Sukses

Sosialisasi Pemilu 2024 Tak Maksimal, Bagaimana Nasib Suara Disabilitas Netra?

Sosialisasi penggunaan alat bantu memilih (template) braille untuk lima jenis surat suara minim dilakukan oleh penyelenggara pemilu yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung.

Liputan6.com, Bandung - Kelompok disabilitas netra kemungkinan akan memakan waktu cukup lama di bilik suara tempat pemungutan suara (TPS) pada pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 tanggal 14 Februari 2024.

Menurut Ketua Biro Disabilitas Centre Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran, Suhendar, perkiraan itu akibat sosialisasi penggunaan alat bantu memilih (template) braille untuk lima jenis surat suara presiden, DPD, DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kota dan kabupaten minim dilakukan oleh penyelenggara pemilu yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung.

"Otomatis harusnya ada lima template (braille) di setiap TPS yang ada konsentrasi teman-teman disabilitas, ambil saya contoh di Wyata Guna misalkan. Tapi itu belum pernah sih mendapatkan sosialisasi dan simulasi itu. Pada akhirnya kan besok akan berpengaruh ke durasi waktu karena mereka belum disimulasikan. Dikhawatirkan waktu yang awalnya 4-5 menit karena harus langsung praktek di TPS akan berpengaruh pada waktu yang bertambah," ujar Suhendar kepada Liputan6.com, Bandung, Selasa, 13 Februari 2024.  

Suhendar mengaku sampai saat ini tidak mengetahui data jumlah total template braille yang disediakan oleh KPU Kota Bandung. Itu kemungkinan sebut Suhendar, disebabkan kurangnya sosialisasi.

Selain template braille, Suhendar menuturkan tidak ada kejelasan pasti soal aksesibilitas bagi kelompok disabilitas menuju dan saat berada di TPS pada Pemilu 2024 ini.

"Dengan minimnya informasi tersebut, ini dapat disebutkan sebagai suatu kemunduran penyelenggaraan Pemilu dari pelaksanaan sebelumnya. Di tahun 2019, kelompok disabilitas lumayan terpenuhi informasi dan aksesibilitasnya walaupun hanya dibesaran 85 persen saja," kata Suhendar.

Namun Suhendar tidak menampik adanya gelaran sosialisasi dan partisipasi pemilih bagi disabilitas yang diselenggarakan oleh KPU Kota Bandung menjelang akhir tahun 2023 lalu.

Acara itu digelar bersama National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kota Bandung. Setelahnya kata Suhendar, tidak menerima informasi soal simulasi pencoblosan bagi kelompok disabilitas.

"Pas periode komisioner KPU sebelumnya itu ada (sosialisasi) kira-kira dua bulan sebelum akhir tahun 2023. Hingga menjelang hari pencoblosan, saya belum dengar lagi ada hal yang sama. Tidak tahu memang tidak ada atau saya telat mendapatkan informasinya," kata ucap Suhendar.

Sementara itu menurut pengakuan dari Ketua KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti, keberadaan template braille surat suara telah disiapkan sepenuhnya pada Pemilu 2024.

Wenti menyebutkan saat ini template braille surat suara telah didistribusikan bersama logistik pemilu lainnya.

"Template surat suara braille kami siapkan dan akan dikirim ke TPS. Semua logistik pemilu Insya Allah aman semuanya," sebut Wenti usai Rapat Koordinasi Kesiapan Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024 di Sport Center Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Rabu (7/2/2024). 

Sedangkan, data yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bandung mengatakan terdapat 7.338 pemilih secara umum berstatus disabilitas pada Pemilu 2024.

Rinciannya disabilitas sensorik 1.576 orang, disabilitas mental 2.040 orang, intelektual 435 orang, dan disabilitas fisik 3.287.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini