Sukses

Jumlah Pemudik Sepeda Motor Diperkirakan Masih Mendominasi Mudik Lebaran 2024 di Jawa Barat

Diperkirakan, 5,5 juta pemudik akan menggunakan sepeda motor.

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 5,5 juta pemudik menggunakan sepeda motor diperkirakan masih akan mendominasi jalur Mudik Lebaran 2024 di Provinsi Jawa Barat.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan Jawa Barat telah menerbitkan imbauan agar pemudik tidak menggunakan sepeda motor saat kembali ke kampung halaman dengan alasan keamanan.

Menurut Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan Jawa Barat Agus Didik, para pemudik menggunakan sepeda motor pada Mudik Lebaran 2024 diimbau untuk melakukan perjalanan pagi hari untuk mengantisipasi kondisi cuaca.

"Kalau pun menggunakan roda dua, kita telah berkoordinasi dengan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) karena bagaimanapun kondisi cuaca yang rawan, mungkin akan hujan dan seterusnya. Maka BMKG menyarankan apabila menggunakan kendaraan R2 itu pagi berangkatnya. Bukan di siang atau sore hari," ujar Didik di Kantor Gubernur Jawa Barat, Gedung Sate, Bandung, Selasa, 2 April 2024.

Didik mengatakan jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor tersebut menduduki peringkat teratas perkiraan memenuhi jalur mudik nanti.

Didik menambahkan urutan kedua pemudik yang diperkirakan tinggi jumlahnya yakni penggunaan mobil pribadi mencapai 4,5 juta.

"Kemudian kereta api antarkota dengan jumlah pemudik 4,2 juta. Untuk kereta api di seluruh Jawa Barat ini mempunyai 20 rute perjalanan dengan kapasitas angkut per hari mencapai 738.120 penumpang," kata Didik.

Sementara, jumlah pemudik yang menggunakan bus diperkirakan mencapai 3,8 juta orang. Didik menjelaskan untuk persiapan mudik dengan kendaraan bus telah disiagakan 2.084 bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan 1.907 bus antar kota dalam provinsi (AKDP).

Untuk bus AKAP memiliki kapasitas 114.620 penumpang dan bus AKDP berkapasitas 104.885 penumpang. Alhasil secara keseluruhan kedua jenis jurusan bus itu dapat mengangkut total 219.505 penumpang.

"Terdapat pula perkiraan sebanyak 2,1 juta pemudik yang menggunakan perjalanan darat dengan mobil sewa," ucap Didik.

Untuk transportasi udara, para pemudik dapat melalui dua bandara yaitu Bandara Kertajati International Airport dan Bandara Soekarno Hatta Terminal 1a Gate 7 telah dipersiapkan 81 penerbangan dengan kapasitas 11.271 penumpang per hari.

Didik menyebutkan perkiraan pemudik secara nasional justru kereta api menjadi pilihan utama pemudik dengan 39,32 juta pemudik atau 20,30 persen.

"Secara keseluruhan, kapasitas armada transportasi di Jawa Barat cukup untuk menampung pemudik, bahkan pada puncak arus mudik," tukas Didik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jalur Mudik di Jabar Masih Banyak Hambatan

Sebelumnya, Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Kakorlantas Polri) Aan Suhanan menyebutkan sejumlah hambatan jalur Mudik Lebaran 2024 yang berada di Provinsi Jawa Barat.

Aan mengatakan salah satu hambatan lalu lintas itu terdapat di ruas jalan tol seperti penyempitan jalan, ruas jalan tol baru dan rest area.

"Tadi pagi dapat laporan dari Pak Kapolda, ada beberapa bottle neck di wilayah Jawa Barat di KM 152, pertemuan tol Cisumdawu (Cileunyi–Sumedang–Dawuan) dan Cipali (Cikopo-Palimanan). Kemudian KM 48 pertemuan dari Cibenket dan existing yang ada di bawah, kemudian di KM 87 Cipali ini juga kemudian akan terjadi bottleneck," ujar Aan usai Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2024/1445 H di Provinsi Jawa Barat bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (31/3/2024).

Aan mengatakan selain penyempitan jalan tol, kendala lainnya adalah di lokasi istirahat (rest area) kendaraan pemudik, masih menjadi penyebab potensial hambatan arus Mudik Lebaran 2024.

Aan menjelaskan hambatan yang terjadi di sekitar rest area ini, dapat menjadikan penurunan kecepatan kendaraan pemudik yang terus melintas menuju kampung halamannya.

"Ini sama Pak Kapolda sudah menyiapkan cara bertindak yang akan dilakukan. Dari mulai contraflow, one way sampai nanti akan menerjunkan tim urai," kata Aan.

Tim urai ini akan dibantu oleh tim dari Korlantas Polri dalam membantu kelancaran perjalanan Mudik Lebaran 2024 di Jawa Barat.

Aan menuturkan tim urai Kepolisian Jawa Barat yang dikerahkan nanti adalah dari Korps Polisi Wanita.

"Tujuannya agar para pemudik yang melakukan perjalanan lebih patuh menaati peraturan yang berlaku sehingga tidak menimbulkan kemacetan," ucap Aan.

Namun kemungkinan hambatan jalur mudik di ruas jalan tol ini bertambah dengan adanya pintu tol baru yakni Cimanggis-Cibitung.

Aan mengaku PT Jasa Marga telah memberi solusi agar tidak terjadi penumpukan di pintu tol Cimanggis-Cibitung dengan menggunakan sistem buka tutup tol secara berkala.

"Jasa Marga sudah memberikan parameter jumlah kendaraan yang boleh lewat pada setiap jamnya. Sehingga kita dapat kendalikan," ucap Aan.

Untuk kondisi jalan arteri di Jawa Barat sendiri, Aan menyebutkan terdapat beberapa lokasi yang kemungkinan besar mengalami antrian kendaraan di jalur Pantai Utara dan Selatan, antara lain di kawasan Gentong, Limbangan sampai ke Tasikmalaya.

Nantinya saat arus mudik lebaran berlangsung, pengaturan lalu lintas yang akan diterapkan yakni pengalihan arus, penutupan sementara pada saat puncak arus, contra flow maupun one way di Garut Selatan.

"Di Pantura juga sama dilakukan ada pasar tumpah, ada perlintasan sebidang, itu juga dikelola dengan baik oleh Pak Kapolda dan sudah dipersiapkan. Mudah-mudahan persiapan sudah matang ini pada saatnya bisa dilakukan dengan baik," tukas Aan.

 

3 dari 4 halaman

Puncak Mudik Lebaran di Jabar 5-7 April 2024

Penjabat (Pj.) Gubernur Jabar Bey Machmudin mengatakan sebanyak 364 posko pemantauan didirikan di seluruh jalur perjalanan Mudik Lebaran Jawa Barat (Jabar).

Pada tahun 2024, puncak arus mudik tahun ini diprediksi terjadi pada 5-7 April 2024, sedangkan puncak arus balik pada 13-15 April 2024.

Menurut Penjabat (Pj.) Gubernur Jabar Bey Machmudin, rincian posko itu antara lain 182 posko Pemantauan Lalu Lintas, 12 Posko Terpadu Provinsi, 4 rest area bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub), 115 Posko Kewilayahan Kabupaten dan Kota, 24 Posko Simpul Terminal, 26 Posko Simpul Pelabuhan Laut ASDP, dan 1 Posko Simpul PMK.

"Tadi memantapkan kami tentang persiapan arus mudik dan arus balik, dan insyaallah semuanya akan sesuai dengan rencana dan akan lancar pada saatnya nanti," ucap Bey.

Selain posko pemantauan sebanyak 4.328 personil yang terdiri dari Dishub Jabar, BPTJ, Dishub Kabupaten dan Kota, hingga BPTD, siap bertugas guna mendukung kelancaran arus mudik dan balik nanti.

Pantauan Menhub Budi

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi jajaran Forkopimda Jabar yang telah menyiapkan cara bertindak pada pelaksanaan mudik lebaran nanti dengan sebaik-baiknya. Apalagi, Jabar menjadi daerah tujuan mudik maupun perlintasan mudik.

"Saya juga apresiasi kepada Pemda bersama Polda, bersama Pangdam sudah memberikan suatu policy berkaitan dengan pasar tumpah dan kendaraan delman, dengan memberikan CSR," kata Budi.

Salah satu catatan dari Menteri Perhubungan yakni Kilometer 152 Tol Cipali yang menjadi titik pertemuan arus kendaraan dari arah Jakarta dan juga dari Tol Cisumdawu.

Budi Karya menginstruksikan agar perangkat kerja terkait berkoordinasi untuk membuat manajemen khusus agar tidak terjadi kontraksi arus kendaraan di titik tersebut

"Nanti di Cipali saya minta Polri dan Jasa Marga bisa berkolaborasi memperhitungkan kemungkinan jumlah yang akan lewat di sana," kata Budi.

 

4 dari 4 halaman

193 Juta Orang Akan Mudik

Budi Karya Sumadi mengatakan pemudik pada masa Lebaran 2024 diprediksi mencapai 193 juta orang. Kemenhub melakukan sejumlah langkah antisipasi mulai dari pengaturan lalu lintas hingga mudik gratis.

"Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT), terdapat tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada masa Lebaran 2024, yaitu sebesar 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 193 juta orang," kata Budi dalam jumpa pers virtual persiapan mudik 2024, Minggu (17/3).

Sementara itu, sebanyak 28 juta orang diperkirakan akan meninggalkan Jabodetabek. Budi mengatakan pemudik Lebaran tahun ini akan meningkat.

"Dari angka tersebut, sebesar 14,6% atau 28,4 juta orang penduduk Jabodetabek akan melakukan perjalanan di masa mudik Lebaran 2024, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat kecenderungan peningkatan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran 2024 dibandingkan tahun 2023 sebesar 45,8% atau 123 juta orang," kata Budi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini