Sukses

Rusuh Rempang, Hubungan Gubernur Kepri dan Kepala BP Batam Memanas

Gubernur Kepulauan Riau Anshar Ahmad tidak terima dituduh bahwa Provinsi Kepri menjadi dalang kerusuhan Rempang.

Liputan6.com, Batam - Hubungan Gubernur Kepri Anshar Ahmad dengan Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Kota Batam Muhammad Rudi memanas menyusul beredarnya video tudingan bahwa Pemprov Kepri mendalangi kerusuhan. Gubernur Kepulauan Riau Anshar Ahmad kecewa dan meminta Kepala BP Batam fokus pada realisasi investasi dan menangani konflik Rempang dengan baik.

"Saya terus terang merasa kecewa ketika kepala BP Batam (Rudi) berpidato berapi-api menyampaikan bahwa Provinsi Kepri menjadi penyebab demo Rempang," kata Anshar Ahmad saat konferensi pers di Hotel Aston.

Anshar mengakui bahwa Kepala BP Batam dalam pidatonya tidak menyebut nama. Tapi disebutkan kata provinsi. Artinya yang dituduh adalah lembaga.

"Menuduh lembaga harus ada bukti-bukti dan kejelasan keterlibatan provinsi," kata Anshar Ahmad.

Dalam kerusuhan saat aksi di kantor BP Batam, Anshar menegaskan bahwa tidak ada oknum Pemprov Kepri yang terlibat, apalagi kelembagaan. Saat kasus Rempang mulai memanas, bergulir meminta agar keluarga dan pejabat di Pemprov, tidak ikut campur. Pertimbangannya, hal tersebut sangat sensitif.

Beberapa kali rapat di Kementerian, Pemprov dan BP Batam sepakat, bahwa soal Rempang diserahkan kepada BP Batam untuk menjelaskan. Anshar mengaku heran dengan isu yang dilemparkan adanya keterlibatan oknum Pemprov.

"Saya sudah sampaikan kemarin, mari fokus selesaikan masalah Rempang dengan baik. Kita justru jauh lebih penting mengejar investasi ini," kata Ansar.

Sebelumnya beredar video berisi tudingan Wali Kota Batam Muhammad Rudi yang menyebut adanya oknum provinsi yang mendalangi kejadian aksi bela Rempang, Ansar mengaku belum berkesempatan bertemu dengan Kepala BP Batam tersebut.

Video itu beredar di media sosial akun Tiktok @alurnews yang mengunggah video sambutan Rudi saat Pelatihan Digital IKM dan UKM di Harmoni One, Batam Center, pada Senin, 30 Oktober 2023. Dalam video itu Rudi menjelaskan bahwa keluarga pendemo yang ditahan meminta bantuannya untuk membebaskan anggota keluarga mereka.

"Alhamdulillah yang kena tahan itu sekarang cerita sendiri. Yang ditahan di Polresta itu. Karena yang nyuruh dulu tidak diurus, uangnya belum lunas, dan tidak diurus ditahan di Polresta," kata Rudi dalam video tersebut.

Rudi juga berjanji akan mengungkapkan identitas aktor intelektual dalam kerusuhan yang terjadi pada 11 September 2023. Dalam sambutan itu juga mengungkapkan tak bisa membebaskan warga karena tak bisa membangkang perintah Presiden dan Menko Perekonomian

"Kalau saya tak mau bantu mereka, perintah ini sudah saya laksanakan langsung. Perintahnya harus selesai. Pernah ibu bapak melihat saya menyelesaikan ini dengan menggusur mereka (warga Rempang), tapi saya tidak boleh membangkang Presiden dan pak Menko," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.