Sukses

Indeks S&P Cetak Rekor

Indeks saham S & P 500 kembali pulih 3,8 persen sejak berada pada level terendah tiga bulan pada 7 Agustus.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) mendekati rekor tertinggi, di mana indeks saham Standard & Poor 500 rebound menuju laju tercepat sejak Februari, dipicu kekhawatiran krisis global yang memberikan optimisme Bank Sentral akan terus mengakomodasi pemulihan ekonomi.

Indeks saham S & P 500 kembali pulih 3,8 persen sejak berada pada level terendah tiga bulan pada 7 Agustus.  Indeks ini jatuh dari level tertinggi sepanjang masa pada 24 Juli di tengah kekhawatiran atas konflik global dari Ukraina ke Gaza dan Irak.

Sementara Nasdaq Composite (CCMP) menguat 0,4 persen ke level tertinggi sejak Maret 2000. Indeks Dow Jones Internet Composite juga mencapai level tertinggi usai Maret jatuh hampir 20 persen di mana  investor menjual saham pemain terbaik di tengah kekhawatiran valuasi menjadi terlalu mahal.

Indeks saham S & P 500 berada dalam 0,3 persen lebih tinggi di tengah taruhan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga mendekati nol bahkan saat pertumbuhan ekonomi menunjukkan tanda-tanda percepatan . Patokan ekuitas AS naik 0,5 persen menjadi 1,981.60 pada 04:00 di New York, pada Rabu (20/8/2014) ini melansir laman Bloomberg.

Harga saham rally usai perusahaan pengecer mencatat kenaikan pendapatan yang lebih baik dari proyeksi sedangkan data menunjukkan tekanan inflasi tetap terbatas dan data perumahan mulai melompat.

"Pasar telah kembali menguat minggu ini di mengulangi apa yang telah kita lihat, ini dimotori peristiwa geopolitik," ujar Presiden dan Kepala Investasi Newtown, Tim Rudderow.

Dia menilai penguatan ini baik tapi tidak spektakuler, dan itu sempurna dalam lingkungan di mana pertumbuhan ekonomi benar-benar tidak akan positif.

Indeks saham S & P 500 diperdagangkan pada 17,8 kali laba yang dilaporkan perusahaan, mendekati level tertinggi sejak tahun 2010. Indeks ini sudah kembali di atas harga rata-rata selama 50 hari terakhir, setelah jatuh di bawah rata-rata 50 hari pada 31 Juli.

Saham perusahaan eceran seperti Home Depot Inc naik 3,8 persen setelah laba melampaui estimasi analis. "Valuasi semakin sedikit di kisaran yang lebih tinggi dibandingkan dalam jangka pendek," Diane Garnick, CEO Alternatif LLC.

Investor asing dapat meningkatkan pembelian saham AS karena keraguan tentang ekonomi dan kebijakan bank sentral, menurut laporan dari Stifel.

The Fed akan merilis risalah pertemuan terakhirnya Rabu ini, sebelum gubernur bank sentral bertemu di Jackson Hole, Wyoming. Ketua Fed Janet Yellen dan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi akan menjadi salah satu pembicara pada simposium tahunan pada kebijakan moneter. (Nrm)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini