Sukses

Dedi Mulyadi Kagum Dengan Siswa MI Asal Bogor Jualan Keripik Hingga Bantu Modal Ibunya

Dari hasil jualan tersebut Muham sudah memiliki tabungan yang jumlahnya mencapai Rp 1,5 juta hingga saat ini

Liputan6.com, Jakarta Perjalanan Dedi Mulyadi mengisi Safari Ramadan di Kabupaten Bogor membawa segudang pengalaman dan kisah inspiratif. Kisah itu lahir dari seorang yatim yang bisa menjadi contoh bagi seluruh anak-anak di Indonesia.

Dialah Muhammad Habiburrahman Ali, seorang pelajar kelas 4 MI di Kabupaten Bogor yang sehari-hari berjualan keripik dan tisu. Anak tunggal itu kini hidup berdua dengan sang ibu karena ayahnya telah meninggal dunia.

“Kalau puasa mulai dagang jam 3-4 sore sampai jam 9 malam. Sehari kalau ramai bisa dapat Rp 200 ribu, kalau sepi Rp 50 ribu, untungnya setengah dari itu,” ucap bocah yang akrab disapa Muham itu, Minggu (17/3/2024).

Dari hasil jualan tersebut Muham sudah memiliki tabungan yang jumlahnya mencapai Rp 1,5 juta. Menurutnya setiap berjualan hasil keuntungan selalu ditabung di celengan, ia hanya menyisihkan Rp 5 ribu untuk jajan.

Menurutnya tabungan tersebut akan ia gunakan untuk keperluan sekolah. Tak hanya itu ia pun kerap memberikan modal tambahan untuk sang ibu jika diperlukan.

“Tabungannya untuk sekolah, dikasih juga ke mamah untuk tambahan modal jualan cilok, jumlahnya gak tentu tergantung mamah mintanya berapa,” katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tabungan Masa Depan

Usai pulang berjualan Muham tak langsung tidur, tapi ia mencuci pakaiannya sendiri dan bahkan menyetrikanya jika sudah kering. Muham tak ketinggalan mengerjakan PR dari sekolahnya meski sembari jualan. 

Muham memanfaatkan waktu belajarnya sehabis santap sahur hingga ia siap untuk beraktivitas sekolah. 

"Soalnya kan habis sahur itu gak pernah tidur lagi, biasanya sambil belajar,” ucap bocah yang lebih menyukai roti dibanding nasi itu.

Sementara itu Dedi Mulyadi menilai anak tersebut telah melampaui pendidikan hidup yang lebih tinggi dari usianya. Sebab biasanya bocah seusia Muham masih sibuk bermain.

“Kamu ini sudah ganteng, pintar, hebat lagi. Kamu sudah melampaui sekolah tertinggi dalam hidup, jualan uangnya ditabung, nyuci sendiri, nyetrika sendiri, orang kuliahan saja belum tentu bisa seperti itu. Banyak orang dewasa yang masih minta uang ke orang tua, jadi beban orang tua,” ujar KDM.

KDM yakin kerja keras sejak dini yang dilakoni Muham akan membuahkan hasil. Usai berbincang Muham pun diajak berbelanja kebutuhan pokok untuk satu bulan ke depan di sebuah minimarket. 

“Orang kerja keras itu pasti ada jalan menuju keberhasilan. Orang yang kerjanya tidur makin jauh dari kesuksesan,” ucapnya.

Nantinya hasil jualan Muham dan ibunya bisa ditabung karena semua kebutuhan pokok telah terpenuhi. KDM pun beri tambahan uang untuk tabungan masa depan kepada Muham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini