Sukses

Debat Capres Bikin Frekuensi Perdagangan Saham Turun

Alfatih memperkirakan, rentan support untuk perdagangan hari ini akan berada pada kisaran 4.880 hingga 4.890.

Liputan6.com, Jakarta - Debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk terakhir kalinya antara pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dengan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang berlangsung pada Sabtu malam (5/7/2014) kemarin sangat berpengaruh kepada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Alfatih  mengatakan, pengaruh debat ke dalam IHSG lebih kepada frekuensi perdagangan dan nilai transaksi. "Frekuensi di market awalnya akan tipis," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (7/6/2014). Namun memang, pengaruh tersebut tidak terlalu signifikan.

Lanjut Alfatih, pada minggu ini pelaku pasar bakal lebih condong untuk menunggu pelaksanaan pilpres yang berlangsung pada tanggal 9 Juli 2014. "Setelah pilpres, arahnya akan menjadi jelas," kata dia.

Alfatih memperkirakan, rentan support untuk perdagangan hari ini akan berada pada kisaran 4.880 hingga 4.890. Sedangkan level resistance di 4.920 hingga 5.000.

Sedangkan untuk pergerakan indeks dalam minggu ini, analis PT First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan, para pelaku pasar akan memperhatikan hasil perhitungan dari lembaga-lembaga survei.

Untuk rentan suport dan resistance, David memperkirakan beradari di 4.870 (suport) dan 4960 (resistance).

Kemudian  saat pilpres, bakal terjadi tekanan yang besar terhadap IHSG. "Kemungkinan akan loncat tinggi ke atas 4.900, mungkin bisa menyentuh ke 5.000. Kalau disertai sentimen yang liar," ujar dia.

Pada perdagangan saham Jumat kemarin (4/7/2014) IHSG bergerak perkasa. Pada penutupan, IHSG menguat sebanyak 17, 09 poin atau 0,35 persen ke level 4905,82.

Untuk saham pilihan, adapun yang direkomendasikan adalah PT Wijaya Karya (WIKA), PT Adhi Karya (ADHI), PT PP (PTPP), PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) PT Bank Mandiri (BMRI), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan PT Telekomunikasi Indonesia (TLKS).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini