Sukses

Uniknya Desa Wisata Aeng Tong-Tong, Satu-satunya Desa dengan Empu Keris Terbanyak di Dunia

Biasanya, keris yang dibuat di Desa Aeng Tong-Tong digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar, pesanan pedagang, atau bahkan memenuhi pesanan kolektor dari dalam dan luar negeri.

Liputan6.com, Madura - Desa Wisata Aeng Tong-Tong yang terletak di Kabupaten Sumenep memegang teguh budaya dan kearifan lokalnya. Tak heran jika desa wisata ini menjadi desa penghasil keris dengan empu terbanyak.

Pada 2022, Desa Wisata Aeng Tong-Tong terpilih menjadi 50 Desa Wisata Terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Desa Wisata Aeng Tong-Tong menjadi salah satu dari empat desa wisata dari Provinsi Jawa Timur yang berhasil masuk 50 besar ADWI 2022.

Mengutip dari kemenparekraf.go.id, desa wisata ini dikelilingi oleh berbagai sumber daya alam yang melimpah, seperti sawah, ladang tembakau, ladang padi, kebun kelapa, perbukitan, dan banyak lagi. Menariknya, desa wisata ini menjadi satu-satunya di dunia yang dikenal sebagai penghasil keris dengan empu terbanyak.

Bagi masyarakat setempat, budaya membuat keris tak bisa dilepaskan dari peninggalan para leluhur. Konon, leluhur desa di Madura ini dahulu adalah seorang empu atau pembuat keris.

Hingga kini, aktivitas membuat keris di Desa Aeng Tong-Tong masih terus dilestarikan. Bahkan, sudah menjadi mata pencaharian bagi sebagian besar masyarakat di sana.

Adapun upaya untuk melestarikan budaya ini dilakukan dengan cara memberikan edukasi tentang pembuatan keris kepada anak-anak di Desa Aeng Tong-Tong sejak sekolah dasar (SD). Diperkirakan, hingga saat ini ada ratusan empu yang berprofesi sebagai pengrajin atau pembuat keris di Desa Aeng Tong-Tong.

Biasanya, keris yang dibuat di Desa Aeng Tong-Tong digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar, pesanan pedagang, atau bahkan memenuhi pesanan kolektor dari dalam dan luar negeri.

Ciri khas lain desa ini terletak pada garapan keris maupun warangka (sarung) yang halus. Selain itu, ukirannya juga sangat indah.

Proses pembuatan keris ini memakan waktu cukup panjang dimulai dari pemilihan besi dan penempaan untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Kemudian dengan metode penghalusan, para perajin menambahkan tembaga atau emas untuk diukir sesuai pesanan.

Proses tersebut diakhiri dengan proses penyepuhan agar mendapatkan warna kering yang diinginkan.Setelah melewati tahapan membuat keris, biasanya para empu di Desa Aeng Tong-Tong akan menghelat ritual pencucian keris dan ziarah makam leluhur.

Ritual tersebut umumnya dilakukan bersama dengan pesta rakyat yang diramaikan dengan kesenian tradisional. Atas ketekunan menjaga budaya dan kearifan lokalnya, tak heran jika Desa Wisata Aeng Tong-Tong masuk dalam kategori Desa Wisata Terbaik di ADWI 2022.

Sebelumnya, desa wisata ini juga sudah mendapatkan penghargaan. Pada 2014, Desa Aeng Tong-Tong dinobatkan sebagai satu-satunya desa wisata dengan empu keris terbanyak di dunia oleh UNESCO.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.