Sukses

Harga Cabai di Pekanbaru Melambung, Emak-emak Berhemat Tingkat Tinggi

Harga cabai merah keriting di Kota Pekanbaru, Riau, makin pedas karena minim distribusi dari Sumatra Barat, Sumatra Utara dan Pulau Jawa.

Liputan6.com, Pekanbaru - Harga cabai merah keriting di Kota Pekanbaru, Riau, makin pedas. Harga cabai mahal ini sudah 2 pekan berlangsung karena faktor cuaca sehingga minim distribusi dari Sumatra Barat (Sumbar), Sumatra Utara (Sumut) dan Pulau Jawa.

Pantauan di pasar tradisional, harga cabai merah dari Sumbar, biasanya warga Pekanbaru menyebut cabai bukit, sudah Rp85 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai dari Sumut Rp74 ribu per kilogram.

Untuk harga cabai dari Pulau Jawa tidak terpantau karena sudah beberapa hari tidak masuk ke Pekanbaru. Sementara harga bawang merah dan putih masih normal seperti hari biasa.

Di sisi lain, harga cabai rawit perlahan mulai turun yaitu Rp65 ribu per kilogram. Keadaan ini membuat pembeli menghemat konsumsi cabai dibanding hari biasanya ketika harga cabai normal.

Seorang pembeli, Darti mengeluh dengan harga tersebut. Untuk menghemat pengeluaran, dia ke pasar hanya membeli 100 gram cabai merah, paling banyak seperempat ons atau 250 gram.

"Susah lah, cari uangnya susah, cari kerja susah, semula sudah mahal," kata Darti, Kamis pagi, 16 November 2023.

Beberapa pekan sebelumnya, Darti belum menghemat konsumsi cabai merah karena per kilo berkisar antara Rp30 ribu sampai Rp40 ribu.

"Sekarang, mahal sekali bahkan pernah sampai Rp100 ribu per kilo, caranya ya pemakaian dikurangi," ujar Darti.

Seorang pedagang cabai, Simarmata, menyebut harga cabai melambung tinggi sudah terjadi 2 pekan. Biasanya, dia menjual harga cabai di pasar Rp30 ribu per kilogram.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Musim Hujan

Menurutnya, harga cabai melambung karena pasokan dari Sumbar dan Sumut tidak seperti biasanya. Informasi dari petani di daerah itu, stok cabai sangat banyak tapi tidak bisa dipanen.

"Musim hujan di sana, susah panennya," ujar Simarmata.

Biasanya, pasokan dari Sumbar dan Sumut yang masuk ke sejumlah pasar di Pekanbaru sampai 6 mobil. Untuk saat ini hanya 1 dan paling banyak 2 mobil.

"Ini tadi cabai yang tiba basah, perlu dikeringkan dulu," ujarnya.

Simarmata menyebut pembeli juga menghemat belanjaan. Jika biasanya ada yang beli 1 kilogram kini paling banyak setengah kilogram saja.

"Jika biasanya beli setengah kilo, sekarang seperempat, bahkan ada seons saja," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.