Sukses

Dukung Program Merdeka Belajar, Google Dorong Sekolah di DIY Gunakan Chromebook

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki prioritas pembangunan daerah salah satunya meningkatkan mutu pendidikan. Berbagai inovasi Pemda DIY sudah dilakukan dan menarik Google untuk mendukungnya.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sebagai kota pelajar, Google for Education memilih Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mengenalkan serangkaian alat dan layanan Google yang disesuaikan bagi sekolah dan menjaga pembelajaran tetap aman dan menjaga mutu pendidikan. Melalui workshop Google juga mengenalkan Chromebook, sejenis komputer yang dirancang untuk membantu mempermudah kegiatan belajar dan mengajar. 

“Saya mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini sebagai upaya mendorong optimalisasi pemanfaatan teknologi pendidikan, khususnya perangkat Chromebook dan Akun Pembelajaran nasional belajar.id, dengan melibatkan para pejabat daerah, dinas pendidikan kota/kabupaten, serta pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru,” ungkap Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center Senin (20/11/2023). 

Gubernur DIY menegaskan program prioritasnya diantaranya peningkatan mutu pendidikan dan berfokus pada penggunaan teknologi juga penerapan inovasi dalam pendidikan. Mulai tahun 2006, DIY telah meletakkan fondasi pengembangan TIK melalui program Digital Government Services (DGS), lalu Jogja Smart Province Fase I (2019-2023) yang telah menghasilkan berbagai inovasi teknologi di aspek struktur, suprastruktur dan infrastruktur. 

“Kami juga bekerja sama dalam pemanfaatan PMM (platform Merdeka Mengajar), kegiatan dalam Sekolah penggerak, Implementasi Kurikulum Merdeka di wilayah DIY, dan pemanfaatan Platform infrastruktur dari Google for Education yaitu dalam utilisasi akun guru dan akun siswa dalam domain pendidikan belajar.id," katanya.

Menignkatkan mutu pendidikan Pemda DIY sudah melakukan berbagai inovasi pendidikan  bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderal PAUD DASMEN. Inovasi tersebut meliputi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran, pengembangan aplikasi dan media pembelajaran berbasis TIK, pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas guru, serta pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan.

" Melalui Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Dikpora DIY, kami juga telah mengembangkan Jogja Belajar Class (JB Class) dengan sasaran pendidik dan peserta didik untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah,” terang Sri Sultan.

Olivia Husli Basrin, Country Lead Google for Education Indonesia mengatakan, workshop ini bertujuan menjelaskan teknologi Google dapat membantu memperluas pembelajaran bagi sebanyak-banyaknya siswa-siswi di seluruh Indonesia. Google membantu dalam mengembangkan perangkat pendidikan yang dikenal dengan Chromebook yang aman digunakan dengan lisensi yang memungkinkan untuk dikendalikan oleh satu pihak.

“Jadi saat ini sudah ada sekitar 1,5 juta Chromebook yang dibagikan bagi siswa dan guru se-Indonesia oleh Kemendikbudristek dan setiap Chromebook dikendalikan oleh Pusdatin Kemendikbud RI. Jadi semua aktivitas yang dilakukan oleh siswa dan guru bisa dikendalikan dan dimonitor,” ungkap Olivia.

Saat ini Kemendikbud RI telah memberikan bantuan Chromebook melalui dana APBN dan DAK TIK kepada 707 sekolah di DIY sejumlah 11.618 buah. Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam proses pembelajaran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.