Sukses

Mengenal Tas Koja, Simbol Tridisi Baduy yang Memikat

Baduy dikenal sebagai sebagai suku yang hingga kini mempertahankan tradisi dan hidup berdampingan dengan alam.

Liputan6.com, Jakarta - Baduy, sebuah masyarakat adat yang mendiami daerah pedalaman Banten, Indonesia, terkenal akan budayanya yang kaya dan unik. Salah satu aspek yang mencolok dari budaya Baduy adalah penggunaan tas koja, sebuah tas tradisional yang telah menjadi simbol penting dari gaya hidup dan kearifan lokal mereka.

Tas koja adalah tas anyaman yang terbuat dari bahan alami seperti daun pandan, mengkuang, dan sejenisnya. Tas ini memiliki desain sederhana, tetapi memiliki nilai artistik dan budaya yang mendalam. Biasanya berwarna cokelat atau hijau tua, tas koja Baduy memiliki tali yang kuat untuk diikatkan di bahu, memudahkan pemakai untuk membawanya saat beraktivitas.

Tas koja bukan hanya sekadar aksesoris, tetapi juga memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Baduy. Tas ini digunakan untuk membawa barang-barang penting seperti hasil pertanian, makanan, dan bahan-bahan kerajinan tangan mereka. Tas koja juga sering digunakan dalam ritual dan upacara adat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pembuatan Tas Koja

Salah satu hal yang membedakan tas koja Baduy adalah proses pembuatannya yang sepenuhnya handmade. Para perajin tas koja mengumpulkan bahan-bahan alami menggunakan kulit kayu pohon teureup atau terap yang tahan terhadap serangan rayap. Proses pembuatan dimulai dengan pencarian pohon-pohon tersebut di hutan pedalaman, di mana kulitnya diambil untuk dijadikan bahan utama pembuatan tas koja. Kulit pohon ini kemudian dijemur hingga kering, menghasilkan serat yang digunakan sebagai benang.

Setelah serat benang tersedia, mereka rajut bersama-sama untuk membentuk tas dengan desain yang diinginkan. Proses pembuatan tas ini bisa memakan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu, tergantung pada ketersediaan bahan baku dan kerumitan motif yang akan dihasilkan pada tas tersebut. Semua tahapan ini merupakan bagian integral dari proses tradisional pembuatan tas koja. Proses ini memerlukan keterampilan dan ketelatenan tinggi, yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Tas koja Baduy semakin mendapatkan perhatian dari masyarakat luas, tidak hanya sebagai produk fungsional tetapi juga sebagai simbol keindahan alam dan budaya lokal. Banyak wisatawan dan kolektor seni yang tertarik untuk memiliki satu tas koja sebagai barang berharga.

Meskipun demikian, penting untuk tetap menghormati budaya dan tradisi Baduy ketika membeli atau menggunakan tas koja. Masyarakat Baduy memiliki aturan yang ketat terkait dengan kehidupan sehari-hari mereka, dan pengunjung yang datang ke wilayah mereka harus menjaga etika dan adat istiadat yang berlaku.

 

3 dari 3 halaman

Menjaga Warisan Budaya

Bagi banyak wisatawan yang berkunjung ke kawasan Baduy, membeli tas koja juga berarti memberikan dukungan langsung kepada masyarakat lokal. Pendapatan dari penjualan tas koja membantu mendukung kehidupan mereka dan menjaga kelestarian budaya mereka.

Tas koja Baduy bukan hanya produk fungsional atau keindahan artistik semata, tetapi juga merupakan lambang kearifan lokal dan keberlanjutan. Ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan menghormati keanekaragaman budaya dan alam, serta berbagi dengan masyarakat tradisional yang menjaga warisan berharga ini tetap hidup.

Jadi, ketika Anda melihat atau memiliki sebuah tas koja dari Baduy, ingatlah bahwa itu bukan sekadar aksesoris, tetapi juga sebuah jendela ke dalam budaya, alam, dan kerja keras masyarakat Baduy yang patut dihargai. Tas ini bukan hanya sebuah benda, melainkan juga cerminan dari kebijaksanaan dan keindahan kehidupan yang sederhana.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini