Sukses

Dokumen Kasus Jeffrey Epstein Terungkap, Ada Sejumlah Tokoh Penting yang Diduga Terlibat

Dokumen kasus Jeffrey Epstein kembali dibuka. Terungkap ada sejumlah nama tokoh dunia yang diduga terlibat.

Liputan6.com, Bandung - Dokumen pengadilan yang tidak tersegel dalam kasus Jeffrey Epstein saat ini telah diungkapkan kepada publik oleh Hakim AS Loretta Preska. Dokumen tersebut melibatkan tuduhan perdagangan seks anak di bawah umur dan pedofilia.

Melansir dari BBC, dokumen tersebut mengungkap nama-nama tokoh terkenal secara dunia mulai dari nama mantan Presiden AS Bill Clinton dan Donald Trump, Pangeran Andrew, mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak.

Kemudian terdapat nama mantan Wakil Presiden AS Al Gore, aktor Kevin Spacey, penyanyi Michael Jackson, pesulap David Copperfield, pengacara Alan Dershowitz, hingga mantan Gubernur New Mexico Bill Richardson.

Diketahui file atau dokumen tersebut mengungkap kesaksian Johanna Sjoberg yang mengklaim bahwa ia mengalami pelecehan oleh Pangeran Andrew di Apartemen Epstein di Manhattan pada 2001 namun Pangeran Andrew membantah atas tuduhan pelecehan tersebut.

Sementara itu, Hakim Preska memutuskan untuk merahasiakan nama-nama korban pelecehan seksual karena alasan keamanan. Kemudian penyertaan Clinton dan Trump yang ada dalam dokumen tersebut tidak mengarah pada tuntutan apapun.

Namun tim hukumnya berulang kali mendesak agar Bill dapat dipanggil untuk memberikan kesaksian tentang hubungannya dengan Jeffrey. Sementara itu Johanna Sjoberg salah satu tersangka korban yang dipekerjakan oleh Ghislaine untuk memberikan pijatan dan layanan seksual kepada Jeffrey pernah ditanya di pengadilan terkait persahabatan Jeffrey dan Clinton.

“Saya tahu dia punya urusan dengan Bill Clinton. Saya tidak tahu mereka berteman sampai saya membaca artikel di majalah Vanity Fair tentang mereka pergi ke Afrika bersama,” ucapnya.

Sjoberg juga sempat diberikan pertanyanyaan apakah Jeffrey pernah membicarakan tentang Bill Clinton. Ia mengungkapkan bahwa Jeffrey pernah mengatakan bahwa ia menyukai mereka yang muda.

“Dia pernah mengatakan kalau Clinton menyukai mereka yang muda, mengacu kepada perempuan,” ujarnya.

Pada 2019, juru bicara Bill Clinton mengungkapkan bahwa Clinton sudah memutuskan hubungan dengan Jeffrey Epstein lebih dari satu dekade sebelumnya. Ia juga tidak mengetahui tentang dugaan kejahatan Jeffrey.

Sementara itu juru bicara menyebutkan Bill melakukan empat penerbangangan dengan empat pesawat Jeffrey dan pernah mengunjungi “Townhouse” milik Jeffrey di New York. Kemudian setiap kali ada dia Clinton ditemani oleh tim Dinas Rahasianya dan berada di sana terkait pekerjaannya di Clinton Foundation.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dugaan Keterlibatan Tokoh Penting

Dokumen lainnya yang telah dibuka salah satunya adalah email dari Jeffrey kepada Ghislaine di tahun 2015. Jeffrey mengatakan jika ia harus memberikan hadiah kepada teman, kenalan, atau anggota keluarga Virginia yang bisa membuktikan kalau klaimnya salah.

Namun konteks percakapannya dengan Ghislaine tersebut tidak diketahui dengan pasti. Sementara itu nama Stephen Hawking juga turut terseret dengan kasus tersebut dan membuat geger publik.

Diketahui Stephen Hawking pernah bertemu dengan Jeffrey pada awal tahun 2006 tidak lama sebelum Jeffrey didakwa oleh polisi di Florida. Dakwaan tersebut terkait aktivitas seksual yang melanggar hukum dengan anak-anak di bawah umur.

Selain Stephen Hawking beberapa ilmuwan lain juga diundang ke konferensi tentang gravitasi di Hotel Ritz-Carlton di pulau St Thomas, Karibia. Stephen Hawking sendiri telah meninggal dunia pada tahun 2018.

Dua tahun kemudian melalui media sosial X (sebelumnya Twitter) Virginia secara terbuka membantah tuduhan jika ia pernah diperdagangkan kepada ilmuwan tersebut.

3 dari 4 halaman

Dokumen ini Baru Permulaan

Saat ini dokumen-dokumen yang telah dibuka berisi tentang sejauh mana Jeffrey berusaha mengumpulkan teman-temannya yang terkenal. Adapun melalui kesaksiannya Johanna mengaku pernah bertemu dengan beberapa selebriti di rumah Jeffrey.

Salah satu di antaranya selebriti terkenal tersebut adalah Michael Jackson dan pesulap David Copperfield. Sementara itu Johanna menyebutkan Jeffrey terus-menerus menyebutkan nama-nama dari orang terkenal namun tidak jelas apakah dia benar-benar mengenal orang yang disebutkan itu.

Dokumen yang saat ini diserahkan dan mencatat sebagian besar nama dalam file tersebut mungkin baru permulaan. Diduga akan ada lebih banyak dokumen yang akan dirilis dalam beberapa hari mendatang.

4 dari 4 halaman

Lantas Siapa Jeffrey Epstein?

Melansir dari beberapa sumber Jeffrey Epstein merupakan seorang jutawan kelahiran 1953 di Brooklyn, New York. Ia dikenal bergaul dengan beberapa selebriti, politisi, miliarder, hingga akademisi terkenal.

Adapun Jeffrey pertama kali ditangkap pada 2005 di Palm Beach, Florida setelah dituduh membayar seorang gadis berusia 14 tahun untuk berhubungan seks. Kemudian puluhan gadis di bawah umur lainnya menggambarkan pelecehan seksual yang serupa.

Saat itu jaksa mengizinkannya untuk mengaku bersalah pada tahun 2008 atas tuduhan yang melibatkan satu korban saja. Setelahnya Jeffrey menjalani hukuman 13 bulan dalam program “Jail work-release”.

Program tersebut merupakan pembebasan bersyarat yang memungkinkan narapidana mempunyai pekerjaan di luar penjara. Sejak vonis tersebut beberapa kenalan Epstein mulai meninggalkannya termasuk di antaranya mantan presiden Bill Clinton dan Donald Trump.

Namun banyak juga orang yang tidak meninggalkan Jeffrey dan ia terus bergaul dengan orang kaya dan terkenal selama satu dekade berikutnya. Bahkan seringkali melalui kegiatan filantropi.

Pada tahun 2019 seorang jaksa federal di New York mendakwa Epstein dengan tuduhan perdagangan seks. Namun kemudian Jeffrey bunuh diri di Metropolitan Correctional Center di New York pada 10 Agustus 2019 ketika menunggu persidangan lanjutan.

Setelahnya jaksa di Manhattan mulai menuntut mantan pacar Einstein yaitu Ghislaine Maxwell karena membantunya dalam merekrut korban-korban di bawah umur dan pada 2021 lalu ia divonis hukuman penjara 20 tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini