum dan administrasi susut menjadi Rp 2,32 triliun pada 2018.

Sementara itu, perseroan mencatatkan kenaikan beban keuangan menjadi Rp 959,25 miliar pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 756,44 miliar. Perseroan juga meraup laba dari entitas asosiasi sebesar Rp 1,6 miliar pada 2018 dari sebelumnya rugi Rp 9,63 miliar.

Dengan melihat kinerja tersebut mendorong laba per saham dasar naik 90,11 persen menjadi Rp 519 pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 273.

Total liabilitas perseroan merosot menjadi Rp 18,41 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 19,02 triliun.

Aset PT Semen Indonesia Tbk naik menjadi Rp 51,55 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 49,06 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 5,24 triliun pada 2018.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk, Hendi Prio Santoso menuturkan, peningkatan kinerja 2018 didukung oleh strategi baru melalui program transformasi yang ditetapkan perseroan. Salah satunya transformasi biaya.

Ia menambahkan, pada 2018, merupakan kondisi berat bagi perseroan. Ini karena kenaikan harga batu bara yang pengaruhi beban operasional perseroan.

"Selain itu, persaingan industri semen nasional semakin ketat dengan hadirnya pemain baru," tutur dia dalam keterangan tertulis.

Adapun volume penjualan domestik dan ekspor mencapai 33,15 juta ton. Ini termasuk penjualan dari Thang Long Cement Vietnam. Volume penjualan itu naik 5,8 persen dibanding periode 2017 sebesar 31,34 ton.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.