Sukses

Diduga Tersesat Saat Migrasi, Paus Sepanjang 10 Meter Terdampar di Masakambing

Warga sempat bingung antara membiarkan atau mengubur Paus bungkuk tersebut

Liputan6.com, Bangkalan - Seekor Paus terdampar di pesisir Masakambing, ini sebuah Desa di Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Saat ditemukan warga pertama kali, Sabtu (1/7), Paus sepanjang 10 meter itu sudah mati, membengkak dan mengeluarkan aroma busuk.

"Kalau dilihat dari garis di perutnya, kemungkinan jenis Paus bungkuk," Kata Penjabat Kepala Desa Masakambing, Ainul Yakin.

Habitat asli Paus Bungkuk (Megaptera novaeangliae) adalah perairan pasifik utara. Bila musim panas tiba, paus ini akan bermigrasi ke perairan Alaska. Saat musim kawin tiba, mereka akan kembali ke Pasifik Utara yang meliputi Jepang, Filipina dan Taiwan untuk berkembang biak.

Ainul menduga dalam migrasi inilah, si paus terlepas dari koloni dan kemudian terjebak di pesisir Masakambing.

"Ini baru pertama kali, ada Paus terdampar di sini," Ungkap Ainul.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bermula dari Bau

Paus nahas itu pertama kali ditemukan seorang warga bernama Musyid. Mulanya dia tercium bau tak sedap di udara, setelah dicari-cari sampailah dia ke titik Paus yang terdampar tersebut.

Dengan cepat kabar penemuan Paus menyebar ke seantero desa. Warga pun ramai datang untuk mengabaikan momen itu ke media sosial.

Ainul menggambarkan lokasi Paus terdampar itu cukup sulit diakses karena tertutup rerimbun hutan bakau, sehingga fenomena itu tak cepat diketahui.

"Melihat kondisinya, perkiraan sudah 4 hari terdampar sebelum diketahui warga," Tutur dia.

Sulitnya akses ke lokasi, membuat aparatur desa Masakambing sempat akan membiarkan saja paus tanpa melakukan tindakan apapun.

"Tapi setelah mempertimbangkan banyak hal, akhirnya kami putuskan untuk menguburnya. Proses penguburan melibatkan seluruh masyarakat," Ungkap dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.