Sukses

Jelang Akhir Pekan, IHSG Ditutup Melemah 21 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 21,02 poin ke level 5.216,37 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Para pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual sambil menunggu rilis data makro ekonomi pada awal Juni sehingga menekan indeks saham.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/5/2015), IHSG melemah 21,02 poin (0,40 persen) ke level 5.216,37. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,67 persen ke level 904,13. Sebagian besar indeks saham acuan cenderung tertekan kecuali indeks saham DBX naik 0,63 persen ke level 702,44 dan indeks saham Pefindo menguat 0,93 persen ke level 466,54.

Pada hari ini, ada sebanyak 168 saham bergerak di zona merah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 120 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. Adapun 83 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 244.218 kali dengan volume perdagangan saham 8,88 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 10,07 triliun.

Transaksi saham perdagangan saham besar itu didukung dari transaksi saham PT Summarecon Agung Tbk mencapai Rp 1,3 triliun.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham infrastruktur naik 0,42 persen. Sektor saham pertambangan turun 2,32 persen, dan memimpin penurunan sektor saham di BEI. Lalu sektor saham barang konsumsi tergelincir 1,06 persen, dan sektor saham aneka industri turun 0,87 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing cenderung melakukan aksi jual mencapai Rp 200 miliar. Transaksi investor asing hari ini cukup besar dengan transaksi jual mencapai Rp 7 triliun dan beli Rp 6,8 triliun. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli sekitar Rp 200 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham TBIG naik 7,1 persen ke level Rp 9.425 per saham, saham KLBF mendaki 4,84 persen ke level Rp 1.840 per saham, dan saham SIDO menanjak 4,46 persen ke level Rp 585 per saham.

Sedangkan saham-saham berkapitalisasi besar cenderung menekan indeks saham. Saham ITMG turun 5,92 persen ke level Rp 13.500 per saham, saham AALI turun 5,43 persen ke level Rp 24.800 per saham, dan saham ADRO melemah 4,44 persen ke level Rp 860 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, pelaku pasar cenderung menunggu rilis data makro ekonomi pada awal bulan sehingga mendorong pelaku pasar melakukan aksi jual. Apalagi saat ini di bursa saham sedang minim sentimen. Pelemahan indeks saham itu juga didorong dari indeks saham Dow Jones yang masih tertekan sehingga menyeret IHSG ke zona merah. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini