Sukses

Diduga Diterkam Harimau Sumatera, Ini Kronologi Petani Lampung Barat Ditemukan Tewas dekat Kebunnya

Seorang petani di Lampung Barat tewas dengan sejumlah luka cakar dan gigitan harimau Sumatera. Korban ditemukan 300 meter dari kebun garapannya.

Liputan6.com, Lampung - Sahri (28), warga Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat ditemukan tewas setelah diduga diterkam harimau Sumatera saat berkebun. Kejadian tersebut bermula pada Rabu 21 Februari 2024 sekitar pukul 08.30 WIB, korban yang merupakan seorang petani ini pamitan untuk pergi ke kebun. Namun, hingga menjelang magrib, korban tak pulang. 

Karena merasa khawatir, keluarganya kemudian menyusul ke kebun dan menemukan tangki untuk menyemprot tanaman milik korban yang sudah rusak tergeletak begitu saja. Karena upaya pencarian tersebut tak membuahkan hasil, keluarga korban langsung melapor ke Kepala Dusun Peninjauan dan Polsek Suoh.

Personel Polsek Suoh langsung menuju tempat kejadian di Dusun Peninjauan Pekon Bumi Hantati. Pencarian itu dipimpin oleh Kapolsek Suoh, bersama warga setempat. Pada Rabu 21 Februari 2024 sekitar pukul 23.00 WIB, setelah hujan reda, tim gabungan Polsek Suoh, Resor Kehutanan, Satgas Sahabat Satwa Lembah Suoh dan Mitra WCS dibantu warga dan keluarga korban menuju ke sekitar kebun korban. 

Saat dikonfirmasi, Kapolres Lampung Barat, AKBP Ryky Widya Muharam, mengatakan bahwa satgas dan warga menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia tak jauh dari lokasi kebun. “Pada Kamis (22/2/2024) sekitar pukul 02.00 WIB ditemukan jasad korban sekitar 300 meter dari kebun dalam keadaan meninggal dunia dan organ tubuh sudah tidak utuh," kata AKBP Ryky Widya, Kamis (22/2/2024). 

Setelah ditemukan, korban dibawa ke Puskesmas Bandarnegeri Suoh dan dilakukan pemeriksaan. Korban dinyatakan meninggal dunia diakibatkan oleh terkaman binatang buas. Selanjutnya, Polsek Suoh berkoordinasi dengan Resor Kehutanan Suoh dan BKSDA Bengkulu guna penanganan satwa liar di sekitar kebun warga dan diusahakan untuk dievakuasi agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.