Sukses

Induk Usaha Merger, Ini yang Dilakukan Holcim Indonesia

Holcim Ltd dan Lafarge SA telah menyelesaikan penggabungan usaha di tingkat global pada 15 Juli 2015.

Liputan6.com, Jakarta - PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) sedang mengkaji langkah-langkah integrasi yang akan dilakukan dengan PT Lafarge Cement Indonesia. Hal itu terkait penggabungan Holcim Ltd dan Lafarge SA.

Deputy Corporate Secretary PT Holcim Indonesia Tbk, Andika Lukmana menyampaikan hal tersebut dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (15/7/2015).

Holcim Ltd dan Lafarge SA telah menyelesaikan penggabungan usaha di tingkat global pada 15 Juli 2015. Selain itu hasil penggabungan usaha ini telah meluncurkan LafargeHolcim, yang menjadi pemimpin dalam industri bahan bangunan.

Seluruh persyaratan untuk penyelesaian merger ini telah dipenuhi mengikuti penyelesaian public exchange offer dan penerbitan lembar saham baru LafargeHolcim di  Zurich dan Paris.

"Perusahaan kini tengah memulai suatu transformasi strategis dengan membangun dan menjadikan yang terbaik dari Lafarge dan Holcim," kata Andika.

Saat ini grup fokus terhadap lima area di fase pertama integrasi ini. Pertama, grup memberikan target sinergi sebesar 1,4 miliar dalam waktu tiga tahun. Kedua, perseroan akan melakukan pendekatan ketat untuk mengalokasikan modal dan pengurangan belanja modal secara keseluruhan.

Ketiga, transformasi komersial dengan menciptakan perubahan melalui inovasi produk dan solusi. Keempat, integrasi dengan menciptakan sebuah grup dan budaya baru. Kelima, menempatkan kesehatan dan keselamatan di pusat organisasi.

Seperti diketahui, dua perusahaan semen raksasa Eropa, Holcim dan Lafarge menyepakati persetujuan kerja sama yang melahirkan grup produsen semen terbesar di dunia. Perusahaan semen yang masing-masing berasal dari Swiss dan Prancis itu telah menyetujui kesepakatan merger senilai US$ 50 miliar atau Rp 565,2 triliun (kurs: 11.303/US$).

Seperti dikutip dari CNN Money, Selasa 8 April 2014 gabungan dua perusahaan raksasa itu akan menempati tempat teratas di pasar semen global, pasir, dan batu-batu untuk fondasi bangunan. Total volume penjualan kedua perusahaan tersebut dapat mencapai level 32 miliar euro.

Sementara itu, gabungan nilai jual pasarnya dapat mencapai 40 miliar euro. Kesepakatan tersebut diharapkan dapat rampung pada pertengahan 2015. Melalui kesepakatan tersebut, Lafarge dan Holcim berpotensi untuk mendominasi beberapa pasar besar di bidang industri.

Holcim dan Lafarge mengumumkan rencananya untuk mendorong bisnisnya demi menghasilkan keuntungan operasional sebesar 15% guna mengoptimalkan portofolio gabungan keduanya. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini