Sukses

Banjir Bikin Gajah di Pelalawan Masuk ke Permukiman Warga

Gajah di Kabupaten Pelalawan keluar dari habitatnya dan masuk ke kebun serta pemukiman warga karena bencana banjir.

Liputan6.com, Pekanbaru - Bencana banjir tidak hanya merendam pemukiman warga dan fasilitas umum tapi juga habitat satwa. Setelah harimau sumatra di Kabupaten Indragiri Hulu, kini giliran gajah keluar dari hutan karena banjir.

Gajah keluar dari habitatnya karena bencana banjir terjadi di Kabupaten Pelalawan. Ada 2 ekor yang terpantau keluar dari kantong gajah Tesso Utara, memasuki pemukiman warga di Desa Makmur, Kecamatan Kerinci Barat.

Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Andri Hansen Siregar menjelaskan, intensitas hujan dalam beberapa pekan terakhir sangat tinggi di Pelalawan.

Hujan membuat habitat gajah kebanjiran karena luapan sungai. Gajah keluar dari hutan mencari daerah kering untuk keberlangsungan hidup.

"Seperti di desa tersebut, hal ini membuat warga sekitar resah," ucap Andri, Senin petang, 8 Januari 2024.

BBKSDA Riau sudah menurunkan tim memantau pergerakan gajah. Satwa berbadan tambun itu terlihat mencari makan di perkebunan yang jaraknya sangat dekat dengan pemukiman.

"Terakhir gajah terpantau bergerak dari Rantau Baru ke arah timur menuju Desa Lubuk Ogung," jelas Andri.

Andri menyatakan, belum ada bangunan yang dirusak gajah. Hanya saja tanaman warga seperti kelapa sawit dan pisang menjadi sasaran pakan satwa berbelalai panjang itu.

"BBKSDA prihatin atas kejadian ini tapi masyarakat diharap dapat memahami kondisi ini," ujar Andri.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banjir Merata

BBKSDA Riau mengaku belum maksimal menggiring gajah agar kembali ke habitatnya. Pasalnya banjir di Kabupaten Pelalawan saat ini merata.

"Gajah enggan kembali ke habitatnya, belum bisa digiring karena bisa mengakibatkan gajah panik dan beresiko merusak," imbuh Andri.

Meskipun resah, kemunculan gajah ini menarik perhatian dan menjadi tontonan warga di sekitar lokasi. Andri berpesan agar masyarakat tidak mendekati gajah.

"Kami berharap semua pihak termasuk perangkat desa mengimbau warga tidak mendekat," tegas Andri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.