Sukses

Mbak Ita Jadi Badan Pembina Universitas Muhammadiyah Semarang

Penunjukkan Wali Kota Semarang itu bisa menjadi role model sinergi pemerintah dan pengembangan dunia kampus.

Liputan6.com, Semarang - Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu ditunjuk menjadi salah satu anggota Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus). 

Penyerahan Surat Keputusan (SK) Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Semarang berlangsung di Gedung Rektorat Unimus.

Rektor Unimus Prof Dr Masrukhi, MPd mengatakan, ada beberapa nama yang sebelumnya diusulkan untuk menjadi anggota BPH, namun oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah memutuskan beberapa nama. Salah satunya Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. 

"Kami Universitas Muhammadiyah Semarang berbangga sekali dengan Ibu Wali Kota Semarang yang berkenan untuk ambil bagian menjadi Badan Pembina Universitas Muhammadiyah Semarang," kata Masrukhi.

Menurutnya, nama yang diusulkan menjadi anggota BPH telah melalui penjaringan Pimpinan Muhammadiyah sejak Oktober 2023. Dan nanti akan bertugas hingga 2027. 

"Kehadiran Rumah Sakit Unimus yang diresmikan Januari 2024, itu campur tangan Ibu Wali Kota, terutama dalam proses perizinan," katanya.

Dengan keberadaan Badan Pembina Harian, ia berharap Universitas Muhammadiyah Semarang bisa terus berkembang untuk memperoleh kepercayaan masyarakat, bangsa dan negara. 

Wali Kota Semarang menyebut bahwa kepercayaan itu bisa menjadi tonggak kolaborasi Pemerintah Kota Semarang dan duni kampus.

"Terima kasih atas kepercayaan dan amanah dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menunjuk saya sebagai anggota Badan Pembina Unimus. Tentunya ini jadi satu kolaborasi yang luar biasa," kata mbak Ita.

Mbak Ita mengatakan bahwa itu akan jadi rolemodel, untuk kolaborasi antara pemerintah, dunia pendidikan, dunia kesehatan, dengan generasi muda yang menjadi harapan bangsa.

"Insya-Allah saya siap dan akan belajar dari tokoh-tokoh yang masuk dalam Badan Pembina Harian tersebut," kata Mbak Ita. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini