Sukses

Kondisi Destinasi Wisata Aku Cantik Villa di Sukabumi, Dulu Primadona Kini Mati Suri

Sempat datangkan omzet ratusan juta dalam sebulan, kondisi Aku Cantik Villa di Kota Sukabumi kini sepi pengunjung.

Liputan6.com, Sukabumi - Memiliki banyak spot wisata, Aku Cantik Villa menjadi salah satu wisata unggulan yang ada di Kota Sukabumi. Camping ground hingga coffee shop, tempat rekreasi ini kerap ramai dikunjungi wisatawan. Namun kini wisata tersebut sepi pengunjung bak mati suri.

Selain memiliki banyak objek wisata seperti camping ground, kolam renang, coffeeshop hingga villa. Mempunyai luas area 2 hektare, Aku Cantik juga ini seringkali menjadi tempat konser musik di Sukabumi. 

Erwan Deni Suhendra selaku mantan pengelola wisata Aku Cantik menceritakan, Aku Cantik berdiri sejak tahun 2015, kemudian mulai mencapai masa kejayaannya pada tahun 2019. Namun seiring berjalannya waktu, tingkat kunjungan wisatawan semakin berkurang. 

Erwin menyebut, Aku Cantik sempat menjadi primadona tempat wisata. Para wisatawan yang datang biasanya mengadakan kegiatan family gathering, camping atau hanya sekedar berswafoto di sana. Bahkan, pihaknya sempat memiliki omzet di atas Rp100 juta per bulan. 

"Kita operasional itu Rp60 juta per bulan buat karyawan dan lain-lain. Kan ada dua sisi marketing naik atau karyawan harus dikurangi, karena itu otomatis diambil untuk mengurangi karyawan, nah saya berusaha agar omsetnya naik ternyata nggak nutup juga," kata Erwan saat ditemui, Minggu (26/11/2023). 

Kondisi tersebut berbanding terbalik, saat ini beberapa fasilitas tampak tak terawat. Jajaran food court pun kosong melompong. Para pedagang memilih untuk berpindah tempat lantaran sepinya pengunjung. Efek itu pun berlanjut hingga pengurangan jumlah karyawan.  

"Nah saya sebagai penanggungjawab di situ, saya merasa tidak mampu untuk mengelola, mungkin saya dikembalikan lagi bahwa saya sudah berusaha sekuat tenaga saya, saya serahkan mungkin ada yang lebih bisa untuk menggantikan saya," ungkapnya. 

Menurutnya, ada beberapa faktor yang jadi sebab menurunnya kunjungan wisata. Di antaranya karena, cuaca yang tidak mendukung karena Aku Cantik memiliki objek wisata outdoor, hingga persaingan saat pergantian pengelola. 

"Sepi pengunjung itu selain karena banyaknya persaingan dan cuaca, salah satunya karena tempat-tempatnya juga bukan kurang terawat ya, tapi setelah Pak Dadang Kuswandi tidak mengelola Aku Cantik, omzet, rawatan dan lainnya itu semakin berkurang jauh dari pertama awal kita buka," ujar dia. 

Dia tak tahu persis alasan penggantian pengelolaan tersebut. Kendati begitu, tempat wisata ini tersohor oleh sosok Dadang di kalangan masyarakat sekitar. Dirinya menilai, saat dikelola oleh Dadang tempat wisata tersebut melibatkan warga sekitar seperti sebagai juru parkir maupun sekedar membersihkan sampah di kawasan wisata. 

"Makanya Aku Cantik ini identiknya dengan Pak Dadang sebetulnya karena beliau sudah dikenal kebaikannya sama masyarakat, sosialnya juga. Jadi merosotnya itu setelah ditinggalkan beliau kurang lebih setahun yang lalu," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kunjungan Wisatawan Menurun Drastis

Hal serupa juga dikatakan oleh Ujang selaku Koordinator Lapangan Aku Cantik, yang sudah bekerja delapan tahun di tempat wisata tersebut. Dia mengungkapkan, setidaknya ada enam karyawan yang diputus kontrak akibat sepi pengunjung. 

Jumlah pengunjung di wisata Sukabumi tersebut merosot tajam, dari yang biasanya ratusan saat ini tidak ada pengunjung saat weekday dan hanya sekitar 40 orang saat weekend. 

"Sudah setahun ke belakang. Kalau sebelumnya, dulu alhamdulillah lah sampai setiap harinya juga ada apalagi weekend. Nyampe dulu itu ada music live, sekarang kan sepi pengunjung. Dulu hampir setiap weekend itu 200-300 itu ada pengunjung," ujar Ujang. 

Dulu Ujang dibantu delapan orang pegawai lainnya dalam mengurus kebersihan dan perawatan area wisata tersebut. Namun saat ini, dia mengerjakan itu sendiri. Menurutnya, pengurangan pegawai itu juga dampak dari menurunnya kunjungan wisatawan. 

"Dulu itu pekerja di lapangan hampir delapan orang. Sekarang cuman saya sendiri di lapangan. Baru satu bulan ini nambah satu orang. Pengurangan enam orang akibat dari kekurangan pemasukan pengunjung," sambungnya. 

Atas kondisi tersebut, dia berharap ada solusi bagi tempat wisata ini, khususnya bagi pengelola Dadang Kuswandi. Menurutnya, tempat wisata ini masih memiliki potensi untuk berkembang. Terlebih, wisata ini menjadi tempat Ujang mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.

"Harapan saya mudah-mudahan Pak Dadang bisa dengar suara ini dan bisa kembali ke Aku Cantik seperti semula," ungkapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini