Sukses

Sentimen Global Negatif Picu IHSG Melemah 34 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 34,47 poin ke level 4.871,57 didorong 220 saham yang tertekan pada Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sentimen global negatif masih membayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuat IHSG bertahan di zona merah pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (8/7/2015), IHSG turun 34,47 poin (0,70 persen) ke level 4.871,57. Indeks saham LQ45 melemah 0,98 persen ke level 831,64. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham DBX naik 0,02 persen ke level 682,29.

Ada sebanyak 220 saham melemah sehingga menekan IHSG pada hari ini. Sedangkan 68 saham lainnya menghijau. Sedangkan 72 sahamnya diam di tempat.
IHSG berada di level tertinggi 4.912,63 dan terendah 4.856,44 pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Transaksi perdagangan saham cukup ramai hari ini. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 247.804 kali dengan volume perdagangan saham 5,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,01 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham barang konsumsi naik 0,32 persen dan sektor saham perdagangan naik 0,09 persen. Sektor saham aneka industri susut 2,84 persen, sektor saham pertambangan tergelincir 2,22 persen, dan sektor saham perkebunan melemah 2,03 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 100 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham TLKM naik 1,05 persen ke level Rp 2.900 per saham, saham SRIL mendaki 6,17 persen ke level Rp 413 per saham, dan saham PTPP menanjak 1,93 persen ke level Rp 3.955 per saham.

Sedangkan saham-saham berkapitalisasi besar yang tertekan antara lain saham BBRI turun 2,39 persen ke level Rp 10.225 per saham, saham BBNI melemah 2,7 persen ke level Rp 5.400 per saham, dan saham ASII tergelincir 3,62 persen ke level Rp 6.650 per saham.

Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan, kondisi pasar saham global sedang tidak kondusif sehingga membuat pelaku pasar cenderung keluar dari bursa saham. Ketidakpastian krisis Yunani ditambah bursa saham China merosot secara tidak langsung berdampak ke pasar modal Indonesia.

"Kondisi pasar saham tidak positif sehingga membuat pelaku pasar wait and see," kata Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Tak hanya IHSG tertekan, indeks saham Jepang Nikkei turun 3,14 persen ke level 19.737,64. Diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng merosot 5,84 persen ke level 23.516,56. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini