Sukses

Ratusan Personel Brimob Polda Sulteng Dikirim ke Papua

Sebelumnya ada dua kejadian penting di Papua, yaitu gugurnya anggota brimob NTT saat kontak tembak dengan KKB dan ancaman Egianus Kogoya.

 

Liputan6.com, Palu - Pasca-gugurnya anggota brimob Polda NTT usai kontak tembak dengan KKB di Intan Jaya, Papua, Satgas Operasi Damai Cartenz mendatangkan 110 personel brimob Polda Sulteng ke Papua. Hal itu dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Apalagi belum lama ini, pimpinan KKB Nduga Egianus Kogoya melalui tayangan video mengancam akan menembak sandera pilot susi air jika pemerintah Indonesia tidak membicarakan soal Papua.

"Sebanyak 110 personel Brimob Polda Sulteng telah ditugaskan dalam Operasi Damai Cartenz 2024 Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda Papua," kata Kepala Polda (Kapolda) Sulteng Irjen Pol. Agus Nugroho pada apel pemberangkatan personel di Kota Palu, Jumat (24/11/2023).

Ia mengemukakan, personel yang bertugas bersama dua pembimbing dan dua pelatih akan terlebih dahulu mengikuti latihan pra operasi (Latpraops) di Cikeas, selama satu bulan yang akan bersinergi bersama TNI untuk kemudian melaksanakan tugas di Papua sekitar satu tahun.

Menurut dia, Latpraops dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan personel Polri agar memiliki pemahaman, pengetahuan, serta mengetahui tujuan pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing dalam operasi.

Dengan mengikuti latpraops, kata dia, personel diharapkan dapat memahami tata cara dan prosedur selama operasi sehingga dapat berjalan dengan baik, berdaya guna dan berhasil selama menjalankan tugas. Untuk itu, dia menyampaikan kepada anggotanya agar selalu menjaga diri dan kekompakan selama bertugas di Papua.

"Ikuti seluruh rangkaian pelatihan dengan baik, dengan penuh keseriusan, dengan penuh kesungguhan, jadikan sebagai bekal di dalam pelaksanaan operasi nanti," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jaga Hubungan Baik dengan Masyarakat

Agus juga meminta agar seluruh personel yang bertugas di Papua dapat mempedomani dan melaksanakan perintah untuk selalu menjaga keselamatan dan keamanan diri, menjaga harkat dan martabat Polri, serta komitmen dan integritas untuk senantiasa mengabdi pada bangsa dan negara.

Dia berpesan kepada anggotanya untuk menjaga komunikasi dengan keluarga yang ditinggalkan dan meminta personel untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan pemangku kepentingan di Papua.

"Jangan lupa untuk mengedepankan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun) saat bersosialisasi dengan masyarakat," kata Agus.

Terakhir, dia berharap agar seluruh personel bertugas dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan kembali setelah melaksanakan tugas tanpa kekurangan satu apapun.

3 dari 4 halaman

Egianus Ancam Tembak Pilot Susi Air

Egianus Kogoya, pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) wilayah Nduga Papua yang kerap disebut pemerintah Indonesia sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) baru saja merilis video. Dalam video berdurasi 49 detik itu, Egianus Kogoya mengancam menembak mati tawanan pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens.

"Kalau negara tidak bicara untuk Papua, Indonesia tidak mengaku, bagi pilot ini saya kasih waktu dua bulan, saya akan tembak," kata Egianus dalam video tersebut. 

Selain mengancam menembak pilot Susi Air, Egianus menyerukan dunia internasional mendesak pemerintah Indonesia bertanggung jawab jika Kapten Philips ditembak mati.

"Negara semua tuding Indonesia, kalau tidak saya akan akan tembak," kata Egianus.

Egianus sendiri menuntut pemerintah Indonesia untuk segera mengakui kemerdekaan Papua Barat.

"Kalau tentara dan Indonesia tidak mengakui kemerdekaan kami, maka saya akan kasih tembak," katanya lagi.

Pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens sendiri telah ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023. Tidak hanya menawan, pesawatnya juga dibakar di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

 

4 dari 4 halaman

Anggota Brimob Polda NTT Gugur

Seorang anggota brimob Polda NTT, Bharada Bonifasius Jawa, gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Distrik Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (22/11/2023), kemarin.

Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, Bharada Bonifasius gugur diakibatkan luka tembak pada bagian ketiak kanan. Sedangkan Bharatu Rani Yohanes Seran terkena luka tembak pada kaki kiri.

"Dua anggota kami tertembak, satu gugur dan satunya selamat," ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis (23/11/2023).

Menurutnya, kejadian berawal dari tim gabungan olah TKP melaksanakan pergeseran dari Mako Polres Intanjaya menuju ke lokasi olah TKP di Distrik Titigi.

Saat olah TKP, pada pukul 12.28 WIT, Tim mendapatkan tembakan dari KKB yang berujung kontak tembak. Dalam kontak tembak terdapat korban jiwa maupun korban luka dari aparat keamanan, selanjutnya korban di bawa ke RS Sugapa untuk dilakukan penanganan medis.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini