Sukses

BEI Belum Terima Aduan Soal Pemalsuan Rekening Efek

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio menuturkan pihaknya akan bertemu dengan APEI untuk diskusi soal laporan pemalsuan data diri nasabah.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku belum menerima laporan dari Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) terkait adanya oknum yang memalsukan data diri nasabah. Tujuan oknum itu membajak rekening efek investor atau pemodal di perusahaan efek.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengaku masih bingung dengan kasus pencobaan penipuan ini karena surat yang ada diterima APEI kurang jelas berkaitan dengan perihal apa. Pihak bursa akan berdiskusi dengan APEI.

"Sebenarnya apa  ini, karena tidak ada laporan ke bursa. Kita selalu periksa investor. APEI katanya dapat surat, lalu dibagikan ke anggota. Pengirimnya siapa, kita tidak tahu. Makanya BEI mau bertemu dengan APEI, ngobrol ada apa ini. Tapi sejauh ini aman, tidak ada apa-apa," ujar dia di Jakarta, Senin (10/8/2015).

Karena belum jelas duduk perkaranya, Tito meragukan ada sebuah modus penipuan yang disebut-sebut mencoba membobol rekening efek investor. Modus yang banyak dibicarakan mengenai pemalsuan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama investor.

"Penipuan apa sih, karena suratnya tidak jelas. Pemalsuan KTP itu ranah kriminal urusannya kepolisian, bukan penipuan fraud transaksi. Jika terjadi fraud, maka ada dana perlindungan nasabah yang berhak Rp 100 juta per orang," terang dia. 

Diberitakan sebelumnya, ada tiga perusahaan efek yang mengadukan pencobaan penipuan kepada APEI. Cara kerja oknum sangat rapi, yakni mengubah alamat email, nomor ponsel dan mengubah rekening bank. Mereka membidik laporan jual beli pemodal untuk menjadi data yang dibobol dan masuk ke emal maupun ponselnya. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.