Sukses

Bontang Dorong Kemitraan Usaha Besar, UMKM dan Koperasi Merah Putih

Pemerintah Kota Bontang menggenjot kolaborasi ekonomi daerah melalui kemitraan antara usaha besar, UMKM, dan Koperasi Merah Putih.

Diterbitkan 03 November 2025, 14:24 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Bontang menggenjot kolaborasi ekonomi daerah melalui kemitraan antara usaha besar, UMKM, dan Koperasi Merah Putih. Langkah ini menjadi terobosan bagi penguatan ekonomi rakyat di tengah tantangan industri energi dan kondisi ekonomi global.

Program tersebut disebut sejalan dengan implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya mengenai pemberdayaan koperasi dan UMKM sebagai penggerak ekonomi lokal.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang, Muhammad Aspiannur, mengatakan pihaknya ingin memastikan investasi besar di daerah memberi manfaat lebih luas bagi pelaku usaha kecil.

“Kami ingin mengubah pola lama. Selama ini investasi besar masuk, tapi manfaatnya belum sepenuhnya menyentuh rakyat kecil. Karena itu, kami mempertemukan usaha besar dengan koperasi Merah Putih sebagai penghubung yang konkret antara industri besar dan UMKM lokal,” ujar Aspiannur.

Bontang selama ini dikenal sebagai kawasan industri migas dan petrokimia. Namun pemerintah daerah menilai pelaku usaha kecil masih membutuhkan akses pasar yang lebih efektif untuk masuk ke rantai pasok perusahaan besar.

Koperasi Merah Putih ditempatkan sebagai simpul ekonomi di tingkat kelurahan. Setelah diresmikan serentak di 15 kelurahan, koperasi ini didorong tidak hanya menjalankan fungsi keuangan rakyat, tetapi juga jembatan bisnis untuk pembinaan, pengadaan, dan distribusi produk lokal.

UMKM yang tergabung akan mendapatkan pendampingan dan peluang menjadi bagian dari rantai pasok industri yang beroperasi di Bontang.

“Kami ingin koperasi tidak lagi hanya nama. Ia harus hidup dan menghidupkan. Melalui kemitraan dengan usaha besar, koperasi bisa menjadi wadah pemberdayaan nyata bagi masyarakat,” tambah Aspiannur.

DPMPTSP menilai skema ini dapat menciptakan efek berganda terhadap ekonomi daerah, memperluas lapangan kerja, serta memperkuat struktur bisnis koperasi.

“Langkah Bontang dinilai sebagai contoh implementasi nyata di tingkat daerah bagaimana kebijakan nasional diterjemahkan menjadi aksi lokal yang berdampak langsung,” sebutnya.

Menurut Aspiannur, langkah ini bukan hanya soal bisnis, tetapi gerakan sosial ekonomi yang menunjukkan transformasi Bontang dari kota industri menuju kota kolaborasi.

“Sinergi antara usaha besar, koperasi, dan UMKM diharapkan menjadi model pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan dan berkeadilan. ‘Kemitraan Kuat, Ekonomi Hebat’,” tukasnya.

Ia optimistis kolaborasi ini akan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.

“Kekuatan ekonomi rakyat bersatu dengan kekuatan industri, membentuk Bontang yang benar-benar maju, mandiri, dan sejahtera,” tandas Aspiannur.

Produksi Liputan6.com