Sukses

Gak Bahaya Ta.. Kualitas Udara di Bekasi Paling Tidak Sehat Se-Jabodetabek

Data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) KLHK menyebutkan indeks kualitas udara Kota Bekasi tercatat di angka 104, pada Minggu (12/11/2023) pukul 14.00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Kualitas udara di Kota Bekasi, Jawa Barat, siang ini menduduki peringkat paling tidak sehat di Jabodetabek.

Data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) KLHK menyebutkan indeks kualitas udara Kota Bekasi tercatat di angka 104, pada Minggu (12/11/2023) pukul 14.00 WIB.

Di urutan kedua ada Jakarta Timur, dengan indeks kualitas udara di angka 94. Selanjutnya, Jakarta Utara menempati urutan ketiga dengan skor 91.

Kemudian di posisi keempat ada Tangerang di angka 90, lalu Tangerang Selatan 97, disusul Jakarta Barat dengan skor 80 di urutan keenam.

Di urutan tujuh ada Bogor dengan skor 67, kemudian Depok 65, dan urutan terakhir ada Jakarta Selatan dengan indeks kualitas udara 56.

Indeks kualitas udara atau ISPU oleh dipantau di 72 stasiun yang tersebar di 31 provinsi. Perhitungan menggunakan hasil pengukuran parameter pencemar udara.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kualitas Udara Berdasar Rentang ISPU

KLHK menerapkan kategori kualitas udara berdasarkan rentang Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sebagai berikut:

- 0-50: baik

- 51-100: sedang

- 101-200: tidak sehat

- 201-300: sangat tidak sehat

- 300+: berbahaya

KLHK mengimbau warga yang berada di wilayah dengan kualitas udara tidak sehat, agar membatasi aktivitas fisik yang terlalu lama di luar ruangan.

Sementara di daerah dengan kualitas udara sedang, setiap orang masih dapat beraktivitas di luar ruangan, kecuali kelompok sensitif yang lebih rentan.

Sedangkan semua orang yang tinggal di daerah yang memiliki kualitas udara sangat tidak sehat dan berbahaya, diimbau agar menghindari semua aktivitas di luar ruangan.

3 dari 3 halaman

Simak Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.