Sukses

Pria di Karawang Ini bisa Sembuhkan Pasien Strok dan Lumpuh, Ini Rahasianya

Di perbatasan Purwakarta dengan Kabupaten Karawang, ada seorang pria yang cukup piawai dalam pengobatan tradisional bagi mereka yang mengalami kelumpuhan.

Liputan6.com, Karawang - Jauh dari ingar bingar kehidupan kota, tepatnya di Dusun Narongtog, Desa Tegallega, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, ada seorang pria yang cukup ahli dalam pengobatan tradisional. Bahkan, pasien yang divonis telah mengalami kelumpuhan bisa kembali berjalan berkat tangan dinginnya.

Kang Haris, begitulah pria nyentrik berambut gondrong itu biasa disapa. Ditemui di kediamannya, pria bernama lengkap Haris Priyatna itu mengaku sudah menjadi trapis pengobatan tradisional khusus penyakit lumpuh dan strok ini sejak tahun 2008 lalu. Keahliannya ini, merupakan warisan dari neneknya.

"Untuk metode pengobatan di kami, itu bukan dipijat. Tapi, lebih ke menggunakan racikan obat tradisional berbahan dasar rempah-rempah," ujar Kang Haris kepada Liputan6.com, Rabu (6/9/2023).

Kang Haris menyatakan bahwa, dulu namanya tak terlalu santer terdengar seperti saat ini. Mungkin, kata dia, karena pengobatan tradisional seperti yang jadi profesi dirinya, saat itu masih dipandang sebelah mata. Hal mana, masyarakat masih banyak yang lebih memilih sayatan operasi ataupun mengkonsumsi obat kimia ketimbang pengobatan tradisional.

"Kalau di rumah sehat kami, tidak menggunakan obat kimia. Cara pengobatannya juga masih tradisional," ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, kediaman Kang Haris yang merupakan warga keturunan dari Desa Cikao Bandung, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta itu, kini banyak didatangi pasien. Kendati, rumah sehat Kang Haris berada kampung  yang terpencil di perbatasan dua kabupaten itu.

"Mayoritas yang datang ke saya, itu yang terkena strok. Bahkan, ada yang baru terserang strok langsung dibawa ke rumah, ada pula yang penyakitnya sudah menahun. Alhamdulillah atas izin dan kuasa Allah SWT, para pasien ini membaik dan sembuh," ujar Kang Haris.

Saat ini, kata Kang Haris, rata-rata ada sekitar 50 pasien datang berobat ke rumahnya. Kang Haris, saat ini juga sedang mengobati Panji Petualang yang terkenal dengan program penjinak ular berbisanya itu. Pasalnya, Panji yang tinggal di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, mengalami sakit diabetes.

"Alhamdulillah, saat ini badannya (Panji) yang tadinya menyusut drastis kembali segar. Kelingking yang dipatuk ularnya juga, mulai berangsur membaik," jelas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berbekal Racikan Rempah Tradisional

Selain terkenal di kalangan umum berbagai daerah, pengobatan tradisional Kang Haris inipun terdengar oleh para pejabat pemerintahan. Selain pejabat dari Purwakarta dan daerah tetangga, Kang Haris juga sering dipanggil jenderal, baik yang sudah purnawirawan ataupun yang masih aktif.

"Pasien terjauh ada yang dari Singapura. Mereka tahu pengobatan Kang Haris, kebanyakan melihat dari unggahan video dari keluarga pasien di YouTube," ujarnya.

Kang Haris pun membagikan resep pengobatannya, terutama obat yang ia gunakan. Tentunya, berbahan dasar rempah tradisional. Yakni, memakai jahe, panglay (bangle), kencur, jambe, tepung ketan dan juga air penyulingan bambu kuning dan bambu hijau.

Bahan-bahan alami itu, kemudian diracik sedemikian rupa. Setelah itu, pasien yang menderita strok, kelumpuhan, kanker, mata minus, kolesterol dan lainnya akan dibalur obat tersebut oleh Kang Haris ataupun asistennya.

Sementara itu, salah seorang pasien di rumah sehat Kang Haris, Andi (61) warga Kampung Rawabadak, Desa Karanganyar, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang mengaku sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan Kang Haris. Sehingga, ada harapan besar bagi dirinya tidak jadi menjalani operasi akibat kelumpuhan yang dideritanya.

"Saat datang ke sini, itu hanya kepala saja yang bisa bergerak. Sedangkan anggota tubuh lain, itu sudah lumpuh total," ujar pria paruh baya itu.

Kelumpuhan yang diderita Andi, berawal dari kecelakaan yang terjadi saat dirinya sedang memperbaiki atap rumahnya yang bocor. Saat itu, plafon yang ia pijak tetiba ambruk. Dia pun terjatuh dari ketinggian 5 meter dan saat itu juga anggota tubuhnya tidak bisa digerakan.

"Hasil diagnosa dokter, kelumpuhan ini akibat adanya tulang belakang yang mengalami keretakan. Salah satu upayanya, harus dilakukan operasi. Tapi, setelah 11 hari menjalani pengobatan di rumah Kang Haris, Alhamdulillah kaki dan tangan saya sudah bisa digerakan dan sudah kembali berjalan. Saat ini, masih proses pemulihan," tambah dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.