Sukses

Malam Mencekam di Pagar Alam, Kakek Bejat Cabuli Anak Tetangga

Kakek 55 tahun di Pagar Alam Sumsel nekat mencabuli anak tetangganya hingga tiga kali dilakukannya.

Liputan6.com, Palembang - Sudah memasuki usia lebih dari setengah abad, tak membuat perilaku Jemu (55) lebih baik. Dia justru mencabuli anak tetangganya di Pagar Alam Sumatera Selatan (Sumsel).

Warga di salah satu desa di Pagar Alam Sumsel ini, nekat mencabuli anak tetangganya yang masih di bawah umur, bahkan hingga berkali-kali di Pagar Alam Sumsel.

Kasat Reskrim Polres Pagar Alam AKP Murshal Mahdi berujar, pelaku menjalankan aksi pencabulan tersebut sengaja dipilih di malam hari, diduga agar tidak ketahuan oleh warga sekitar.

Aksi bejatnya dilakukan ke korban sebanyak tiga kali. Bahkan yang terakhir, dilakukannya pada hari Senin (31/7/2023) sekitar pukul 18.30 WIB.

Karena tak kuat menjadi pemuas nafsu kakek Jemu, korban berinisial VR, langsung melaporkan apa yang dialaminya ke ibunya.

“Ibu korban langsung melaporkan pelaku pada tanggal 1 Agustus 2023 lalu. Kami langsung bergerak untuk menangkap pelaku,” ujarnya, Jumat (4/8/2023).

Saat diamankan di kediamannya, Jemu tidak melakukan perlawanan dan dengan mudah digiring ke Mapolres Pagar Alam Sumsel.

Dari pengakuan korban, kejadiannya selalu di malam hari, namun korban tak ingat hari dan tanggal berapa pelaku melakukan perbuatan buruk itu.

Pelaku yang berprofesi sebagai petani itu, sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Marbot Masjid Cabul

Kasus serupa juga pernah dilakukan oleh Tego, kakek 70 tahun di Kota Palembang Sumsel, yang mencabuli siswa Sekolah Dasar (SD) berusia 10 tahun. Aksi tak terpuji itu terungkap di bulan Januari 2023 lalu.

Kakek yang berprofesi sebagai marbot masjid, melancarkan aksi pencabulannya di toilet masjid, karena korban sering mengaji di masjid tersebut.

Ternyata, Tejo sudah melakukan aksi pencabulan itu sebanyak lima kali. Dia memaksa korban untuk mengikuti hawa nafsunya, dengan membekap mulut korban dan memberinya uang agar tidak mengadu ke orangtua korban.

Namun sepak terjang Tejo berakhir sudah, korban akhirnya mengadu ke orangtuanya dan dilaporkan ke Polda Sumsel.

Kakek Tejo mengaku kesepian selama ini, karena istrinya tidak mau tinggal di Palembang dan memilih ke Pulau Jawa.

“Saya ditinggal cerai dan kesepian di Palembang,” ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.