Sukses

Pesona Air Terjung Kedung Kayang, Surga Tersembunyi di Jawa Tengah

Dari lokasi Air Terjung Kedung Kayang, panorama keindahan alam Gunung Merapi dan Gunung Merbabu bisa terlihat.

Liputan6.com, Jakarta - Air Terjun Kedung Kayang terletak di antara Kabupaten Magelang dan Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Air terjun ini sangat eksotik dan patut dijadikan tempat peristirahatan.

Tempat parkir mobil di lokasi Air Terjun Kedung Kayang tidak jauh. Setelah membayar tiket masuk sebesar Rp 4.000 dan biaya parkir sepeda motor sebesar Rp 2.000, perjalanan menuju air terjun akan dilanjutkan dengan berjalan kaki.

Pengunjung akan menemukan dua pertiga yaitu menuju titik pandang atas atau menuju titik air terjun. Sekitar lima sampai sepuluh menit berjalan turun, sampailah perjalanan di tepi sungai yang bersumber dari air terjun Kedung Kayang.

Namun bukan berarti rute menjadi lebih ramah. Justru tantangan yang sesungguhnya baru saja dimulai. Pengunjung juga dapat menyaksikan panorama alam Gunung Merapi dan Gunung Merbabu dari ketinggian.

Para pendatang dapat mengabadikan foto keindahan panorama di sana. Bagi para pencinta alam dan petualangan, air terjun Kedung Kayang merupakan destinasi yang tak boleh dilewatkan.

Dengan keunikan alamnya dan nilai budayanya, Kedung Kayang memberikan pengalaman yang tak terlupakan serta kesempatan untuk terhubung dengan keajaiban alam Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tiga Tokoh Sakti

Konon, nama air terjun ini diambil dari nama tiga tokoh sakti pada masa lalu, yakni Empu Panggung, Empu Patut, dan Empu Khalik. Pertemuan para empu ini bertujuan untuk mengadu kekuatan yang disebut Tanding Balang.

Tanding Balang dilakukan oleh tiga orang empu ketika memasuki bulan Suro. Dalam perlombaan ini pemenangnya adalah yang dapat melempar angsa tersebut ke tudungnya, namun masih utuh.

Namun, tiga butir telur angsa pecah dan masuk ke dalam tenda. Para empu kemudian memeriksa batu tersebut untuk melihat kedungnya, dan anehnya tidak ditemukan cangkang telur yang pecah. Dari potongan telur inilah lahirlah mata air kering.

Penulis: Belvana Fasya Saad

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini