Sukses

Waspada Kebiasaan Buka Puasa dengan Makanan Pedas

Makanan pedas juga dapat meningkatkan risiko terjadinya refluks asam lambung, terutama bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan seperti GERD

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun, umat Muslim menantikan momen buka puasa pada bulan Ramadan dengan antusiasme yang tinggi. Namun, seringkali kita cenderung langsung menyantap hidangan yang pedas begitu azan maghrib berkumandang.

Padahal, kebiasaan ini sebaiknya dipertimbangkan dengan lebih bijak, mengingat dampaknya bagi kesehatan kita. Makanan pedas memang memiliki cita rasa yang khas dan menggugah selera, namun jangan biarkan kelezatannya mengaburkan pemahaman akan kesehatan tubuh kita.

Berbuka dengan makanan pedas secara langsung dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan yang perlu diwaspadai. Pertama-tama, konsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat mengganggu sistem pencernaan.

Rasa pedas pada makanan disebabkan oleh senyawa kimia yang dikenal sebagai capsaisin, yang bisa mengiritasi lambung dan menyebabkan gejala seperti mulas, kembung, dan sakit perut.

Terutama setelah seharian berpuasa, tubuh kita lebih rentan terhadap dampak negatif dari makanan pedas ini. Selain itu, makanan pedas juga dapat meningkatkan risiko terjadinya refluks asam lambung, terutama bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan seperti GERD.

Kombinasi antara lambung yang kosong setelah berpuasa seharian dan konsumsi makanan pedas dapat memperparah gejala refluks asam lambung dan menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.

Tidak hanya itu, berbuka dengan makanan pedas juga dapat memengaruhi kualitas tidur kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dampak Kesehatan

Kandungan capsaisin dalam makanan pedas dapat meningkatkan suhu tubuh dan merangsang produksi keringat, yang dapat mengganggu tidur nyenyak kita setelah berbuka puasa.

Oleh karena itu, sebaiknya kita memilih untuk berbuka puasa dengan makanan yang lebih ringan dan mudah dicerna, seperti kurma dan air putih, yang dapat membantu merangsang sistem pencernaan secara perlahan.

Selain itu, konsumsilah makanan berprotein, serat, dan nutrisi yang seimbang untuk memastikan tubuh kita mendapatkan asupan yang cukup setelah seharian berpuasa. Dalam menghargai momen berbuka puasa, mari kita juga memperhatikan kesehatan tubuh kita.

Hindarilah kebiasaan berbuka dengan makanan pedas secara langsung, dan pilihlah untuk menyantap makanan yang lebih ringan dan sehat. Kesehatan kita bernilai lebih dari sekadar kenikmatan sesaat.

Penulis: Belvana Fasya Saad

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.